05

1.1K 179 49
                                    

sorry for typo(s)

Kalian tau kan cara menghargai karya seseorang?
...

Karena aku lagi emosi pagi ini hehe, jadi aku up skrng aja. kebetulan nanti gaakan up lagi sampe mudik ku selesai. Bisa dibilang ini last update ku. Karena bentar lagi lebaran. Jadi aku mau ngucapin sekarang.

Happy eid mubarak🙏 maafin aku kalau aku punya sama sama kalian ya💖 selamat mudikkk!

***

"Sudah kubilang padamu untuk cepat keluar dari sana! Kenapa sih kau tidak mendengar perkataan ku? Kalau terjadi apa-apa dengan mu bagaimana?!"

Renjun menatap Mark yang begitu marah pada nya, bahkan dia bisa melihat wajah Mark yang memerah, nada nya yang ketara sangat khawatir.

Renjun tersenyum, dan beringsut mendekat kepada Mark lalu memeluk nya, dan menyandarkan kepalanya di dada Mark.

"aku tidak apa-apa Mark hyung, aku langsung keluar saat ada suara meledak tadi. Sebenarnya aku berusaha untuk menyelamatkan seseorang tadi, tapi dia–"

Mark terkejut, saat Renjun memeluk nya tetapi setelah itu dia membalas pelukan Renjun erat.

"tapi apa?" Mark melirik Renjun sekilas, tapi dia kembali ke posisi awal dimana Mark menaruh dagu nya di kepala Renjun

"Dia sudah terkena ledakan, dan wajah nya hancur." kata Renjun pelan, terdengar nada nya yang sedikit ketakutan, membuat Mark akhirnya memeluk Renjun sedikit lebih erat.

Mark menghela nafas nya pelan, dia yakin Renjun sangat ketakutan. Dan dia berusaha menyembunyikan nya dari Mark.

"Tapi Mark hyung,"

Mark mengernyitkan dahi nya, dan melepas pelukan Renjun.

"Kau tahu apa yang aku lihat saat di perpustakaan tadi?"

Mark menatap Renjun, yang kini menatap nya juga dengan pandangan yang sedikit gugup.

"Aku tak yakin, tapi pernah melihat nya di komik yang selalu aku baca."

Mark menatap Renjun tidak mengerti, "katakan dengan jelas Renjun."

"Pada saat ledakan itu datang, aku melihat sekumpulan orang menggunakan baju hitam. Entahlah, tapi badan mereka semua itu besar-besar. Dan memiliki tatto, aku juga tak yakin itu hanya hiasan atau tanda, dan mereka masuk kedalam Perpustakaan lewat pintu belakang."

Mark menegakan tubuh nya, mendengar Renjun yang mulai bercerita tentang kejadian yang baru saja hampir merenggut nyawa nya.

"aku mengikuti mereka, dan ya.. Kau bisa menebak aku ketahuan, dan juga kenapa ledakan itu terjadi karena ulah ku yang mengancam akan melaporkan mereka ke polisi."

Mark menatap tak percaya kearah Renjun, Mark yakin sekumpulan itu orang yang selama ini di intai oleh Paman dan Bibi serta Kedua Ayah nya. Permainan mereka itu sangat cerdik, dan bahkan membuat keluarga nya sedikit kewalahan.

"Stupid, bagaimana kau bisa mengacam dengan hal bodoh itu?" balas Mark setelah mendengar cerita Renjun.

Renjun merenggutkan wajah nya. "Aku kan ketakutan saat itu, aku belum sempat melihat ada apa di dalam nya. Dan aku ingin kesana seperti nya."

Mark cengo, mendengar penuturan Renjun yang menurut nya kurang masuk akal untuk manusia normal.

"sudahlah, sekarang masuk ke rumah mu. Kunci pintu nya, dan juga jendela nya. Jika ada yang berkunjung dan kau tidak kenal. Jangan di buka kan pintu nya, aku akan menyuruh Irene untuk mengawasi mu."

SHOCKحيث تعيش القصص. اكتشف الآن