💛💚Beda Rasa💚💛

86 40 12
                                    

💛💚💛
Hai, ahaii. Dijawab kali aku nyapa, auah. Sombong, kesel deh.

Becande shayenk😊
💛💚💛
.
.
.

"Harusnya lo biasa aja, Mel. Bukan masalah 'kan kalau junior kita salah," tegur Saga

"Nggak bisa! Dia bakalan ngelunjak kalo di biarin!" Amel mengucapkan dengan mengebu-ngebu

"Sabar. Mungkin dia nggak sengaja," ucap Saga lagi

"Kok lo jadi belain dia, sih? Liat yang udah dia lakuin ke gue. Baju gue kotor gara-gara dia. Menjijikan," dengus Amel mengibaskan tangannya ke bahu

Saga menghela nafas berat. Beginilah jika dihadapkan dengan gadis manja seperti Amel.

"Lo tunggu dulu di sini. Gue beli baju baru buat lo di koperasi."

Tanpa menunggu persetujuan Amel, Saga telah berlalu. Langkah lebarnya terlihat buru-buru.

"Lo bisa nggak sih jangan ganggu gue!"

Saga menghentikan langkahnya. Suara Rachel terdengar kesal di telinganya. Merasa penasaran, Saga berbelok arah ke tempat di mana terdapat Rachel dan Bara berada. Rachel yang berjalan dengan wajah kesal namun Bara dengan wajah santainya mengikuti Rachel.

"Hel," panggil Saga

Bukannya menyahuti panggilan Saga, Rachel justru semakin di buat kesal, apalagi dengan kejadian di ruang musik tadi. Dasar ingkar janji, batin Rachel kesal.

"Hel," panggil Saga lagi

"Apaan, sih! Tadi Bara sekarang lo! Mau kalian apa, hah?!" pekik Rachel geram

Saga menatap Rachel tercengang sementara Bara dengan binar takjubnya.

Prok prok prok

Jika saja ini berada di film-film kartun tentu kepala Rachel telah mengeluarkan asap. Tidak bisakah Bara membedakan amarah dan lelucon.

"Nanti malam aku pasti bakalan hadir di depan rumah kamu. Tunggu, ya."

Bara meleset jauh usai berkata demikian. Meninggalkan Rachel yang di selimuti amarah dan Saga yang tercengang.

"Maksudnya?" celetuk Saga

Rachel menarik nafas berat. Sungguh amarahnya tidak bisa dikontrol. Pertama, dia dikeluarkan dari kelas. Kedua, tidurnya belum selesai. Ketiga, Saga meninggalkannya yang padahal dia sudah berjanji akan membangunkan Rachel tidur. Keempat, Bara dengan ajaibnya datang mengeluarkan ide yang paling konyol untuk Rachel kerjakan, yaitu jadi pacar Bara atau jadi istri Bara. Lalu, di mana keuntungan yang di peroleh Rachel? Bukankah semuanya merugikan pihak Rachel?

"Hel," panggil Saga

"Gue mau ke kantin. Perut gue keroncongan yang seharusnya di isi 7 menit 47 detik yang lalu," sahut Rachel sambil melihat arloji Helo Kitty miliknya

"Nanti gue nyusul," balas Saga.

Ingin rasanya Rachel mencakar wajah tampan sahabatnya. Tidak adakah sedikit saja perasaan peka hinggap di otak pintar Saga? Huh!

"Jangan lama."

Rachel pergi begitu saja, menyiratkan tanya dalam benak Saga. Bahwasannya apa yang membuat Rachel sebegitu marahnya, Saga tidak berbuat salah. Yang Saga lakukan adalah ke kantin untuk membelikan Rachel makanan, agar gadis itu tidak perlu berdesakan.

Sungguh para cowok memang selalu salah di mata cewek.

Saga menggeleng-gelengkan kepalanya, lalu ia segera menuju koprasi untuk membelikan seragam baru untuk simanja Amel. Tuhan kenapa aku dilibatkan dalam dua gadis yang bertolak belakang, batin Saga.

kekasih bayanganWhere stories live. Discover now