7|Sok tau

192 57 37
                                    

-💖-

Ara sudah menunggu dikedai kopi langganannya, dan tentu saja ia tidak sabar untuk menjalankan rencananya

Tak lama, hyunjin dan changbin berjalan beriringan menuju meja ara dengan wajah dingin.

"Hm, gak mau pesen minum dulu nih?" Tanya ara, mencoba mencairkan suasana, percuma ara meminta changbin menemaninya untuk minum kopi kalau hanya bermain hp dan hyunjin juga begitu

"Lagi sibuk ya? Kalo gitu aku pergi aja deh" ucap ara berdiri dari duduknya, lalu hyunjin menahan tangan ara hingga terduduk kembali

"Jauh-jauh gue dateng, dan lo mo balik? Mikir napa, bensin boros coy" ucap hyunjin kepada ara, changbin yang melihat itu hanya melirik lalu melanjutkan bermain hp

'Kak hyunjin kok jadi kasar ya?' Batin ara sedih, pasalnya ketika zaman pacaran dulu. Hyunjin sama sekali tidak membentak atau mengeluarkan kata yang menggores hati kecuali satu kata yang masih teringat dibenak ara yaitu 'aku udah muak sama kamu'

"ya, maaf" balas ara

Detik berganti menit, sudah sekitar 20 menit mereka berada dicafe tanpa ada sedikitpun obrolan

"kak, bisa taruh dulu gak hpnya?" Omongan ara langsung ditanggapi oleh changbin, tapi tidak dengan hyunjin yang masih bermain hp

"Aku mau ngomong serius, tentang masalah kalian berdua" kedua manusia yang sedang berdiam diri langsung menatap lekat ara, untuk apa membicarakan hal yang hanya salah paham

"Aku tau kok ini aneh, tapi..."

"Aku beneran gak suka kalau kalian berantem karna hal sepele" pengakuan ara membuat hyunjin mendecih kecil

"Heh! Lo tau apa sih? Gue bisa kok nyelesaiin masalah gue sama changbin, lagi pula kita gak sebaper itu buat minggu kemaren" tutur hyunjin

"Dan kita bukan anak kecil yang harus dinasehatin lo trus kita baikan" lanjut hyunjin melirik changbin sebentar dan changbin sedikit tersenyum akan pengakuan temannya itu

"M-maksud aku gini lho kak, waktu kak changbin ngambek kan ada ak-"

"Bukannya lo dah balik?" Potong hyunjin, changbin yang melihat kejadian tersebut bersorak dalam hati. 'Rencana gue berhasil yes!' Batin changbin

"Udah la, masalah kecil digede-gedein. Balik kuy" ucap changbin mengajak hyunjin untuk mengakhiri pertemuan tidak jelas ini

-💃🏻-

"Lo tadi lantang banget ngomongnya" changbin memulai pecakapan ketika sampai didalam mobil, hyunjin yang mendengar itu bingung

"Ha?"

"Kece banget gilak, gue seneng banget kalian udah gak canggung. Walaupun ngegas" ucap changbin menyalakan mobil untuk menuju rumah hyunjin

"Apaan si? Gajelas lu bin, udah gc, gue mau mabar ama bang minho"

Ara side

"Ra? Lo kenapa" Tanya ryunjin, ia datang kecafe tempat ara berada karna ditelfon oleh sahabatnya kalau ia sendirian. Dan saat menelfon suara ara seperti menahan tangisan

"Gapapa kok" Jawab ara tersenyum seolah tak terjadi apa-apa, padahal dalam hati ia sedang menangis

"Bohong, tadi gue kesini pipi lo basah" Celah yeri yang sedang memakan cake

"Serius ra, lo kenapa?" Tanya ryunjin penasaran

"Dibentak mantan lo" balas yeri dengan mulut yang masih penuh dengan cake

"Hyunjin?"

"Siapa lagi?" Balasan yeri membuat ara tertunduk, sakit hatinya saat hyunjin kasar pada dirinya

-🗝-

Keesokan harinya
Disekolah

"Lo yakin mau labrak hyunjin?" Tanya yeri yang berada disebelahnya, sekarang ini mereka menuju rooftoop untuk menemui hyunjin

"Yakin, gue gak terima ara dikasarin"

Ckrek

'Bangsat'

"Maksudnya apaan?" Tanya hyunjin berdiri dari duduknya lalu mematikan rokok yang tadi ia gunakan

"Gue kira lo udah tobat, ternyata sama aja" balas ryunjin sementara yeri sudah kabur memanggil changbin takut kalau mereka akan bertengkar dan main tangan

"Kayak sampah"

"Urusan lo apa sama gue?" Tanya hyunjin yang sudah berada didepan ryunjin kira-kira jarak mereka 20cm

"Gue emang gak ada urusan sama lo, tapi lo tuh punya hati ga sih?"

"Bisa gak lo gak usah kasa-"

"LO TAU APA ANJING" Hyunjin kalut, masalah sekecil ini. Kenapa jadi banyak yang ikut campur? Ini kan masalah hanya 'baperan' dan urusannya hanya hyunjin dengan changbin. Kenapa orang lain ikut-ikutan?

"Kan bener, sampah kek lo gabakal sadar kesalahnya apa"

"Lo. Udah. Kasarin. Sahabat. Gue" Ryunjin berbicara penuh penekanan ditambah mendorong bahu hyunjin dengan tangannya

"Apa urusannya sama lo gue?" Tanya hyunjin mencoba mengontrol emosi

"Dia temen gue, gue gak suka dia
Dikasarin"

"Lo kira gue mukul dia? Nendang dia? Nampar dia? Hah? Gue nanya jawab"

"Ya gue gak tau, gue cuma gak suka kalau dia dikasarin" Balas ryunjin tegas

"Gue bahkan gak ngelakuin semua itu kedi-"

Plak

"Sampah mana bisa ngaku?" Tanya ryunjin sehabis menampar hyunjin, dan itu disaksikan oleh changbin, yeri dan ara yang berada diambang pintu

"Kalau lo ngelakuin itu lagi, foto ini bakal gue laporin kebokap lo" Ucap ryunjin kemudian pergi diikuti ara dan yeri

"Jin, lu ga papa?" Tanya changbin berjalan mendekat kearah hyunjin yang masih memegang pipinya

"Gue heran bin, yang punya masalah kita, yang ikut campur orang lain. Dan gue dituduh ngelakuin kekerasan"

"Gue berasa gak ada harga diri sumpah" balas hyunjin menjambak rambutnya frustasi yang mendapat tatapan sedih dari changbin

TBC'|

Konflik sudah dimulai!, buat yang bingung disini konfliknya aku bikin ara yang ikut campur masalah hyunjin dan changbin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝘐𝘯𝘥𝘦𝘤𝘪𝘴𝘪𝘷𝘦 | 𝘏𝘺𝘶𝘯𝘫𝘪𝘯  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang