20

1.4K 97 17
                                    

18+⚠️🔞










Valdo sedang menonton televisi sendirian di ruang tengah. Tak lupa di temani dengan camilan kesukaannya. Dari atas, Hanbin melihat bahwa anaknya itu masih fokus dengan kegiatannya.

"Tuh Len, dia nonton tvnya khusyuk banget. Sekarang aja ayok," kata Hanbin sambil menunjuk Valdo yang berada di bawah.

"Kamu tuh ngebet banget ya pengen punya anak perempuan?" tanya Helen yang kedua tangannya ia tempelkan ke pipi Hanbin.

"Iya dong sayang, pas banget kan? Nanti ajun jagain adeknya dari laki laki buaya diluar sana," jawab Hanbin, ia letakkan tangannya di pinggang Helen.

"Jun nonton tv yang lama ya!! Ayo Len," Hanbin menggendong Helen ala ala film romantis.

Valdo yang mendengar ayahnya berteriak itu hanya mengangkat kedua bahunya pertanda tak tau.

Hanbin mengunci pintu kamarnya dan kuncinya ia letakkan di atas nakas.

"Eiss gasabar banget," cibir Helen

"Iya dong, udah sakit ini." Dengan pelan Hanbin menjatuhkan tubuh Helen di tengah ranjang.

Kini Helen berada dibawah Hanbin, dia sibuk mengamati wajah tampan suaminya itu.

Helen juga mengelus rambut Hanbin dengan lembut yang kemudian perlahan turun menuju bibirnya.

Seperti sudah mendapatkan signal dari Helen, Hanbin langsung mendaratkan bibirnya tepat di bibir istrinya.

Kedua insan tersebut tampak saling menikmati cumbuan.

Mulai bosan dengan bibir, Hanbin berpindah ke leher Helen. Mengendusnya bagai anak kucing yang sedang manja kepada induknya.

Ia menggigit-gigit kecil yang membuat Helen menahan napas.

"Sshhh..bin"

"Ssttt diem sayang, nanti ajun denger hm?" kata Hanbin dengan nada rendahnya.











"Aw!! Bin sakit!!" Helen meremas bahu Hanbin yang sudah tidak terbalut kain apapun.

"Lagian..kamu yahh..udah ngelahirin kok..masihh sempit sihh..ahh fuck,"

Hanbin memainkan dengan tempo sedang, tak cepat juga tak lambat. Itu yang membuat Helen uring uringan.

"Lebih cepet bin..hhmm,"

Hanbin mengecup bibir Helen, "As your wish babygirl"
















"Hah..hah..semoga jadi ya Len, kalau nggak kita bikin lagi," Hanbin mencium kening Helen.

Dia segera mencabut miliknya dan berbaring disamping Helen.

"Baru kali ini aku ngerasa capek banget kalo habis gituan." ucap Helen

"Hm? Emang yang dulu dulu enggak?"

"Enggak. Malah pengen lagi tapi aku tahan aja, liat muka kamu kayaknya capek banget."

"Eiss kenapa ga bilang? Aku mah siap aja kalo kamu mau nambah lagi. Terus sekarang mau lagi ga?"

"Capek binnn, ngga ah mau bobo." tolak Helen, dia menarik selimut hingga menutupi seluruh tubuhnya kecuali wajah. Ia berbaring memunggungi Hanbin.

"Ishh ayolah bun, lagi ya? Bunda yang diatas deh," rayu Hanbin yang tengah memeluk Helen dari belakang.

Helen membalikkan tubuhnya sehingga ia menghadap Hanbin.

Dilihat dari dekat memang Hanbin ini sangat tampan, dengan gemas Helen mencium bibir Hanbin dengan rakus.

"Sshh sakit Len, jangan digigit!" kata Hanbin setelah ia melepas ciumannya.

"Abis gemes sama bibir kamu hehe,"

"Ishh yaudah sini, aku cium."

Keduanya pun melanjutkan permainan panasnya.
























Helen sudah tertidur dengan pulas. Merasa haus, Hanbin segera memakai boxernya dan segera turun menuju dapur. Namun sebelum itu ia menyelimuti tubuh polos Helen.

"Loh jun, masih betah aja nonton tvnya." kata Hanbin sambil menuangkan air.

"Iya Yah, seru banget liat deh! Main tinju tinjuan,"

"Ayah kok gapake baju? Cuma celana doang?" tanya Valdo

"Hng? Ohh itu..lagi gerah aja." Mampus gue -khb

Valdo hanya manggut-manggut saja. Hanbin duduk disamping anaknya.

"Ih ayah bau banget! Belom mandi ya?! Sana mandi! Nanti ajun bilangin ke bunda kalo ayah gamau mandi. Terus nanti ayah tidur di sofa biar digigitin nyamuk. Tau rasa tuh bentol bentol semua badannya." kata Valdo sambil menutup hidungnya.

"Masa ayah bau? Engga ah! Perasaan wangi deh, ngarang kamu"

"Iya Yahhh, sana jauh jauh! Jangan deket deket aku."

Hanbin menggeleng, "Iya iya ayah mau mandi dulu."














Setelah mandi wajib, Hanbin melanjutkan dengan sholat isya yang tadinya sempat tertunda.

Memang kini jam sudah menunjukkan pukul sebelas kurang empat puluh lima menit.


Selepas sholat, dia kembali mengecek apakah Valdo sudah tidur dikamar atau belum.

Merasa disofa kosong, Hanbin menuju ke kamar Valdo.

Disana sudah terdapat Helen yang sedang menemani Valdo tidur.

"Biar aku aja yang nemenin, kamu istirahat aja." begitu kata Hanbin.

Dengan cepat Helen menggelengkan kepalanya tanda bahwa ia juga ingin menemani Valdo.



















































astaghfirullah puasa puasa :") monmaap gabisa bikin nc☺️

marriage life ; kim hanbin✓ [completed]Where stories live. Discover now