Pendatang

18 9 2
                                    

"Kakek denger kamu mau renov perusahaan? Apa benar begitu?"

"Iya kek. Al mau renov agar bisa menarik pembeli lagi"

"Kalo gitu kakek bantu semua biaya yang kamu butuhkan, tidak usah minta pada Steven"

"Tapi kek...." ucap Alna terpotong.

"Udah nurut saja kamu" ucap Alexander dari sebrang sana dan mau tidak mau Alna menyetujuinya, karena memang dia butuh biaya.

"Iya oke" ucap Alna pasrah.

"Good girl, oh iya dilemari kamu ada blackcard, itu punya kakek pake saja buat biaya kamu sehari-hari. Sudah dulu ya, nanti kalo kurang bilang saja. Semangat cucuku" ucap Alxander dan mematikan sambungan telphone.

Drrrtttt....  Drrrtttt....

"Iya halo apa lagi?" kesal Alna.

"Apa lagi? Kamu maunya apa sih?"

Sontak Alna pun melihat nama di layar hp nya "Eh Farel? Engga kok bukan gitu maksudnya maaf ya, aku kira yang telphone tadi kakek ku" ucap Alna panik, "Ummm.... Soal kemaren maaf ya" ucap Alna sedikit takut.

"Ngomong apa sih, aku yang harusnya minta maaf sama kamu. Maaf udah sia-siain effort kamu"

"Iya gapapa kok, maaf juga ya"

"Iya, gimana kalo besok kita jalan?"

"Oke"

"Oke ku jemput jam 7 malam ya" ucap Farel mengakhiri sambungan telephone.

Tok... Tok... Tok...

"Iya masuk" ucap Alna mempersilahkan.

"Maaf mengganggu nona, persiapan kita sudah selesai, tinggal besok kita launching semoga sukses nona" ucap Satria.

"Iya semoga sukses"

***
Hari ini adalah launching wajah baru Alexander Department Store. Acara ini sangat sukses, banyak pengunjung yang membeli beberapa perabotan dan ada juga juga yang berfoto.

"Desainnya sangat menarik ya, aku juga mau punya yang begini" ucap salah satu pembeli.

"Permisi bu, apa anda menikmatinya bu?" tanya Satrio.

"Iya sangat, saya akan membuat rumah saya secantik ini"

"Baiklah bu, tapi apakah ibu tidak tertarik untuk membeli funiture kami ini? Ini produk dari luar yang kami jual dengan harga terjangkau" rayu Satrio.

"Awet ga tuh?"

"Saya jamin awet bu" bujuk Satrio

"Yah syukur lah barang-barang sudah banyak yang terjual dan kita bisa menyicil hutang kita. Oke mulai sekarang kita akan tingkatkan pelayanan kepada pembeli, dan bisa mulai stok barang yang di rasa sudah habis di gudang, semangat semua!" ucap Alna kepada para staf setelah toko tutup.

"Semangat!" ucap seluruh staf.

"Kalo gitu saya duluan ya permisi" ucap Alna sopan.

"Baik nona, hati-hati di jalan" ucap Satria.

"Nona, anda mau pergi lagi? Apa perlu saya ikut untuk menemani nona?" tanya Windi.

"Iya saya akan pergi lagi, tapi kamu tidak perlu ikut, kamu istirahat saja, besok kita akan melakukan sesuatu hal yang rahasia" ucap Alna dengan senyum kemenangannya.

"Ah, maksud nona, membongkar kejahatan Jenny?" tanya Windi pelan.

"Yah Windi, kita akan masukan si penghianat itu kedalam sel dengan waktu yang sangat lama" ucap Alna dan Windi hanya menganggukkan kepalanya saja.

Falna? [End]✔Where stories live. Discover now