💛💚malam menangis💚💛

74 24 1
                                    

💛💚💛

Assalamualaikum

😊😊😊

Aku kangen kalian semua, pengen cium tapi nggak bisa. cium online aja gapapa yah. 😘😘😘 emmuah.

💛💛💛

"Hel, udah jam sepuluh. Mama tidur dulu ya, kamu jangan malam-malam besok sekolah."

"Kok awal banget Ma?" tanya Rachel bingung.

"Mama udah ngantuk banget," jawab Siska mama Rachel.

Siska bergerak dari kursinya, berjalan menuju Rachel yang masih duduk memangku toples berisi keripik singkong. Siska mencium kening Rachel singkat, gadis itu hanya membalas dengan seulas senyum manis. Ia suka singkong namun takut kingkong, bodo amat sama persamaan dua kata yang hampir sama.

"Kunci kamar kamu, sama jendelanya juga. Jangan lupa," pesan Siska.

"Iya, ma."

Rachel kesepian setelah Siska benar-benar kembali kekamarnya, merasa tidak ada yang mengharuskannya berada di tempat itu. Dengan malas ia mengambil tutup toples, menutup toples serapat mungkin.

Sampai dikamarnya Rachel langsung mengunci pintu, berjalan beberapa langkah untuk menutup jendela. Suasana malam itu sungguh cerah, membuat gadis itu tersenyum simpul. Pada suasana saat itu, cerah, secerah hatinya.

Waktu menunjukkan pukul 23:44, Rachel sudah siap jika ia harus tertidur saat itu juga. Namun entah mengapa matanya tidak ingin tertutup.
Tiba-tiba ia merasa sedih, dan itu juga adalah alasan ia tidak bisa tidur. Gemerlap cahaya dari sang bulan yang hanya memberikan keterangan di dalam kamar Rachel, begitu sunyi.

Samar-samar Rachel mendengar deru mobil yang semakin mendekat, dekat hingga suara itu tidak lagi ia dengarkan kembali.

Bodo amat dengan penasarannya, namun kepo tingkat dewanya begitu egois. Memaksa hati dan tubuhnya bergerak mendekati jendela, sebuah mobil yang tidak ia kenal terparkir asal di depan gerbang rumahnya.

Rachel berfikir keras untuk menebak siapa pemilik mobil tersebut, hingga sebuah nama terlintas dalam benaknya.

"Bara, nggak mungkin semalam ini. Lalu siapa? Apa benar Bara, jika benar gue nggak mau turun."

Lama menunggu yang ada di dalam mobil, malah tidak keluar dari sana, sangat mencurigakan sekali.

Rachel menyipitkan matanya, ketika melihat sosok wanita paruh baya yang saat ia kenal mendekat pada mobil tersebut.

"Orang jahat itu!"

Siska tempak mengendap-endap, mencari kenyataan bahwa sebenarnya ia tidak ketahuan dalam pelariannya. Dan apa yang mungkin diharapkan Siska itu salah, Rachel melihatnya, Siska telah ketahuan ingin pergi. Itu sungguh sangat menyakitkan hati Rachel, ia tidak bisa membenci. Tapi ini semua Siska yang melakukannya, dengan perasaan yang hancur Rachel berhasil membebaskan air matanya yang memberontak ingin bebas.

"Mama dibawa orang itu."

Namun apa? Usahanya bagai debu untuk melawan orang yang telah membawa mamanya pergi di malam ini, Rachel menangis dalam keheningan malam. Ia benar-benar merasa sudah dibohongi oleh orang yang sangat ia percaya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 07, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

kekasih bayanganWhere stories live. Discover now