Sang Lelaki Alpha (The Alpha Male) Part 3

10.5K 239 18
                                    

Niki terduduk lemas di kasur tempat dirinya digagahi semalam oleh lelaki yang sangat dikaguminya. Untuk beberapa saat Niki merasa hina dan kotor karena ia menyerahkan keperawanannya kepada seorang lelaki yang sedari dulu tidak menyukai dirinya. Namun ia kembali berpikiran posisif saat menyadari bahwa sekarang Bang Joni hanya tinggal sebatang kara sejak kepergian pamannya. Niki berharap agar suatu hari Bang Joni mau menerima Niki sebagai pendamping hidupnya. Lamunannya seketika buyar saat Niki mendengar dering telepon di rumah kayu sederhana itu. 

Niki : "Halo..."

Joni: "Dek, ini Bang Jon. Dengar, paman sudah mau di kremasi. Setelah acara kremasi selesai abang belum bisa pulang. Ada beberapa urusan yang harus abang urus. Sekarang abang mau tanya sesuatu sama kau. Gimana pendapatmu kalau abang ajak kau ikut merantau dengan abang? Hmm?"

Niki: "Merantau bang? Ke mana? Niki masih pengen sekolah bang. Kalau Niki merantau ikut dengan abang, gimana dengan sekolah Niki? Gimana dengan pengurus panti yang selama ini sudah membesarkan Niki? Apa harus Niki jawab sekarang bang? Niki butuh waktu untuk pertimbangkan ini semua."

Joni: "Dengar, abang ga mau kau ikut abang karena terpaksa. Abang paham banyak pertimbangan mu untuk bisa ikut abang. Abang tanya begitu karena abang ga mau kau cap sebagai lelaki yang tidak bertanggung jawab. Paman selalu ajarin abang untuk bertanggung jawab sebagai laki-laki. Sebagai pria jantan. Abang sudah menyetubuhimu semalam. Dan...heemmm, abang juga sudah menanamkan benih di dalam rahim mu. Abang akan tanggung jawab walaupun abang belum bisa menikahimu secara resmi sebagai lelaki betina abang. Abang butuh jawabanmu sekarang karena jawabanmu akan jadi penentu langkah selanjutnya yang akan abang ambil."

Niki: "Bang...(tersedu menangis)...Niki takut."

Joni: "Ck...argh...kau ini pake acara cengeng pula sekarang. Takut apa? Kau merantau kan sama abang. Ga sendirian. Ga usah takut."

Niki: "Bukan itu bang...Niki takut...bingung...bagaimana Niki menjelaskan ini semua kepada pengurus panti? Gimana Niki ceritakan benih yang ada di rahim Niki ini? Apa yang harus Niki bilang untuk jelaskan ke mereka kalau Niki mau pergi jauh ninggalin mereka? Niki bingung bang...(tersedu menahan tangis)."

Joni: "Argh...palak pula aku kau buat. Ya sudah, kalau kau memang lebih memilih orang panti mu itu, sekarang kau keluar dari rumah itu dan pulang ke panti. Abang mau jual rumah itu, juga sawah paman untuk modal abang merantau ke pulau Jawa. Tapi ingat, jangan pernah kau anggap aku pejantan yang ga bertanggung jawab! Paham kau? Abang harus pergi sekarang, banyak yang harus kuurus."

Niki: "Bang tunggu...jangan matikan telponnya. Iya bang...iya. Niki ikut abang. Bawa Niki ke manapun abang pergi. Tapi Niki mohon jangan pernah tinggalin Niki. Abang tunggu Niki pulang ke sini, setelah itu bawalah Niki ke manapun abang pergi."

Joni: "Kemasi semua barangmu, malam ini abang pulang. Besok pagi kita berangkat!"

Sambungan telepon itu putus, Niki tak kuasa membendung tangis nya karena hanya dalam semalam hidupnya berubah 180 derajat. Tak ada penyesalan sekarang, di usianya yang masih 15 tahun, Niki sadar bahwa apa yang ia perbuat semalam adalah tanggung jawabnya juga bukan semata-mata tanggung jawab Bang Joni. Niki segera kembali ke panti, mengambil pakaian dan barang-barang penting seperlunya. Tak ada kata, tak ada surat Niki pergi meninggalkan panti dengan berat hati tanpa seorangpun mengetahuinya.

Malam tiba. Terdengar suara motor Bang Joni memasuki pekarangan rumah. Dibukanya pintu rumah, ternyata Bang Jon datang dengan seorang lelaki paruh baya seumuran almarhum pamannya. Pertanyaan muncul di benak Niki, siapa lelaki yang bersama Bang Joni itu. Joni dan lelaki itu duduk di ruang tamu kecil di rumah itu. Bang Joni memerintahkan Niki untuk membuatkan 2 gelas kopi. Tak lama kemudian, di tengah remangnya lampu ruang tamu itu Niki kembali dan membawakan 2 gelas kopi dan mempersilahkan Bang Joni dan tamunya untuk meminumnya kemudian Niki kembali ke dapur menguping pembicaraan mereka.

Sang Lelaki Alpha (The Alpha Male)Where stories live. Discover now