•Empat•

73K 3.5K 9
                                    

Bel istirahat sudah berbunyi dan suasana kantin semakin ramai. Cika cukup menjadi sorotan di kantin, pasalnya ia berada di sekolah tak memakai seragam sekolah. Keysa dan Novi yang baru saja memasuki area kantin pun langsung duduk di depan Cika.

"Lo utang cerita sama kita" ucap Keysa to the poin.

Cika menatap kedua temannya itu yang kini juga sedang menatapnya.

"Dua hari lo gak masuk sekolah tanpa keterangan dan hari ini lo masuk sekolah tapi nggak pakai seragam?, lo sehat kan?" tanya Keysa.

"Sehat wal afiat sih" jawab Cika.

"Cik serius!" ucap Novi jengkel

Cika membuka tas nya dan megeluarkan kertas, lalu ia memberikannya pada Keysa dan Novi.

Novi mengerutkan keningnya, "Kertas Apa?"

"Baca" suruh Cika.

Keysa dan Novi pun mengambil kertas tersebut dan mulai membacanya. Seketika, raut wajah Keysa dan Novi pun langsung berubah kaget.

"Lo mau pindah?" tanya Novi tak percaya

Cika mengangguk dan tersenyum.

"Mau lari dari masalah? Iya?" tanya Keysa.

"Nggak git-"

"Nggak gitu gimana? Ini tuh namanya lo lari dari masalah!" ucap Keysa memotong ucapan Cika.

"Masalah gue udah selesai, udah nggak ada lagi yang perlu dibahas" ucap Cika.

Keysa menatap geram pada Cika, "Cik, dari kejadian dimana lo putus sama Dion, lo Cuma cerita ke kita lewat telfon doang, kita bahkan belum sempat ketemu dan bahas masalah lo ini. Dan sekarang, lo datang dan ngasih tau ke kita kalo lo mau pindah, lo gak ngenggep kita sahabat?"

"Bukan gitu Key, gu-"

"Bukan gitu gimana Cik?" Keysa benar-benar sudah geram pada Cika.

"Udah, jangan berantem ih" ucap Novi melerai keduanya.

Keysa membuang muka, "Bilangin ke temen lo satu ini, kalo ada apa-apa tuh bilang, nggak kayak gini"

Novi menarik nafasnya Panjang lalu menatap Cika, "Lo serius mau pindah Cik?"

Cika mengangguk.

"Kenapa lo nggak bilang dulu ke kita? Kan siapa tau kita bisa bantu cari solusi lain, gak kayak gini" ucap Novi.

"Karna gue tau pasti akhirnya kayak gini" jawab Keysa.

"Kalo lo bilang dulu ke kita beda lagi ceritanya Cik" ujar Keysa dengan wajah jengkel nya.

Novi memegang bahu Keysa, lalu berkata, "Udah dong Key, jangan kayak gitu"

Kini Novi kembali beralih menatap Cika, "Pindah ke mana emang?"

"Jogja"

"Tinggal sama orang tua lo?" tanya Novi.

Cika menganggukkan kepalanya.

Novi diam sejenak, sambil memikirkan apa yang harus ia lakukan untuk mencairkan suasana.

"Terus lo kapan berangkat ke Jogja?" tanya Novi.

Bukannya langsung menjawab, Cika malah menatap kedua temannya secara bergantian, "Besok" ucap Cika selanjutnya.

"Besok?" tanya Keysa dan Novi bersamaan.

Cika hanya menganggukan kepalanya sambil tersenyum kikuk.

Keysa semakin dibuat geram, "Lo mau berangkat besok? Dan lo baru ngasih tau ke kita hari ini?" tanya Keysa tak percaya.

My Sweet Dion✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang