04

427 42 12
                                    

Matanya terbuka lebar. Jungkook tak menyangka pria itu sudah bangun. Padahal ia berencana akan segera mengembalikan dengan cara memasukkan kembali ponsel itu diam-diam ke dalam kantong celananya selagi ia masih tertidur.

Namun sekarang Jungkook merasa seperti seekor tikus yang di angkat paksa dari dalam got kotor. Benar-benar tertangkap basah.

"M-maaf, aku tak mengerti apa maksudmu."

Ia terpaksa berbohong. Jungkook tak mungkin mengakuinya, ia takut, malu juga. Bisa-bisa ia menjadi viral dan tersebar di banyak sosial media dengan judul 'Pemuda tampan mencuri ponsel di dalam kereta' Astaga, Jungkook tak bisa membayangkan itu semua. Hancur sudah reputasi sebagai mahasiswa famousnya bersama Jimin dan Taehyung di kampus.

"Tidak ada kaki di ponselku bung. Satu-satunya kemungkinan benda itu menghilang adalah kau yang mengambilnya."

"Aku benar-benar tak mengerti apa maksudmu. Tolong tinggalkan aku, aku sedang sakit perut."

"Ayolah, kau orang yang duduk di sebelahku. Mengaku saja sebelum aku melapor pada petugas kereta."

"Aku tak mengambilnya. Turut berduka cita atas ponselmu yang menghilang, tapi aku memang tak tahu apa-apa."

BRAK!!

"Aku akan mendobrak kalau kau tak keluar. Pilih mana? Keluar dengan suka rela atau di keluarkan orang banyak karena aku yang akan meneriakimu pencuri kalau kau tak keluar dalam hitungan ke tiga."

Kreeet..

Jungkook membuka pintu perlahan. Tampilan yang masih rapi dengan hoodie abu-abu besar serta jeans hitam yang terpasang sempurna dengan belt hitamnya. Sangat janggal untuk seseorang yang berada di dalam toilet dan berkata sedang sakit perut. Bohong sekali, membuat pria di hadapannya langsung terkekeh sinis.

"Mana ponselku?" tangannya menengadah.

Jungkook terdiam. Si pria mendongak ke wajah Jungkook yang menunduk, pucat pasi karena ketahuan berbohong. "Mana ponselku, hah?"

"Ku tanya mana ponselku? Kau bisu ya? Atau kau tuli?" telunjuknya mendorong-dorong kening Jungkook, membuat bagian belakang kepalanya mengenai pintu toilet berkali-kali. "Hei, mana? Mana ponselku? Ku tanya mana ponselku?!"

"Aku hanya ingin meminjamnya sebentar. Aku tidak berniat untuk mencurinya, aku bersumpah."

"Dasar pencuri!" tangan pria itu melayang ke kepalanya. "Apanya yang meminjam? Sudah tertangkap basah masih saja berbohong! Orang tuamu tak pernah mengajarimu ya?! Atau jangan-jangan orang tuamu pencuri juga?!"

BUAK!

Pria itu tersungkur setelah Jungkook memukul rahangnya cukup keras. Untungnya tidak ada yang mendengar atau melihat selain sepasang mata kecil yang mengintip dari sela-sela kursinya yang kemudian berpaling lagi karena takut.

"Wah, berani sekali ya? Kenapa? Marah orang tuamu ku sebut pencuri?"

Pria itu berdiri lalu mendorong tubuh Jungkook hingga masuk lagi ke dalam toilet. Hampir melayangkan pukulan kalau saja Jungkook tak menahannya.

"Aku hanya ingin meminjam sebentar dan akan ku kembalikan. Aku tak bisa mengatakan alasannya tapi aku benar-benar membutuhkan ponselmu sekarang!"

BUAK!

Kepalan tangan pria itu berhasil mengenai wajahnya. Tak puas sampai situ ia cengkeram leher hoodie Jungkook dan mendorongnya ke dinding toilet dengan kuat. Toilet kereta itu kecil, cukup sesak terlebih dengan mereka berdua di dalamnya, membuat pria itu dengan mudah menghempas tubuh Jungkook kesana kemari.

ONE DAY✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang