Part 10

249 11 0
                                    

  Dimas memutuskan untuk pergi kerumah Michelle

"Tok tok tok" bunyi ketukan Dimas

"Iya sebentar eh ini siapa ya keknya bibi gak pernah liat?" Tanya sang bibi yang tak mengenal Dimas

"Saya Dimas bi, eh mau tanya Michelle ada?"

"Ada den dari tadi gak keluar kamar keknya lagi sedih banget yaudah silahkan masuk den"

"Iya bi hm saya boleh ikut kekamar Michelle bi pasti dia gamau kalo suruh turun kebawah"

"Oh iya den ayuk"

"Neng Michelle ini ada den Dimas nyariin neng"ujar bibi sambil mengetuk pintu Michelle yang ternyata tak terkunci Dimas pun minta izin masuk

"Aku masuk ya chel"

"Iya"jawaban singkat dari Michelle dan bibi pun segera meninggalkan mereka berdua

"Chel gue tau perasaan lo gimana sekarang tapi lo gak boleh terlalu berlebih ngadepinnya gue tau pasti lo bakal bilang gue cuma bisa ngomong gatau rasanya iya gue paham emang enak ngomong dari pada ngelakuin itu tpi gue cuma berniat buat hati lo perlahan pulih gue gak mau liat lo ancurr gini" sambil mengelus kepala Michelle

Michelle perlahan mendongakkan wajahnya menatap mata Dimas yang memang terlihat tulus padanya Michelle terdiam mendengar kata-kata dari Dimas tadi

"Gue masih ancurr dim:("
"Gue masih belum terima"
"Masih gak percaya"
"Hati gue belum ikhlas"
"Gue masih syang"

Rentetan kata keluar dari mulut Michelle sambil mengeluarkan air mata yang memenuhi pipinya dengan refleks Dimas memeluk erat Michelle dan Michelle membalas pelukan erat itu juga Michelle menangis dalam pelukan Dimas:(

"Chel gue tau ini gak mudah bagi lo apalagi lo udah bertahun-tahun dengan dia tapi lo gak bisa sedih gini terus chel lo harus bangkit lo harus buktiin sama dia kalo lo juga bisa bahagia"

"Gue harus gimana dim hati gue ancur banget rasanya gabisa nerima kehadiran orang baru"

"Bukan gabisa chel lo cuma belom bisa"

-------------

"Kita mau jalan-jalan kemana nih yang" tanya Tania pada Rizky

"Kemanapun aku mau whehe"

"Serius ky kemana kek kita bosen nih"

"Aku lagi gak mood nih mau kemana-mana aku pulang deh ya"

"Yah baru bentar dirumah akunya"

"Iya nanti aku kan kesini lagi deh ya yaudah yang aku pergi dulu"

"Bodo ahh" pergi meninggalkan Rizky

Rizky pun mengendarai mobilnya sambil berbicara dalam hatinya

"Kok gue kepikiran Michelle ya gue telpon aja kali ya hm "

Drttdrtttt ponsel Michelle berdering Dimas saat itu sudah pulang dari rumah Michelle.

"Halo beb eh chel maksudnya"ujar Rizky yg lupa jika mereka telah berpisah

"Apa apa?"

"Gimana keadaan kamu"

"Menurut kamu aku gimana baik-baik aja setelah kamu tinggalin aku terus milih dia?"

"Aku tau aku gak seharusnya lakuin itu ke kamu"

"Maksud kamu apa itu udah kamu lakuin kamu kira bakal bisa ngerubah semuanya?"

"Aku emang terlalu cepet ngambil keputusan"

"Udahlah udah terlambat"

"Kamu udah gak sayang aku chel?"atau kamu udah jadian juga sama Dimas aku gak sengaja baca dm banyak bgt dari Dimas keknya dia khawatir bgt sama kamu"

"Dia yang bukan siapa-siapa aja khawatirin aku ky kamu dengan seenaknya sakitin aku tanpa rasa bersalah gitu sebenernya yang sayang sama aku itu siapa sih dia atau kamu?"

"Aku minta maaf chel"

Tuttutttt ponsel dimatikan Michelle

Michelle pun menelpon Dimas

"Hallo chel gimana keadaan lo tumben nelpon gue"

"Gue mau cerita dim tadi Rizky nelpon gue"

"Hah terus dia kenapa mau balikan?"

"Enggaklah dia aja baru aja jadian enggak tadi itu dia minta maaf segala macem terus kek nyesel gitu juga tpi dia gak minta balikan sih langsung aku matiin juga telponnya"

"Kamu pasti bahagia ya chel ditelpon dia?"

"Hm enggak kok dim"

"Kamu masih syang bgt ya sama dia"

"Syang aja dim gak pake bgt setelah yg dia lakuin"

"Yaudah deh kamu istirahat dulu chel jangan dipikirin besok jalan ya sama aku refreshing otak kamu biar gak mikirin dia aja"

"Iya dim makasih sarannya besok kerumah aja"

Rizky pergi kerumah Tania kembali disana Tania nasib terlihat bete dengan Rizky

"Jangan bete gitu dong"

"Kamu lagian malah gak mood tadi"

"Iya maaf"

"Masih kepikiran Michelle?"

"Iya eh enggaklah Tan" ujar Rizky yg sempat keceplosan

"Tuh kan!"

"Enggaklah syang aku gak mikirin dia buat apa?"

"Secara kalian bertahun-tahun bareng bareng"

"Iya udahlah gausah malah bahas dia"

Bersambung.

Ikhlas[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang