Chapter 22 : One Problem End

2.5K 182 41
                                    

Words : 2495



- di tempat Pelatihan UA -

Sekarang adalah hari senin, 3 hari sudah berlalu sejak kencan Katsuki dan Izuku waktu itu. Setelah menikmati waktu libur mereka berdua, akhirnya dua sejoli itu kembali melaksanakan kewajiban mereka sebagai calon Hero.

Sport Fest akan dilaksanakan seminggu dari sekarang dan para siswa UA sudah mulai berlatih dengan giat agar bisa menjadi posisi pertama di Sport Fest nanti. Tak ayal Izuku yang saat ini tengah mati-matian melatih cara mengendalikan kedua Quirknya.

Dia hanya bisa menggunakan One For All sebesar 5% untuk menjaga agar tulangnya tak retak akibat Damage yang di sebabkan. Sedangkan Quirk nya yang satu lagi digunakan untuk melindungi dirinya. Setidaknya sekarang Izuku tau kalau Quirk nya yang satu lagi bukan hanya untuk menghancurkan sesuatu disekitarnya, tapi mengendalikan retakan-retakan itu untuk melindungi tubuhnya.

Sedangkan Katsuki tetap terlihat percaya diri dengan kemampuannya. Dia tak perlu takut dengan resiko yang akan didapatkan nya jika menggunakan Quirknya berlebihan. Lagipula, dengan tubuh kekar yang dilapisi otot-otot kuat itu saja sudah menjadi modal kepercayaan dirinya. Ditambah, seorang Katsuki telah terlahir sebagai orang yang jenius, karena itu otaknya dipenuhi banyak ide untuk merancang keberhasilan nya nanti.

Murid-murid kelas 1-A memang murid yang tangguh dan tak mudah menyerah. Mereka berlatih keras sampai peluh membanjiri tubuh masing-masing. Tapi sepertinya ada yang berbeda dengan 2 orang pemuda dengan warna rambut hampir sama.

Yang pertama, Kirishima Eijiro. Pemuda berambut jabrik berwarna merah itu terlihat seperti memaksakan diri. Dia memang menghancurkan dinding batu didepannya, tapi pukulan nya terlihat ganas dan penuh rasa marah. Berbeda sekali dari karakter Kirishima yang biasanya selalu bersemangat.

Yang kedua, Todoroki Shoto. Pemuda berambut dwiwarna, putih dan merah. Ya, pemuda yang satu ini memang selalu berwajah datar jika di kelas. Tapi kali ini wajahnya terlihat sangat dan menggelap karena emosi. Tapi tak ada satupun orang yang berani bertanya apa yang dia rasakan.

Tak terasa, waktu latihan mereka sudah selesai. Sekarang saatnya untuk mengganti pakaian dan istirahat makan di kantin untuk mengisi tenaga. Secara teratur --dibantu oleh ketua kelas mereka, Iida-- mereka keluar dari tempat pelatihan menuju ruang ganti.

- di Ruang Ganti Pria -

Midoriya membuka pakaian olahraga nya yang sudah basah karena keringat dan menjemurnya di dalam loker. Disebelahnya kanannya ada Iida dan sebelah kirinya ada Todoroki yang kira-kira melakukan hal yang sama, mengganti pakaian.

"Midoriya-kun, mau dilihat bagaimanapun aku tak menyangka kalau kau punya tubuh yang atletis, berbeda sekali dengan wajahmu itu" komentar Iida dengan ekspresi kagum.

"Ehh? Ah, ahahah, begitulah? Aku lumayan sering berlatih mengangkat berat, sih" jawab Izuku malu-malu sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Aku juga terkejut, Midoriya yang lebih pendek dariku punya tubuh yang lebih atletis dariku. Bikin iri saja!" komentar Kaminari diseberang dengan ekspresi konyol

"Ummm.. K-kau juga bisa mendapatkan tubuh seperti ini, Kaminari-kun" balas Izuku, tersenyum kikuk.

"Dari awal masuk, Midoriya memang sudah memiliki hawa misterius disekitarnya. Aku sendiri tak menyangka kalau dia punya sixpack. Padahal kukira tubuhnya sama seperti ku" sahut Mineta yang tatapan nya tak bisa dibaca.

Save You [ KatsuDeku ]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant