Pertarungan Mematikan Ronde 1.

670 53 8
                                    


"JAH, AYO KITA MULAI, KIAMAT kecil MILIK KITA."

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Setelah aku mengatakan itu dewa1 mengangkat tangan kanan nya, layaknya seorang pemimpin yang memberi isyarat pada pasukan nya untuk maju.

Setelah dewa1 memberi isyarat, kemudian dewa3 mengambil ancang-ancang dan berlari lurus kearahku dengan kecepatan yang luar biasa gila, dewa3 yang berlari, kini sudah berada didepanku tanpa menyisakan sedikit pun debu yang seharus nya berasal dari kecepatan larinya. dewa3 mengangkat kapaknya dan menebaskan secara vertikal saat kapak hampir mengenaiku.

Aku masih memiliki kecepatan yang sama gilanya, jadi aku bisa menghindar dengan mudah.
Sementara itu bagaimana dengan keadaan selva?

Dewa3 menebaskan kapaknya kearah kepala selva kemudian.
'TING!!' selva menyilangkan tangan hingga membentuk X, untuk melindungi kepalanya dari serangan kapak.

Kapak dewa3 gagal memenggal kepala selva, karena berbenturan dengan tangan nya, yang sudah diperkuat menggunakan sisik naga dan dilengkapi dengan sihir Ori milik Ras naga. Tetapi serangan dewa3 terlalu kuat, sehingga menyebabkan selva terpental sejauh 150m yang kemudian berhenti, karena menabrak beberapa pepohonan dan batu besar.

Dewa3 kemudian bergegas pergi kearah selva, aku ingin membantu selva dengan menghalangi dewa3, tetapi justru aku dihadang oleh Dewa1 dan Dewa2.

Dewa2 yang berada di depanku, dan dewa1 yang berada di belakang ku. Jujur saja posisi saat ini membuatku muak, Kemudian aku berbalik ke arah dewa1 berada dan berbicara.

"Jadi ini pertarungan 2 VS 1, apakah para dewa memang suka main keroyokan?"

"Sah....kalau itu saya tidak tahu? Mungkin itu hanya kebetulan?" Dewa1

Dewa1 menjawabnya dengan mengangkat bahu dan memiringkan kepalanya, yang penuh dengan otot.

↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓
An: dewa1 dalam Mode berseker, bayangin aja Titan Kolosal. Ngerti, kalau ngerti Coba bayangin.
↑↑↑↑↑↑↑↑↑↑↑↑↑↑↑↑↑↑↑↑↑↑↑

"Hmmp...padahal kalian sangat kuat, tapi kenapa kalian main seperti pengecut?" ucapku sambil membuat ancang-ancang.

"Hoo...kalau begitu mari kita tentukan, siapa yang pemberani? dan siapa yang pengecut?" (Dewa2)

"Kalau itu sepertinya Boleh juga."

Setelah aku mengucapkan itu, aku menggunakan Flash Step kearah dewa2, dalam hitungan satu detik aku sudah berada di belakang dewa2.

Aku menebaskan katanaku ke bagian pinggang Dewa2, dewa2 merasakan hawa membunuh berasal dari belakang, dewa2 dengan cepat melindungi bagian belakang tubuhnya mengunakan pedang besarnya.

'TRANG!!'
Bunyi berasal dari bentrokan pedangnya dengan katanaku, saking kuatnya tebasanku, Sampai-sampai sebuah percikan api tercipta, bahkan dewa2 terpukul mundur sejauh 3m.

Dewa2 berbalik kearahku dengan ekspresi kesal, kemudian dewa2 menggunakan auranya yang luar biasa untuk menyelimuti pedang besarnya. Pedang besarnya kini berubah dari warna abu-abu, menjadi warna Perak dan Emas.

Dewa2 adalah seorang paladin, tidak aneh bila auranya menjadi berwarna emas atau putih. Tapi entah kenapa firasatku merasa tidak enak, Apakah akan terjadi sesuatu? Aku tidak tahu, intinya untuk sekarang aku akan meningkatkan kewaspadaanku.

Life Reaches the Highest Throne (Continued)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang