Kazumi Vs Naga Es. Siapa Dewa Kehampaan Es, Avic.

291 18 2
                                    

Debu pasir yang menghalangi pandangan mata, kini telah menghilang tanpa sisa dimana pun.

Dengan hilangnya debu pasir, seorang gadis muda terlihat dengan jelas saat dia tidak mengenakan pakaian apa pun. Sehingga memperlihatkan seluruh kulit putihnya, dan gumpalan 2 buah bola bulat yang empuk. Inti dari bola itu adalah sebuah tonjolan, tonjolan yang memamerkan warna pinky cerah yang terlihat aktif. Untuk menghalangi keindahannya, ia menutup tonjolan itu dengan tangan kirinya, dan justru hal inilah yang membuatnya semakin indah.

Sementara untuk menutupi kelaminnya, ia menyilangkan kakinya dengan begitu itu akan menghalangi kelaminnya. Tapi, karena pancaran sinar bulan yang memiliki garis lurus dan menyinari tubuhnya, ini justru menambah kecantikannya, seolah-olah dia adalah gadis perawan yang berasal dari bulan.

Dengan sebuah katana yang mengambang di punggungnya, seolah katana itu terbang.

Ya, gadis itu adalah Kazumi.

"Maaf Selva, tolong kau tutup matamu saat ini!" Kazumi berkata dengan tersipu, sementara ia mengalihkan pandangannya ke Selva.

Selva yang sedang menyaksikan itu segera melupakan rasa sakit yang dialami tubuhnya. Itu karena kondisi fisik Kazumi telah kembali normal, dan saat mendengar perkataan Kazumi, ia tersadar dari lamunan dan berbaring dengan lega di pasir, dengan mata tertutup.

Selva masih ingin melihat keindahan itu, tapi kondisinya tidak memungkinkannya untuk tetap tersadar. Namun, ada beberapa kata yang ingin dia konfirmasi.

"Siapa kau? Imiya Kazumi? Atau orang lain?"

Kazumi baru saja telah menyelesaikan fase penyatuan jiwa dengan jiwa lamanya.

Lalu siapa yang sedang mengendalikan tubuh Kazumi saat ini?

"Jangan bodoh! Aku adalah aku!
Aku adalah Imiya Kazumi!"

Kazumi menggentak dan marah saat Selva menganggapnya seperti orang lain.

Selva sebenarnya sudah tahu hal ini, namun, tidak menjawab dan hanya tertawa sedikit dan diberi dengan beberapa anggukan lemah.

"Huh~~ oke, setidaknya saat ini aku butuh istirahat." Selva menghela nafas kecewa.

Hanya butuh 1 detik untuk Selva tidak sadarkan diri. Yap, benar sekali, dia tidak tidur namun pingsan. Dirinya sudah kehilangan banyak level dan darah disaat yang bersamaan, siapa pun yang mengalami ini tidak akan dapat sadarkan diri dalam beberapa abad.

Namun, karena tingginya tekat Selva, ia dapat sadarkan diri hingga saat ini, inilah yang membuatnya hebat.

Menyaksikan Selva pingsan, Kazumi bergumam.

"Selva kau hebat sekali, kau bahkan mengorbankan usiamu untukku. Terimakasih."

Pada dasarnya setelah penyatuan jiwa, hal pertama yang terjadi adalah, tumpukan pengetahuan dari jiwa lama.

Dengan begitu ia mengetahui kondisi Selva saat ini, dan apa sebabnya ia menjadi seperti ini.

Yang Selva lakukan sebenarnya hal yang tabu walaupun bagi makhluk atas, Pengorbanan keilahian.

Hal ini akan membuat siapa saja yang menggunakannya akan menjadi kuat 500% dari sebelumnya. Walaupun untuk melakukan ini akan mengorbankan basis level dan usia.

Super high god tidaklah abadi, tapi batas usia mereka ditingkatkan hingga 1 miliar tahun. Dan dapat dibunuh dengan dewa yang berkekuatan lebih tinggi. Namun, hal ini sangat jarang terjadi.

Bagi dewa mengorbankan ratusan level dan ribuan usia tidaklah membahayakan. Namun, yang dilakukan Selva baru saja membuat levelnya turun hingga 200 ribu paling banyak, dan Selva baru saja kehilangan 750 juta tahun usianya. Penurunan drastis yang terjadi secara tiba-tiba ini tentu saja membuat tubuh Selva tidak siap, dan akibatnya adalah hancur.

Life Reaches the Highest Throne (Continued)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang