Chapter 29 : Confession

3.2K 195 95
                                    

--+--
Chapter 29 : Pengakuan
Words : 1659
--+--

Matahari sudah terbit di ufuk timur, burung-burung berkicauan dengan merdu. Sosok berambut hijau ikal yag tertidur di kasur empuk itu kini telah terbangun karena sinar matahari nakal yang mengenai wajahnya. Diapun menguap panjang karena masih merasa sedikit ngantuk, namun dia tetap berusaha turun dari kasur nyamannya.

"Aduh," dia meringis kecil begitu kakinya menyentuh lantai kramik, dipeganginya bokong sendiri karena merasa nyeri di area itu.
'Wow, bagus Kacchan. Bokongku benar-benar sakit karenamu.' batinnya, sweatdrop.

Dengan susah payah dia berjalan menuju jendela walau sedikit tertatih, lalu dibukanya tirai hingga sinar mentari masuk seutuhnya ke dalam ruangan yang tadinya agak redup. Sosok lainnya yang masih bergumul didalam selimut mulai mengerang tak nyaman saat cahaya matahari itu menyirami wajah tampannya.

"Ngghh... Matikan lampunya!" Katsuki mengingau sambil menutup wajah dengan selimut tebal.

Izuku yang melihat tingkah kekanakan kekasihnya hanya memandang malas sambil dalam hati mengomel karena Katsuki tak juga bagun walau sudah terkena sinar matahari pagi. Lalu si ikal hijau itu melangkahkan kaki menuju kasur dan dengan sekali sentakan, selimut yang tadinya menutupi tubuh setengah telanjang Katsuki, tertarik.

"Bangun, Kacchan!" marah Izuku tepat di depan telinga Katsuki hingga membuat si jabrik itu tersentak.

"Ugh... Deku..." erangnya sambil mencoba duduk.

"Mau sampai kapan lagi kau tidur? Sudah jam 6.15, kita cuma punya waktu 1 jam 45 menit lagi sebelum bel sekolah berbunyi!" ucap Izuku seperti Ibu-ibu yang membangunkan anaknya.

"Ukh... Iya iya." respon Katsuki malas dan berjalan ke kamar mandi.
"Oi, kau juga masuk!" perintahnya sambil menengok kearah Izuku.

"Ha? Maksud Kacchan kita mandi bersama?" tanya Izuku, memastikan dengan hati-hati.

"Memangnya apa lagi, Deku. Kau pasti butuh bantuan untuk mengeluarkan sperma ku didalam anus mu, kan." jawab Katsuki ceplas-ceplos tanpa sensor.

"Tidak, tidak! Aku bisa lakukan
sendi--"

"Deku, aku tidak menerima kata tidak." Katsuki berucap final.

Izuku menghela nafas pasrah. Sebenarnya dia tidak masalah sih mandi berdua, tapi mengingat sikap Katsuki yang buas, tentu saja Izuku tak bisa menjamin kalau si jabrik satu itu tak akan melakukan hal mesum padanya.

Begitu memasuki kamar mandi, Izuku bersyukur dalam hati kalau Katsuki memang hanya membantu mengeluar kan cairannya didalam lubang Izuku saja. Walau sepertinya Katsuki terlihat berusaha keras untuk menahan ereksinya. Setelah itu barulah mereka berpakaian lengkap dan rapi untuk pergi kesekolah setelah libur selama 4 hari karena kejadian penyerangan saat SportFest.

"Ah, sudah siap rupanya."

Perkataan Inko tersebut yang pertama kali menyapa mereka begitu keluar dari kamar. Wanita yang telah melahirkan Izuku itu memasang senyum lebar menyambut 2 pemuda yang seumuran itu.

"Ohayou, Okaasan/Baa-san," sapa Izuku dan Katsuki bersamaan.

"Ayo ke dapur. Kita sarapan bersama." ucap Inko yang lalu berjalan terlebih dahulu.

Izuku dan Katsuki mengikuti dari belakang dalam diam sampai akhirnya mereka sampai didapur dan disambut oleh pasangan suami-istri keluarga Bakugo. Di meja panjang yang ada didapur juga sudah tersedia Omurice dan jus jeruk.

"Uwaahhh... Kelihatannya enak." komentar Izuku untuk mewarnai suasana.

"Aha~ Tentu saja, Izu-chan. Inko dan akulah yang membuat ini bersama." respon Mitsuki dengan senyum lebar.

Você leu todos os capítulos publicados.

⏰ Última atualização: Dec 16, 2019 ⏰

Adicione esta história à sua Biblioteca e seja notificado quando novos capítulos chegarem!

Save You [ KatsuDeku ]Onde histórias criam vida. Descubra agora