04

1.1K 187 32
                                    

sorry for typo(s)

kalian tau kan cara menghargai karya seseorang?

***

"Huang Renjun?"

Renjun mendongakan kepala nya, saat mengetahui ada yang memanggil namanya,

"kau dicariin dari tadi, ternyata ada disini. Sedang apa?"

Renjun tersenyum, lalu kembali memakan sandwich buatan Bibi nya, dan setelah itu kembali membaca komik nya.

"kau, membaca komik?" tanya orang itu lalu duduk disamping Renjun

Renjun menganggukan kepalanya tanpa minat untuk menjawab sang lawan bicara

"kau sedang puasa berbicara ya? Atau mendadak bisu?"

Renjun menelan roti itu, dan menatap Mark dengan malas, "berhenti kau lelaki bermulut pedas!"

"Hooo, lihat siapa yang berbicara." balas Mark senang,

Mereka berdua sedang berada di taman belakang sekolah, karena menurut Renjun disini benar-benar tempat yang nyaman. Selain ya dia harus memberanikan diri karena telah mendengar rumor yang bertebaran.

"Kau membaca komik Avengers?" tanya Mark saat dia melihat Renjun yang sedang tenggelam dalam komik nya.

Renjun menganggukan kepalanya, "seperti yang kau lihat,"

"kau percaya mereka semua ada?" tanya Mark tiba-tiba, dan membuat Renjun menolehkan pandangan nya kearah Mark

Renjun menganggukan kepalanya, "seperti nya. Apa kau percaya mereka ada?"

Mark terdiam sebentar, dan setelah itu menatap lamat Renjun, "tidak. Mana ada superhero di dunia ini? Kita hanya akan menyelamatkan diri kita sendiri, dan superhero itu? Hanya mengalahkan para alien dan penjahat itu." Mark menatap lurus ke depan, Renjun memandang nya dengan tersenyum, dia merapatkan diri pada Mark.

"Aku akan menyelamatkan mu jika ada bahaya kalau seperti itu."

Mark menatap Renjun yang juga sedang menatap nya, dan setelah itu mereka terdiam, saling menyelami pikiran masing-masing. Mark menatap Renjun tepat di kedua bola mata coklat nya yang indah, begitu juga Renjun.

"kenapa? Kenapa kau ingin menyelamatkan ku?" bisik Mark tepat di depan wajah Renjun, mata nya kembali bergulir mengamati wajah Renjun dan berakhir di kedua bilah bibir tipis Renjun,

Renjun mendekatkan wajah nya pada Mark perlahan, dan menabrakan bibir nya pada Mark menciptakan sebuah kecupan penuh perasaan yang diberikan oleh Renjun.

Setelah itu, Renjun melepaskan nya dan menatap Mark yang termenung atas apa yang terjadi, Renjun tersenyum begitu tulus,

"karena aku, menyukai mu."

***

"Kapan kau akan kembali, kid?"

Mark menghela nafas nya, ponsel nya masih menempel di telinga nya mendengar sang Ayah yang masih terus bertanya kapan dia kembali,

SHOCKWhere stories live. Discover now