Brownis Greentea

11 6 11
                                    

Di kelas XI IPA 1

Reza POV

"Se ... selamat pagi, Aster." Aneh. Tak biasanya aku gugup sendiri di depan Aster.

"Pa ... pagi juga, Reza." Dan sepertinya Aster juga gugup. Ayolah, kita 'kan hanya teman, tak perlu sampai gugup begitu 'kan?

Lalu ia berjalan ke bangkunya yang ada di seberang bangkuku. Ia mengambil ponselnya dan memainkan jarinya di atas layar. Aku terus menatapnya tanpa sadar. Lalu ....

"Ngapain liat-liat?"

Busyet dah! Judes bin dingin amat nih cewek. Bisa turun drastis gini sikapnya.

"Eng ... enggak." Aku memalingkan wajahku ke arah depan. Kulirik sedikit ke arahnya, Aster kembali memainkan ponselnya.

"Reza ngapain, sih lirik-lirik Aster mulu?" Sebuah suara baru terdengar. Kulihat Aster dengan cepat menoleh padaku dengan pandangan tajam nan dingin. Nih cewek berkepribadian ganda, 'ya? Lalu kumenoleh ke arah sumber suara. Pemiliknya adalah ....

"Ngapain lo di sini?" tanyaku dengan nada judes.

"Aelah, Reyhan yang tampan nan imut ini 'kan kepo. Dari tadi ngelirik-lirik Aster mulu. Kalian ada hubungan apa hayooo?"

Laki-laki di depanku yang bernama Reyhan ini adalah sahabat dari SD dulu. Ia memiliki ke-kepo-an tingkat tinggi dan kenarsisan tinggak tinggi juga seperti Lily adikku. Yah, sedikit ngaku sih. Dia emang tampan 1% dariku.

"Cih! Aneh!"

Bisa kudengar desisan Aster begitu tajam di pendengaranku. Mau tahu bagaimana hatiku setelah mendengarnya?

SAKIT, GUYS! MAK JLEB TEPAT DI HATI!

Semua ini salah Reyhan!

Kubiarkan Reyhan ini mengoceh semaunya, namun sama sekali tak kutanggapi. Seperti kata orang Jawa, 'Mlebu kuping tengen, metu kuping kiwo.'

(Masuk telinga kanan, keluar telinga kiri)

Aku berusaha mencari cara untuk mengajak bicara dengan Aster. Walau semalam kami sudah chattingan, rasanya belum cukup. Ingin bicara langsung panjang lebar, Guys!😣

Tak habis pikir, ternyata sifatnya mudah berubah-ubah 'ya?

Reza POV Off

🎐🎐🎐

Skip time (Istirahat pertama)

Aster POV

Bel istirahat pertama sudah berbunyi semenjak 5 menit yang lalu. Aku memilih duduk di bangkuku sambil memakan bekal. Sementara Cindy sedang di kantin dan apel rutin dengan kekasihnya, Fahmi.

"Halo, Aster. Makan apa itu?" Suara yang sanggup membuat hatiku berdegup kencang itu sudah ada di depanku.

Aku menunduk menyembunyikan rona wajah sembari masih menggigit ujung garpu plastikku.

"Ini, makan Brownis Greentea."

"Wah! Baru dengar ada Brownis rasa ini. Beli di mana?" tanya Reza kepadaku. Ia sudah duduk di bangku Naila yang menempati bangku di depanku. Dulu waktu kelas X Reza duduk di depanku, dan kini di waktu singkat ini, aku kembali merasakan posisi bangku itu lagi.

Penghapus JarakWhere stories live. Discover now