Twenty Two

4.5K 409 29
                                    

Vote dulu, ya. Diapdetin loh, hehehe... mokaseeee 😍😍

✌✌✌

Evo tidak bisa bertemu dengan Dante selain di rumah dua hari ini. Rumah sakit penuh dengan kegiatan dan pasien.

Di rumah pun mereka hanya mengabiskan waktu sebentar dengan Archer, setelah menghabiskan makan malam dan menunaikan solat isya', mereka langsung ke kamar masing-masing untuk istirahat.

Evo turun dari kamarnya untuk mengisi air minum yang biasa tersedia di nakas setelah berhasil membuat Archer tertidur.

Dia bahkan juga sempat terlelap sesaat.

Evo menoleh ke arah ruang keluarga setelah menuruni tangga terakhir. Suara televisi terdengar samar.

Dilihatnya Dante yang duduk di sofa panjang depan tv. Evo memutuskan menuju dapur terlebih dahulu.

Didekatinya Dante setelah membawa mug berisi air meniral dan segelas besar susu coklat hangat yang selalu Dante minta.

"Mas," panggil Evo, lirih. Tak ada jawaban dari pria itu.

Evo bergerak ke arah depan Dante. Kepala pria itu tertunduk dengan laptop dipangkuannya. Dante tertidur dengan posisi duduk.

Pasti capek banget.

Sudut bibir Evo terangkat. Diletakkannya kedua gelas yang dia pegang di atas meja.

Dengan pelan, Evo memindahkan tangan Dante dari laptop dan menarik benda itu dari pangkuan Dante.

"Hei," suara serak itu membuat Evo yang baru saja meletakkan laptop di atas meja langsung menoleh.

Dante terjaga dan sedang mengusap pelan matanya.

Evo yang berjongkok di depan Dante, tersenyum hangat. "Kalo ngantuk tidur aja, mas. Kerjaannya dipending dulu. Suka banget maksain diri."

Dante membalas senyuman Evo tak kalah hangat. "Rencana tadi mau liat berkas rumah sakit yang dikirim sama paman Arnav sebentar. Malah ketiduran."

Tubuh Evo bergerak duduk di sisi sofa yang kosong setelah dengan isyarat tangan, Dante memintanya untuk duduk.

"Archer udah tidur?" Evo mengangguk menjawab pertanyaan Dante. "Kamu kenapa belum?"

"Ketiduran juga tadi sebentar," kekeh Evo. "Kebangun gara-gara haus. Jadi langsung turun."

Dante mengangguk pelan tanda paham.

"Aku buatin susu. Diminum dan mas harus cepet istirahat," perintah Evo.

Pria itu tersenyum dan kembali mengangguk setelah memijat pangkal hidungnya.

Meraih gelas susu coklat hangat dan meminum setengah dari isi gelas.

"Mas liat berkas yang dikirim paman dulu, ya." Evo mendelik ke arah Dante. "Sebentar aja, beneran deh." Suara Dante setengah meminta.

Evo menghela napas kalah lalu mengangguk pelan. Dante tersenyum dan kembali membawa laptopnya dipangkuan.

"Besok bakal hectic lagi gak ya, mas? Udah dua hari rumah sakit penuh banget," tanya Evo meletakkan kepalanya di bahu sofa.

Dante terkekeh dan menoleh ke arah Evo sekilas.

"Rumah sakit emang gitu, Keith. Ada masanya hectic. Dan kayaknya besok juga gitu," jawab Dante.

Terdengar helaan lelah dari Evo. Sepertinya rumah sakit benar-benar akan padat kembali besok.

"Kamu gak tidur lagi?" tanya Dante fokus pada laptopnya.

DAN (Sudah Pindah Ke Ican Novel Dan Kubaca)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang