22

3.1K 345 8
                                    

Gracia Pov

Satu tahun lebih satu bulan berlalu sejak hari itu. Sejak Shani menolakku dan pergi begitu saja. Sejujurnya aku tidak marah padanya, kalau memang dia tidak menyukaiku tidak apa. Aku juga tidak bisa memaksa seseorang agar menyukaiku dan memiliki perasaan untukku juga.

"Kamu udah packing, Gre? Jangan sampe ada yang kelupaan, sayang kalau nanti di Jakarta harus beli lagi padahal kamu punya."

"Iya Mamaaaa, udah siap kok semuanya."

"Besok kamu berangkat sama Beby Ayana kan?"

Ah iya. Aku, Beby, dan Ayana satu kampus di Universitas Swasta. Sedangkan Anin, Gaby, dan Okta satu kampus di Universitas Negri. Jadi kami berenam harus terpisah sementara huhu.

"Iyaaa Mama ih bawel deh tumben."

"Abisnya kamu tuh ya, belakangan ini suka bengong-bengong sendiri. Mama jadi khawatir kamu linglung."

"Enggak Ma, aman kok."

"Iya udah sana packing yang bener."

"Iyaaa Ma."

"Hahahahah, Mama turun dulu ya."

"Iya sana gih."

Tapi bukannya keluar kamar, Mama malah balik badan lagi. "Kamu udah coba hubungin Shani?"

"Belum. Lagian dia juga nggak pernah hubungin aku sama sekali. Emang kenapa?"

"Ooh enggak. Waktu itu dia sempet telfon Mama, pas kamu lagi sakit tipes yang dirawat di Rumah Sakit."

"Dia nanyain aku?"

"Iya, dia khawatir sama kamu."

"Sumpah? Kok Mama nggak bilang sih ah. Boong ya?"

"Hahahah, kena deeh. Kamu kalau kangen hubungin duluan gih, jangan gengsi."

"Ah elah Mama mah bercandanya gitu!!!"

"Hahahah, udah-udah Mama mau turun mau siapin makanan buat temen-temen kamu nanti kan mau nginep."

Iya, memang nanti Beby sama Ayana mau nginep biar besok ke Bandaranya bisa bareng. Setelah Mama keluar, aku menatapi kado pemberian Shani yang belum aku buka sama sekali. Apa aku buka saja ya?

Akhirnya aku membukanya. Ada dua kado dan satu surat. Yang pertama berisi gantungan kunci berbentuk bola basket. Yang kedua adalah kalung, berliontin hati.

"Makasih." ucapku, entah pada siapa. Karena pemberinya entah berada disebelah mananya Amerika.

Suratnya hanya pendek.

Jakarta, 3 Juni 2019

Dear Gracia,

Hai Gre..
Apa kabar? :(
Aku kangen kamu.
Aku yakin kamu bakalan lamaaaa banget buka kado dari aku. Karena aku tau, kamu pasti kecewa banget kan sama aku?
Pake nanya lagi, jelas iyalah.
Pertama-tama, selamat ulang tahun Gre.
Wish you all the best for your future.
Semoga kamu dapet pacar idaman kamu ya, mungkin nggak sekarang siapa tau nanti pas kuliah dapet 🧡
Maaf kalau di hari ulang tahun kamu, aku malah nyebelin dan buat kamu kesel. Maaf juga karena aku tiba-tiba pergi tanpa bilang apapun ke kamu. Maaf banget ya.
Semoga nanti kita bisa ketemu lagi :)

with love,
Shani.

Bodoh. Aku tuh maunya kamu, bukan orang lain.

Aku menelfon Beby untuk memastikan kapan ia akan datang dan menyuruhnya untuk di kamarku saja jika dia udah datang. Aku harus pergi untuk memastikan sesuatu.

After MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang