Part Three

2.5K 196 5
                                    

Hallo comeback with me
Maaf banget yah kalo aku menghilang begitu saja.

Oke selamat membaca

Jangan lupa vote and comment yah

Shion baru saja pulang dari sebuah klub malam yang biasa dia datangi dengan teman-temannya.

Dia pulang dengan keadaan mabuk. Pakaian kekurangan bahannya dibiarkan begitu saja, dia keluar dan berjalan menuju mobilnya yang terparkir manis di depan klub.

Dia mengendarai mobilnya dengan ugal-ugalan. Jalanan memang sudah sepi karena sudah pukul 02.00.

Dalam keadaan setengah sadar dia melihat sebuah bayangan hitam melintas didepan mobilnya.

Dia berhenti dan turun dari mobil. Lalu dia melihat ke kanan dan ke kiri tapi tidak ada siapapun disana selain dirinya. Saat berbalik dan akan masuk kembali ke dalam mobilnya tiba-tiba dia melihat seseorang yang berdiri di depannya dengan pakaian yang seluruhnya berwarma hitam.

"Hei kau siapa menghalangi jalan ku saja!" Kata Shion dengan tidak sadarnya. Orang yang diajak bicara hanya diam tanpa membalas pertanyaan itu.

Orang itu mendekati Shion yang menatapnya dengan mata buram karena efek alkohol yang di minumnya tadi.

Saat tiba didepan Shion dia langsung berhenti dan tiba-tiba sebuah seringai muncul diwajahnya yang hanya terlihat bagian mulutnya saja.

"Hei aku datang untuk mengambil sesuatu milikmu" Kata orang itu dengan nada yang terlihat main-main.

Shion yang tak mengerti bertanya "apa maksud mu? Sesuatu milikku?".

" Ya sesuatu milikmu yang sangat berharga dan sangat kau jaga selama ini" Jawab orang itu.

Lalu orang itu semakin dekat dengan Shion.

Shion merasakan bahaya dari orang yang tidak dikenal itu ketakutan. Dia mengambil langkah mundur menjauhi bahaya yang dia rasakan dari orang itu.

"K kau jangan m mendekat. P pergi kau!!! " Shion terus melangkah mundur hingga tubuhnya menabrak mobilnya yang ada dibelakangnya.

Dia tambah ketakutan saat melihat seringai orang itu semakin lebar saat tau jika buruannya tidak bisa kabur lagi.

"Khekhekhe menyenangkan sekali yah~ aku ingin bermain-main denganmu lebih lama tapi aku sudah ditunggu yang lainnya jadi aku tidak akan membuang waktu lagi~"

Lalu orang itu mengangkat tangannya dan sebuah cahaya ungu muncul dari telapak tangannya yang mengarah ke wajah Shion, setelah cahaya itu hilang terlihat Shion dalam keadaan tidak sadarkan diri tergeletak begitu saja di jalanan.

"Cih menyusahkan saja, kenapa juga harus aku yang mengurusnya" Kata orang itu dengan nada sebal.

Dia mengambil ponsel di kantongnya dan terlihat menelpon seseorang.

"Aku sudah membereskannya. Setelah ini giliranmu" Katanya. Setelah mendapat balasan dari orang yang diteleponya dia langsung menutup teleponnya dan pergi begitu saja meninggalkan Shion yang tergeletak begitu saja, yang nanti akan ada orang yang melihatnya mungkin.

Orang itu berjalan santai ke sudut tergelap di sana lalu dia menghilang, tapi sebelum benar-benar hilang dia berucap "heh nikmati siksaan itu secara perlahan Nakama Shion" Dia terkekeh dengan riang tapi jika ada yang mendengarnya mungkin akan dibuat merinding.

Pagi hari

Naruto sedang berjalan masuk ke kampusnya saat dia mendengar banyak sekali orang yang bercerita tentang sesuatu yang menyeramkan.

Dia mengernyitkan dahi dan bertanya-tanya ada apa dengan cerita yang sama yang dia dengar terus-menerus sepanjang jalan menuju fakultasnya.

"Hei Naru!" Seseorang memanggilnya dengan keras. Saat Naruto menolehkan kepalanya dia melihat Ino yang berlari kecil menghampirinya.

"Naru kau sudah dengar cerita pagi ini?" Tanya Ino dengan nafas yang terengah-engah.

"Cerita apa?" Naruto bertanya balik karena dia memang tidak tau cerita apa yang beredar pagi ini.

"Astaga kau tidak tau?? Katanya tadi malam hampir sebagian siswa disini diteror oleh seseorang yang menggunakan pakaian serba hitam" Kata Ino dengan nada yang dibuat misterius.

"Lalu?" Naruto bertanya dengan nada datar.

"Katanya setelah mereka diteror, mereka tiba-tiba terbangun disuatu tempat yang penuh dengan mayat yang mengering dan mengeluarkan bau busuk yang menyengat. Lalu mereka bilang jika tubuh mereka ditusuk oleh ribuan pedang yang berkarat dan itu sangat menyakitkan." Cerita Ino dengan suara seram.

Naruto menatap Ino dengan datar. "Lalu apa kau juga mendapat teror dan mimpi mengerikan itu?" Tanya Naruto pada Ino.

Ino hanya menyengir dan menggelengkan kepalanya. "Errr aku tidak mendapat teror dan mimpi itu sih tapi bayangkan hampir semua mahasiswa diteror oleh hal mengerikan itu tau" Kata Ino "dan berhenti menatapku seperti itu" Tambahnya yang merasa kesal karena Naruto terus menatapnya dengan wajah datarnya yang menjengkelkan.

Naruto tersenyum kecil lalu dia melanjutkan bacaannya yang tadi tertunda karena mendengar cerita Ino.

"Tapi anehnya kenapa orang yang mengalaminya adalah orang-orang yang sering membully kamu ya Naru"
Kata Ino dengan wajah yang terlihat berfikir.

Naruto hanya mengedikan bahunya lalu lanjut membaca.

Tak lama kemudian muncul Sakura dan Hinata yang baru saja datang.

"Hei selamat pagi Naru dan Ino" Kata Sakura dengan semangat. Hinata juga menyapa bersama Sakura tapi mungkin suaranya terlalu kecil jadi dia hanya tersenyum pada Naruto dan Ino yang menjawab sapaan mereka berdua.

"Hei ada apa dengan orang-orang itu? Mereka mendapat teror dan mimpi yang sama aneh sekali yah" Sakura berkata sambil menaruh tasnya dibangku yang berada di depan bangku Naruto dan Ino. Dia duduk dengan Hinata.

"Tidak tau mungkin itu karma karena mereka selalu membully Naruto" Kata Ino dengan ketus. Dia melanjutkan dandannya yang tertunda.

"Huh jadi yang mendapat teror dan mimpi buruk itu orang-orang yang selalu membully Naruto?!" Sakura terkejut saat tau jika hanya orang-orang yang selalu membully Naruto saja yang mendapatkan hal mengerikan itu.

"B bukankah i itu bagus j jadi mereka tidak akan membully Naru lagi" Ujar Hinata dengan lembut.

"Kau benar Hinata. Naruto jangan-jangan orang yang melakukan itu adalah pangeran yang kau lihat dimimpi mu itu yang pernah kau ceritakan itu." Ujar Ino pada Naruto yang tetap menatap bukunya tapi telinganya masih tetap mendengar percakapan teman-temannya.

"Sudahlah berhenti membicarakan hal itu, Mr. Will sudah datang" Kata Naruto menyudahi percakapan mereka tentang hal aneh yang dialami orang-orang yang sering membullynya.

Tapi sebenarnya Naruto juga memikirkan hal itu, kenapa hanya orang-orang yang sering membully yang mendapatkan hal-hal mengerikan itu. Dia berfikir apa ada orang yang selalu membantunya di balik layar.

'Hah daripada itu lebih baik aku fokus pada pelajaran saja' batin Naruto, lalu dia menatap kedepan dan mendengarkan dosennya memulai pelajaranya.

Didalam kelas itu ada beberapa orang yang menyeringai diam-diam dan membatin secara bersamaan.




















'Tidak ada yang boleh melukai Ratu kami yang berharga'














TBC

Maaf kalo pendek banget

Wah comeback juga akhirnya maaf yah para reader yang lama menunggu dan makasih juga karena sudah menunggu sangat lama cuma untuk cerita gaje ini.

Jangan lupa vote dan coment nya supaya aku tambah semangat.

See you next chap.

King And Queen (SasufemNaru) Where stories live. Discover now