Sang Lelaki Alpha (The Alpha Male) Part 6 - Finale

8.3K 186 29
                                    

Seminggu setelah kejadian itu, Joni resmi menikahi Nicky dan mereka pindah ke rumah kontrakan yang lebih layak karena Joni sudah mulai mantap memulai bisnis barunya dengan modal hasil penjualan rumah dan tanah milik almarhum pamannya. Dengan segala beban yang menyesakkan dadanya, Nicky tetap tegar menjadi 'istri' yang berbakti melayani suaminya saat di rumah. Ya, saat di rumah saja, karena Joni melarang Nicky untuk bekerja di luar rumah, sementara Nicky meyakini suaminya sudah banyak menghamili v-male lain di luar sana dengan tameng bisnis demi menghidupi Nicky dan anak mereka yang akan Nicky lahirkan nanti. Nicky mengikuti keinginan gila suaminya untuk bisnis ilegal jual beli anak dengan membayar murah v-male yang mau dihamili oleh Joni untuk kemudian anak itu dijual dengan harga tinggi. Namun Nicky menyetujuinya bukan tanpa syarat, Nicky meminta Joni untuk tidak membawa v-male manapun yang mengandung anak Joni masuk ke rumah mereka apalagi bertatap muka dengan Nicky, dan Joni menyetujuinya.

Saat usia kandungan Nicky menginjak 9 bulan, Joni lebih sering berada di rumah menjalankan tanggung jawabnya sebagai suami siaga. Terkadang Nicky bingung dengan prinsip hidup suaminya itu, sesaat dia bisa menjadi lelaki biadab, tetapi sesaat kemudian Joni bisa membuat Nicky merasa menjadi v-male paling dilindungi di dunia ini. Suatu malam saat Nicky selesai mencuci piring bekas makan malam suaminya, ia menghampiri suaminya yang bertelanjang dada bersantai di teras kontrakan itu sambil membawa secangkir kopi. "Bang, panas ya di dalam? Diminum dulu bang kopinya", kata Nicky sambil meletakkan cangkir kopi di meja kemudian perlahan duduk sambil memegangi perutnya yang sudah sangat besar dan mengeras. "Makasih dek, kau jangan terlalu capek. Ntar kenapa-kenapa pula anak abang tuh", sahut Joni. Nicky hanya terdiam sambil senyum pahit menatap ke pekarangan kecil di rumah itu. "Bang, abang ada di sini jagain aku, gimana dengan v-male yang abang hamili di luar sana? Mereka juga butuh sosok lelaki yang jagain mereka kan?", tanya Nicky dengan nada sedikit menyindir. "Apa kau bilang? Mereka? Emang kau pikir ada berapa v-male di luar sana yang mau ku hamili dan anaknya ku jual? Abang cuma hamili satu v-male kok, dan dia udah paham aturan mainnya. Dia melahirkan, abang jual anaknya, dia dapat komisi dan siap abang hamili lagi. Lagipula tumben kau peduli sama v-male yang abang bayar untuk hamil anak abang?", tanya Joni sambil menyeruput kopi buatan istrinya. Nicky kemudian berdiri dengan susah payah sambil terus memegangi perut hamilnya kemudian berlalu masuk ke dalam rumah sambil berkata "Karena kami v-male bang, kami v-male, abang ga tau rasanya gimana jadi v-male...". Joni menatap langkah Nicky masuk ke dalam rumah sambil tertegun memikirkan maksud perkataan istrinya.

Seminggu kemudian, saat Nicky berada di rumah sendirian, ia merasakan perutnya sakit luar biasa dan terlihat air mengalir keluar cukup deras di kedua pahanya. Ia berteriak minta tolong dan pemilik kontrakan yang rumahnya berseberangan pun segera melarikan Nicky ke rumah sakit karena sudah waktunya Nicky melahirkan anaknya hasil hubungannya dengan Joni. Saat ia tengah berjuang melahirkan anak pertamanya, Joni sedang di rumah v-male bayarannya yang juga sedang dalam keadaan gawat. V-male bayaran itu sedang mengalami pendarahan saat Joni mengunjunginya, sehingga dengan terpaksa Joni membawanya ke rumah sakit yang berbeda dengan istrinya. 

Sementara itu, di rumah sakit yang berbeda suara tangisan bayi terdengar kencang seiring Nicky mengejan sekuat tenaga mendorong bayinya keluar. Segera dokter menyerahkan bayi merah itu ke pelukan Nicky dan tangis Nicky pun pecah. Bayi itu laki-laki, tampan seperti bapaknya. Nicky bahagia namun juga sedih karena ia melahirkan anaknya tanpa di dampingi oleh suami nya yang selama ini sudah bersiaga menjaganya. Ia tidak bisa menghubungi Joni di handphone nya, bahkan sampai hari ketiga setelah ia melahirkan. Ia tertegun sejenak, namun lamunannya buyar saat suara dokter masuk ke telinganya untuk melakukan check up kondisi Nicky dan bayinya. "Selamat pagi Nicky, gimana? Sudah enakan kondisi badannya? Saya periksa dulu ya." kata dokter itu sambil memeriksa fisik Nicky dan kesehatan bayinya. "Dok, cakep ya anak saya, kayak bapaknya...hehehe", sahut Nicky spontan. "Hmm, mana saya tau Nick cakepan anaknya atau bapaknya, abis bapaknya ga pernah kamu ajak ke sini selama kamu hamil. Bahkan sampai sekarang juga suamimu ga muncul", kata dokter itu sambil melepas stetoskopnya. Sambil tersenyum pahit menahan malu Nicky mengambil handphonenya dan menunjukkan foto Joni di galeri foto handphonenya, "Ini bang Joni dok, suami saya, mirip kan sama anak nya dok?". Tiba-tiba dokter itu mengerutkan dahinya memandangi foto itu dengan saksama. "I...i...ini Joni suamimu?" tanya dokter itu terheran-heran, dan Nicky hanya menjawabnya dengan anggukan kepala. "Ck, serius kamu Nick?", tanya dokter itu seolah tak percaya. "Maksud dokter apa ya? Dokter kenal sama suami saya?", sahut Nicky. "Saya kenal dekat dengan mendiang pamannya. Pak Pambudi namanya, beliau yang rutin supply kopi di kedai kopi milik istri saya. Kopi yang ditanamnya beda dengan yang lain. Dan...", tiba-tiba dokter itu terdiam. "Dan apa dok?", Nicky bertanya dengan penuh rasa ingin tahu. "Dan saya pernah ikut memeriksa kondisi Joni 3 tahun lalu saat Joni membawa pamannya ke kota ini untuk diperiksa juga." Nicky meletakkan anaknya di box bayi yang ada di sebelah kasurnya, lalu kemudia berdiri dan meghampiri dokter yang sedang menatap ke luar jendela ruang rawat itu. "Dok, maksud dokter apa pernah memeriksa Bang Joni? Bang Joni pernah sakit dok?".

Sang Lelaki Alpha (The Alpha Male)Where stories live. Discover now