10.0

4.1K 756 80
                                    

Oh!




"Doyoung benar-benar kelihatan tidak mengerti apapun," Samuel memainkan kunci motornya.








"dan tidak tertarik," sambung Seonho







Mereka sedang berjalan keluar gedung. Sudah jam pulang sekolah dan mereka tidak punya kegiatan ekstra lain.







"sudah hampir sebulan kalian melakukan ini, dan yah, dia terlihat--kau tahu, Dam," ujar Seonho sekali lagi.







Kata-kata Seonho cukup membuat Yedam tertohok. Tadinya mau marah, tapi urung sebab Yedam melihat seseorang menunggu di depan lokernya.







"Doyoung?"








Samuel dan Seonho menoleh, lalu menatap arah pandang Yedam.









Doyoung menoleh dan langsung tersenyum begitu menemukan sosok mereka.








"Hyung! Mau es krim?"






.
.
.






Yedam tidak pernah mengerti isi kepala Doyoung. Benar-benar tidak mengerti.








Tapi....









Walaupun begitu....









Kenapa Yedam tidak menyerah?










Atau belum?









Yedam menatap Doyoung yang dengan asik memakan es krimnya. Segala tindakan kecil Doyoung ia perhatikan.









Doyoung yang merasa diperhatikan pun menoleh, menatap Yedam dengan bingung.









"Hyung kau tidak mau?" Tanya Doyoung.









Yedam diam, memilih untuk menatap kedua mata Doyoung tanpa bicara.











"kalau tidak mau untukku saja ya?" tanya Doyoung dan bersiap untuk mengambil es krim milik Yedam.









Yedam masih diam, sehingga membuat Doyoung mengurungkan niatnya menjahili Yedam.








Yedam menatapnya, membuat Doyoung sedikit tidak nyaman. Ia mencoba untuk tenang dengan kembali memakan es krimnya.











Mungkin sekarang...











"Doyoung," panggil Yedam membuat Doyoung menoleh cepat.








"Ya?"








"hari itu kau bilang kita melakukan ini sampai aku baik-baik saja kan?" tanya Yedam










Doyoung diam, lalu mengangguk. Entah mengapa dia punya firasat tidak enak.









Yedam menatap mata Doyoung sedikit lebih lama, lalu tersenyum. Senyum yang dipaksakan.







"Aku sudah baik-baik saja. Jadi sepertinya kita akhiri saja ini. Aku duluan, kau bisa ambil es krimku," ujar Yedam lalu berangkat dari duduknya dan pergi meninggalkan Doyoung dalam kebingungan.









Doyoung diam. Menatap es krim Yedam.









Tuh, perasaan tidak enaknya benar.











Tapi, kenapa itu adalah perasaan tidak enak?











"kenapa.... aku kecewa?"












"padahal aku dapat es krim lagi,"










.
.
.







"Hei, Bang Yedam! Kau tidak akan keluar kamar?" pekik Jaemin di depan pintu kamar Yedam.









Yedam diam. Masih dengan posisinya sejak pulang. Menenggelamkan kepala ke dalam bantal.







Dia tidak melalukan apapun sedari tadi. Tetap di posisi itu, atau bahkan ketika dia letih, dia akan tertidur sebentar lalu terbangun lagi.









Yedam menatap ponselnya.







"Apa aku benar baik-baik saja?"




.
.
.





"kau tidak mengerti?" kesal Dohwan begitu diminta Doyoung untuk datang ke rumahnya.









"T-Tapi...."








Dohwan memiringkan kepala. Mengerutkan dahi dan menatap Doyoung dengan sedikit kesal.









"Kau tidak tahu atau pura-pura tidak tahu, Kim Doyoung?"










Dohwan menghela napas. Ia menepuk pundak sahabatnya dan menatapnya dengan lekat.








"coba kau renungkan apa saja yang kalian lakukan selama ini,"










Doyoung menatap Dohwan dengan bingung.









"lalu, jika kepala batumu sudah sadar, pergi temui Yedam Hyung," sambung Dohwan dan pergi meninggalkan Doyoung.







Oh!

Cie ga kangen

Kasih tau idol 03l dong buat jadi temen Doyoung 😭👍

[✔️] Oh! (Bang Yedam x Kim Doyoung) Kde žijí příběhy. Začni objevovat