Extra Part

244 44 21
                                    

Reuni Sekolah

Masih ingatkah kamu tentang siapa yang pulang OSN harus berbesar hati menerima kekalahan atas Jian yang telah berada disisi cowok lain.

Atau tentang si playboy yang memilih sikap memutus banyak pacar dan selingkuhannya untuk menuju ke satu hati bernama hatinya Jian.

Dan pada kisah tentang anak pak menteri yang rela melepas Jian demi mamanya, rela bertunangan demi mamanya.

Juga untuk cerita soal pemuda berandalan yang suka membuat Jian harus belajar tentang rindu itu apa ?

Maka lima tahun setelah semua kisah kisah itu mulai tertimbun, di 1 Januari 2019 cerita itu dimunculkan kembali lewat reuni sekolah.

Adalah kejutan tak terduga bagi mereka yang pernah dan saling memperebutkan Jian bertemu di reuni sekolah.

Reuni sekolah yang membawa kembali kesan juga kenangan-kenangan mereka selama masa SMA.

Ini sudah lima tahun, lalu bagaimana kabar kehidupan mereka, bagaimana pula kabar hati mereka ? Akankah sama terhadap Jian ?

Arjun adalah jawabannya, dia yang bertemu Jian kali pertama di lobi sekolah, mengisi daftar hadir. Senyumannya masih sama, ada kesan jenaka yang bikin kangen diantara senyuman Arjun.

Disapanya Jian disana setelah saling balas senyuman, "Apa kabar Jian ?"

Bertemu Arjun seperti kembali membuka kisah-kisah masa SMA yang menyenangkan itu. Reuni memang tujuannya untuk mengenang dan dikenang.

Jian mendengus, lalu mulai menarik sudut bibirnya keatas menguraikan senyuman yang sudah lama sekali tak pernah lagi Arjun temui, sungguh, itu senyuman yang paling dirindukan dari seluruh waktu reuni ini, "Kabar baik, Arjun apa kabar ?"

Menyebut namanya membuat Arjun kembali mengulang senyum. Pokoknya ini pertemuan yang diisi dengan banyak senyum selain kenangan-kenangan manis lalu "Sebelum ketemu elo kurang baik, tapi sekarang jadi baik-baik aja kabar gue" itulah Arjun, yang selalu datang dengan caranya menggombal ke Jian.

"Oriza apa kabar ?"
Arjun diam, membubuhkan dengan cepat tanda tangannya di daftar hadir, lalu kembali tegap memandang Jian "Tentang Oriza mungkin dia sedang tidak baik-baik aja. Tapi kalau tujuan pertanyaan lo adalah tentang hubungan gue dan dia, jawabannya kita memutuskan jadi teman baik"

Jian terkejut, "Bukannya udah tunangan ?"
"Yang pacaran bisa putus, yang menikah bisa bercerai, lalu kenapa yang tunangan tidak bisa batal ?"

Sekali lagi, Jian kembali terkejut "Mungkin gue nggak harus lanjutin pertanyaan itu, sorry Jun"
"Hahaaha...nggak apa-apa Ji, bahkan gue bakal jawab sekalipun lo nanya alasan kenapa kita batal tunangan"

Serius, Jian sedang menahan hati untuk mengajukan pertanyaan ke Arjun atas alasan itu.

"Jangan khawatir, kita batal tunangan bukan karena elo. Tapi memang sama-sama nggak cocok" katanya tenang, seolah batalnya pertunangannya dengan Oriza bukan hal yang memberatkan.

Jian kian terkejut, padahal dulu semua siswa sekolahnya tahu bagaimana sukanya Oriza ke Arjun.

"Mungkin lebih cocoknya kalau sama elo. Hahaha" lanjut Arjun.

Obrolan itu bisa terus berlanjut panjang dan mendebarkan kalau saja Danik teman futsal dulu tidak datang menyapa Arjun, membawa pemuda itu untuk bergabung dengan anak-anak futsal lainnya.

"Bentar Dan, tiga menit lagi, nanti gue nyusul ke sana"

Dan tiga menit yang dinegonya dengan Danik itu digunakan untuk menengadah menagih ponsel Jian "Pinjam ponsel lo"

Rivals - Kwon Hyunbin |END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang