13

3.8K 443 16
                                    

Shani Pov

Gre segera pergi setelah mendapatkan telfon dari Beby. Hmm, nampaknya Beby sedang patah hati karena gosip baru di sekolah. Ayana juga sempat cerita padaku mengenai hal itu.

Kak Shania dan Kak Saktia berpacaran. Aku iri, aku juga mau pacaran sama Gre.

"Shan, kok malah bengong gitu?"

"Ummm.. Ta, lo kan deket sama Gre, dia lagi suka sama orang nggak sih?"

"Lo suka ya sama temen gue?"

"Hmmm.. Tapi temen lo kayaknya nggak suka sama gue."

"Dia bukannya nggak suka sama lo, dia cuman nggak peka sama perasaan lo."

"Masa sih?"

"Buktiin aja, Shan. Deketin terus."

Selama ini aku udah deketin dia. Tapi masih aja sama, lalu aku harus deketin dengan cara apalagi?

***

Hari sudah agak malam, tapi Gre belum juga pulang.

"Ayo Shan tidur aja. Gre bilang ke gue tadi dia lagi on the way pulang."

Ih, kok Okta chatnya dibales tapi chat aku enggak sih! Dasar Gre nyebelin.

"Ya udah, moga mimpiin Anin ya, Ta." ujarku meledeknya.

"Dih ngapain gue mimpiin tuh kecebong satu. Ogah." jawab Okta.

Aku terkekeh pelan dan tidur menghadap ke arah pintu.

Suara dengkuran Okta sudah terdengar, dia cepat sekali tertidurnya. Apa aku juga tidur aja? Nggg tidak-tidak, aku mau nungguin Gre pulang. Kasian nanti Gre tidur sendirian di kasur lipet.

Krek.

Eh? Dia baru pulang? Ini udah jam 9 lewat.

Setelah Gre selesai mandi, aku langsung tidur disebelahnya, dia tampaknya agak sedikit terkejut. Walaupun kamarnya gelap, aku bisa melihat wajahnya yang langsung tegang.

"Kangen." ujarku.

Aku menikmati dentuman keras di dadaku. Perutku menggelitik seolah ada kupu-kupu berterbangan didalamnya. Memeluk Gre seperti ini membuatku sangat gugup.

"Masa kangen? Baru ditinggal sebentar." ujarnya.

"Nggak tau, pokoknya aku kangen." jawabku. Mengeluarkan kata 'aku' rasanya sangat canggung karena aku terbiasa menggunakan 'lo-gue' dengannya.

"Iya, aku juga kangen kamu." katanya.

Rasanya aku sangat senang!

"Sleep tight, Gre."

"You too."

Gre mengelus lembut rambutku, ini sangat nyaman.

***

Sinar matahari sangat silau, langsung mengenai mataku.

"Woi bangun lo berdua. Udah pagi! Gue keluar dulu ya, selamat berduaan." seruan Okta mengisi kamar Gre.

"Berisik banget tuh orang pagi-pagi." gumam Gre, namun matanya masih tertutup. Dan bukannya bangun, dia malah semakin mempererat pelukannya padaku.

Gre, masih pagi aja kamu udah bikin debaran di dadaku berolahraga.

"Kamu laper nggak? Mau makan dulu?" tanya Gre.

"Nope. Masih mau tidur." jawabku sambil memeluknya lebih erat juga.

"Masih mau tidur atau masih mau peluk?" tanya Gre.

"Masih mau peluk kamuuu." jawabku. Aku manja sekali dengannya hari ini.

After MoonWhere stories live. Discover now