15 Vespa

36 18 8
                                    


Happy reading 💗

-_-

"oke kita mulai aja belajar nya....dan kamu dengerin apa yang saya bilang" ucap Arjuna.

"iyeee" sahut Reva

"Geografi,  saya tebak kamu pasti ga punya catatan" ucap Arjuna.

"gak"

"kamu pasti ga ingat apa yang di jelasin sama guru minggu kemarin"

"gak"

"kamu pasti ga dapat peringkat 10 besar di kelas"

"gak, tapi gue bisa sih beli peringkat 1 di sekolah'' Reva menjawab malas

''Ni anak banggain duit mulu'' batin Arjuna

Arjuna hanya menggeleng tanda menyerah melihat kelakuan Reva

"kalau kelas 11 materi semester pertama yaitu tentang kependudukan" kata Arjuna dengan menekan kependudukannya . "kamu termasuk penduduk kan? " tanya Arjuna bergurau.

"gak"

"serius? "

"iya"

"oh berarti kamu bukan penduduk tapi penusuk " ucap Arjuna tertawa kecil

"penusuk? "

"iya,  penusuk hati aku" ucap Arjuna sambil tertawa besar saat ini. Arjuna entah dari mana mendapatkan kalimat itu. tapi dirinya sendiri ingin mencairkan suasana agar anak perempuan di hadapannya ini bisa patuh.

''dih?! HAHAHAH'' tawa Reva pecah

Arjuna yang sebelumnya tertawa berhenti karena di tertawai oleh Reva.

''Kenapa?

''Lo ternyata kocak bet yah hahahah..udah aneh, otaknya encer , kocak lagi'' ucap Reva tertawa memegang perutnya.

Arjuna pun kesal dengan penuturan Reva. ia memutuskan melanjutkan pelajaran mereka. lalu Pelajaran pun berlanjut dengan senyap tanpa ada lagi yang bergurau.

"nah— kamu dah paham kan mengenai kependudukan? " "kalau ada yang mau di tanya kamu bisa tanyakan sekarang". Arjuna menghela nafas pendek setelah menjelaskan panjang lebar pada muridnya itu.

"mmm jadi kalau udah mati tetap di bilang penduduk? "

"kan tadi dah saya bilang,  yang dikatakan penduduk itu yang masih bernafas,  bergerak,  serta tumbuh" ucap Arjuna.  "dan kalau dah meninggal itu bukan penduduk lagi'' jawab Arjuna

"oooh,  begitu" ucap Reva.

"kamu ada tugas ga di besok? "  "kalau ada biar saya bantu kerjain sekarang aja. " ucap Arjuna.

"bentar gue tanya Vani dulu,  gue ga tau"

Beberapa detik kemudian Vani mengangkat telpon.

"iya Va?  Ada apa?  Lo mau lanjutin yang tadi malam ya? " tanya Vani.

Reva hampir lupa dengan rencana mereka,  tapi saat ini bukan itu yang penting.  yang penting adalah pelajaran nya yang sudah berjamur karena tak pernah di sentuh nya.

"bukan Van,  gue mau nanya.  Besok ada pr apa enggak"

"ha?  Lo ini Reva kan? " tanya Vani heran memastikan yang memberikan pertanyaan barusan benar Reva atau sedang kesurupan.

"ya iya lah,  jadi siapa lagi? "

"kesambar apa lo tiba-iba nanyain pr,  biasa sekolah juga ga ingat hahahaha"  ucap Vani dengan gelak tawa yang besar.

ARVA ✔✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora