03

1.3K 214 28
                                    

sorry for typo(s)

kalian tau kan cara menghargai karya seseorang seperti apa?

***

Renjun mengerjapkan kedua matanya, saat merasakan sinar matahari mulai memasuki indra pengelihatan nya.

Dia menengok kearah jam yang berada di nakas nya,

jam enam pagi, dan aku sudah terbangun.

Jika sudah terbangun, dia tidak akan bisa tertidur lagi. Bahkan dipaksa pun dia tidak akan bisa tertidur lagi. Jadi dia memilih untuk bangun, dan menuruni anak tangga lalu setelah itu menemui sang Bibi yang sedang berkutat di dapur.

"Bibi, aku lapar." kata Renjun lalu menghampiri Yoona yang sedang memasuki beberapa sayuran kedalam panci.

Yoona sedikit terkejut karena Renjun yang tiba-tiba sudah bangun dan mengatakan bahwa dia lapar.

"masakan sebentar lagi siap Renjun, kau cuci wajah saja terlebih dahulu. Setelah itu kita makan.." kata Yoona yang masih sibuk mengaduk-ngaduk masakan yang berada dalam panci nya.

Renjun hanya menganggukan kepalanya, dan menuruti perkataan sang Bibi.

" – tunggu, hei? Sekarang jam berapa?"

"jam enam lewat lima."

"dan kau sudah meminta makan sepagi ini?"

"karena aku lapar Bibi, apakah jika lapar aku harus berkelahi?" tanya Renjun malas, lalu setelah itu di mengambil segelas air dan meminum nya, dan duduk di kursi meja makan.

"kau dan mulut pedas mu itu, tidak pernah berubah. Menyebalkan!" kata Yoona lalu menuangkan soup di dalam mangkuk, dan memberikan nya kepada Renjun dan juga memberikan semangkuk nasi kepada Renjun.

"destiny." balas Renjun cuek.

Dan Yoona hanya bisa menghela nafas nya lalu menggelengkan kepalanya lelah.

...

Ini sudah enam bulan Renjun berada di sekolah baru mereka. Dan sebentar lagi ujian akhir semester akan segera dilaksanakan dalam beberapa minggu lagi. Dan selama itu juga Renjun dan Mark semakin akrab.

Renjun yang pada dasar nya memang gampang berbaur dan juga Mark yang mudah merespon. Cocok sekali bukan?

Tapi, Renjun sama sekali belum terbuka tentang perasaan nya dengan Mark.

Renjun memang seringkali berbicara dengan nada ceplosan nya bahwa dia menyukai Mark, ingin bersanding dengan Mark, bahkan tidur dengan Mark. Yang mana membuat lelaki tampan itu sedikit terkejut.

Tapi Mark tidak menanggapi itu lebih, karena pada dasarnya memang enam bulan ini Mark mempelajari sifat dan sikap Renjun.

Bahkan Mark mencatat di buku harian nya yang mana disana tertulis :

1. Renjun itu cuek, tapi dia manis. Sangat langka, aku akan membawa dia ke Museum dan berdampingan dengan Captain America.

SHOCKWhere stories live. Discover now