42

1.6K 226 36
                                    

gue makin gamau update karena bentar lagi cerita ini tamat.

belum mau pisah sama kalian..

____________________________

Gue dilarikan ke rumah sakit kemudian dengan Pak Chanyeol yang mengantar disusul dengan Om Kyungsoo kemudian, mempertanyakan perihal kesehatan gue. Begitu Om Kyungsoo dan Pak Chanyeol keluar dari ruangan dokter tanpa gue di sana, bisa gue lihat raut mereka yang gak sejalan dengan ucapan mereka.

"Rara gapapa, cuman kurang istirahat. Ayo pulang terus minum obat."

Gak ada gunanya ketika penyakit ataksia telah menyerang sistem tubuh lo dan mengambil alih semuanya. Dirawat pun gak ada gunanya. Dan sepertinya obat juga begitu.

Seharusnya obat memperlama jangka umur gue, tapi setelah semua berlalu gue jadi ragu. Gue rasa ataksia gue lebih kebal dari obat yang gue minum setiap harinya.

Gue kembali ke rumah dengan guru bangsat yang udah stay di ruang tamu. Menunggu jawaban dari hasil pemeriksaan gue di rumah sakit. Gak ada yang baik-baik aja ketika Om Kyungsoo tersenyum tipis.

"Ayo, kita siap-siap buat makan malam di luar."

ɷɷɷ

Ini aneh. Gak biasanya Om Kyungsoo ngajak kita semua makan di luar. Gue mau protes tadinya karena yang benar aja, kondisi gue yang gak bisa ngegerakin tubuh gue sama sekali kaya gini malah di ajak makan di luar.

Tapi gue bersyukur. Gue pikir tangan gue benar-benar lumpuh. Ternyata begitu gue keluar rumah dengan yang lainnya, tangan gue bisa gerak lagi. Berarti emang gak ada yang salah kan?

"Kita mau makan apa?" Tanya Pak Baekhyun memecah suasana.

Di dalam mobil yang hanya berisi sebagian dari guru bangsat—karena sebagian lainnya ikut dengan mobil Pak Yifan, gue duduk di bangku depan. Di samping Pak Suho yang menyetir.

"Lalapan buat lo, Baek." Jawab Pak Jongin hingga memecah gelak tawa.

Dua puluh menit kemudian kita tiba di salah satu restoran cepat saji. Pak Tao langsung memesan begitu kita telah menemukan tempat duduk ditemani dengan Pak Sehun dan Pak Luhan.

"Ini Suho semua kan yang traktir?" Tanya Pak Jongdae dengan semangat.

Pak Suho membelalak. "Dih, apa-apaan?"

"Emang Suho yang ntraktir. Kan dia ulang tahun." Timpal Pak Chanyeol yang mendapat tatapan sengit dari Pak Suho.

"Ulang tahun gue udah lewat, ya. Mau gue tampol pake duit?"

"Kan, bukan main emang. Apa-apa duit."

"Serah lo pada deh."

Semua tertawa begitu Pak Suho berhasil dibuat kesal. Gue pun ikut tertawa, tapi berbeda dengan raut Om Kyungsoo.

Sejak tadi muka datarnya menjadi tameng seperti biasanya. Gak ada sedikit pun senyum atau tawa kecil yang kadang terlihat menggemaskan itu. Semuanya kandas semenjak keluar dari rumah sakit.

Gue makin bertanya-tanya, dokter tadi bilang apa? Gue baik-baik aja kan?

"Makanan datang." Ujar Pak Luhan sembari membawa nampan beserta Pak Sehun dan Pak Tao di belakangnya.

Setelah membagi makanannya dengan pas, kita makan dengan lahap.

Keributan terjadi seperti biasanya. Saling mengejek satu sama lain, membicarakan hal tidak penting lainnya dan hal-hal lainnya. Namun suasana mendadak hening begitu hape Om Kyungsoo berdering dan ia hanya memperhatikan layarnya tanpa bersuara.

[✔] Guru Bangsat SquadWhere stories live. Discover now