•Empatpuluh delapan•

26.9K 946 17
                                    

Happy reading;)

Hari ini adalah hari minggu. Dika tengah mengganggu adik nya yang sedang bermain.

"Abaaang" ucap Bella kesal.

Dika hanya terkekeh.

"Tumben nggak keluar?" Tanya Dion yang baru saja duduk disampingnya.

"Keluar kok, entar" jawab Dika.

Dion mengangguk lalu membuka handphone nya.

Cika datang sambil membawa secangkir kopi untuk Dion.

Dion tersenyum lalu meminum sedikit kopi tersebut.

"Kapan ujian?" Tanya Cika.

"Minggu depan Bun" jawab Dika.

"Belajar yang rajin, kurangin main game nya" ucap Dion.

"Iya yah" jawab Dika.

"Abang punya pacar yah, kemarin Bella liat Abang lagi vidio call an sama cewek" ucap Bella.

Dion menoleh kearah Dika. Dan Dika malah memalingkan wajahnya, lalu bergantian menoleh ke Cika.

"Bella main sama bunda yuk dibelakang" ajak Cika mengerti maksud Dion.

Bella mengangguk lalu mengikuti Cika.

"Kalo mau pacaran jangan didepan adek kamu, entar malah ngikutin" ucap Dion.

"Enggak pacaran yah, cuma Vidio call an sama temen" elak Dika.

"Iya, tapi jangan didepan Bella" ucap Dion.

"Bella nya aja yang tiba-tiba masuk kamar, kan Dika juga kaget" jawab Dika.

"Kalo mau pacaran, ajak aja kerumah biar ayah sama bunda sekalian kenalan" ucap Dion.

"Ih apasih yah, dari kemarin bahas itu mulu" ujar Dika.

Dion terkekeh. Ia memang ingin sekali bertemu dengan pacar Dika. Karena Dika belum pernah membawa seorang cewek datang kerumahnya, bahkan ia juga belum pernah berpacaran.

"Oh iya yah, kapan Dika dibeliin mobil sendiri?" Tanya Dika.

"Kalo nilai semester kamu naik dari semester yang lalu" keluh Dion.

"Aduh yah, dikelas tuh saingannya pinter-pinter" keluh Dika.

"Ya karena itu kamu harus belajar lebih giat lagi" jawab Dion.

"Kok gitu sih yah" keluh Dika.

"Terus maunya gimana?" Tanya Dion.

Dika diam "kalo nilai Dika nggak naik, nggak jadi dibeliin mobil?" Tanya Dika balik.

"Mobil-mobilan" jawab Dion terkekeh.

"Ih yaaah, serius" ucap Dika.

"Kok ayah yang kamu ajak serius, pacarmu lah yang seharusnya kamu ajak serius" jawab Dion terkekeh lalu beranjak dari kursi tersebut.

Dika hanya menatap punggung Ayah nya yang menghampiri Bunda serta adik nya dihalaman belakang.

Dika melihat jam yang melingkar ditangannya. Jam menunjukkan pukul 10.15.

"Yah Bun, Dika keluar bentar" teriak Dika dari ruang tengah.

"Yaaa" jawab Cika.

Dika mengambil kunci motornya lalu bergegas keluar.

•••••

Malam ini Dion dan Cika sedang duduk diruang tengah. Dion sedang membaca beberapa lembar kertas dari kantornya, sedangkan Cika sedang bersender di bahu Dion sambil memainkan handphone nya. Meskipun umur mereka sudah tak muda lagi, namun mereka masih terlihat romantis.

My Sweet Dion✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang