31 Gemas

48 5 0
                                    

"Raka, Raka" panggil Araika, ketika pria itu melamun sambil menatap ke arahnya. Dan karna mendengar namanya dipanggil, Raka pun tersadar dari lamunannya

"Eh iya, kenapa?" tanya Raka ling lung

"Apa ada sesuatu di wajahku?" tanya Araika sambil mengerutkan dahinya

"Tidak" jawab Raka singkat

"Trus kenapa kau melihat wajahku terus?" tanya Araika penuh penekanan

"Kau cantik" jawab Raka dengan tatapan teduh dan seketika wajah Araika memanas mendengar pernyataan Raka

Raka yang melihat wajah memerah gadisnya hanya terkekeh gemas. Ia sangat suka menggoda Araika karna ingin melihat wajahnya yang tersipu malu

"Aku memang cantik, mangkanya banyak yang mengejar ngejar aku" ujar Araika dengan angkuhnya seraya pergi kumpul dengan teman temannya, sebenernya ia hanya ingin mengalihkan pembicaraan agar dia tidak terbawa oleh perkataan Raka lagi

Raka yang mengetahui kalau Araika berusaha untuk mengalihkan pembicaraan hanya terkekeh pelan, dia sangat gemas dengan kelakuan gadisnya

"Ravael, kembalikan pulpen ku!" teriak Reina ketika Ravael yang usil mengambil pulpen miliknya

"Kalo mau pulpen ini kembali tangkap aku dong" ujar Ravael sambil berlari kecil menghindari Reina yang kini tengah mengejarnya

"Ravael balikin! Aku lupa bawa pulpen lagi" ucap Reina sambil terengah engah karna lelah mengejar Ravael

Karna melihat Reina yang sudah lelah, Ravael pun mendekati Reina yang sedang duduk di bangku sambil menyandarkan tubuhnya

"Ini pulpen mu" ucap Ravel sambil jongkok di hadapan Reina

"Udah gak butuh! Nanti aku pinjam punya Araika saja" jawab Reina memalingkan wajahnya.

"Kalo tau bisa pinjam dengan Araika kenapa tadi mengejar aku? Apa jangan jangan kamu memang mau main kejar kejaran ya sama aku?" ledek Ravael sambil terkekeh dan berjalan menjauh dari Reina, seraya menaruh pulpen nya di meja

"Kepedean banget sih tuh orang" batin Reina menggerutu

"Hai teman teman" ucap Araika ketika bergabung dengan teman temannya dan meninggalkan Raka yang kini duduk di dekat kolam sendirian

"Eh, Reina kenapa? Kok tumben dia diem?" tanya Araika bingung

"Biasa, dibikin ngambek lagi dia sama Ravael" jawab Elina sambil terkekeh melihat pertengkaran Reina dan Ravael tadi

"Owh, aku kira kenapa" ujar Araika memaklumi, memang setiap Reina dan Ravael bertemu. Mereka selalu saja bertengkar atau ribut

Di tengah candaan dan gurauan Araika dan teman temannya, tiba tiba ada seorang yang membuat perhatian mereka mengarah ke arahnya. Siapa lagi kalau bukan Raka

"Emm, ika aku pamit pulang dulu ya" ucap Raka

"Mau pulang sekarang?" tanya Araika basa basi

"Kenapa memangnya? Kamu gak mau aku pulang?" jawab Raka sambil terkekeh dan jangan lupa dengan nada jail khas dirinya

"Apa kamu mau aku nginep?" lanjut Raka dan kembali terkekeh

"Kepedean, ya udah sana pulang. Hati hati ya di jalan" ujar Araika malas, sungguh pria di depannya ini sangat suka menggoda dirinya

"Tenang, aku kan seorang super hero. Gak ada yang bisa melukai aku" ucap Raka dengan angkuhnya seraya melipat tangannya di depan dada

"Beneran gak ada yang bisa?" tanya Delina di tengah tengah percakapan Raka dan Araika

"Iya" jawab Raka lantang dan yakin

"Bagaimana kalau Araika lebih memilih Araka dari pada kamu, apakah kamu tidak akan terluka?" tanya Delina sambil tersenyum licik dan penuh kemenangan

Mendengar pertanyaan yang dilontarkan Delina, Raka hanya bisa diam mematung. Karna ia pasti akan terluka jika Araika lebih memilih pria lain

"Kalau luka yang itu beda lagi, luka itu akan lebih sakit, lebih perih dan lebih dalam dari sebuah luka fisik yang sangat parah" jawabnya dengan wajah yang menatap ke bawah

"Oke oke, teman teman. Cukup pembicaraan, oya Raka. Katanya kamu mau pulang?" tanya Araika mencairkan suasana

"Eh iya lupa, untuk kamu ingetin. Ya udah aku pulang dulu ya" ujar Raka sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

"Iya, aku antar sampai depan pintu" ujar Araika seraya pergi ke depan pintu utama dan di ekori oleh Raka

"Makasih udah mau ajak aku masuk ke rumah mu" ucap Raka ketika sampai di depan pintu rumah Araika

"Sama sama, seharusnya aku yang berterima kasih karna kamu sudah mau bertamu di rumahku ini. Dan aku kan juga berhutang budi padamu" ujar Araika panjang lebar

"Tidak masalah, aku akan rela melakukan apapun agar kamu bahagia" ucap Raka dengan tatapan teduhnya

"Kalau begitu, lepaskan penutup wajahmu!" pinta Araika dengan wajah serius, dan membuat Raka bingung di buatnya

"Maksudnya?" tanya Raka dengan gugup

"Katanya kau bersedia melakukan apapun untuk ku, maka dari itu. Aku minta agar kau melepaskan penutup wajahmu!" jelas Araika dan memojokkan Raka

"Skak mat" batin Araika, namun sepertinya ia kalah cerdik dari Raka

"Bener mau liat?" tanya Raka di dekat telinga Araika, sehingga menyadarkan Araika dari lamunannya. Dan memudarkan senyum kemenangan Araika, sehingga Araika sendiri hanya bisa diam mematung. Bahkan pipinya sudah memerah sekarang

"Hah?" ujar Araika dan setelahnya ia hanya bisa diam membisu

"Haha, cie yang mukanya merah" ledek Raka ketika menjauhkan wajahnya dan melihat wajah Araika yang sudah memanas dibuatnya

"Kau mempermain kan ku" ujar Araika seraya mencebik kesal, dan mencoba menutupi wajahnya yang memerah karna malu

"Karna aku suka melihat wajahmu yang memerah seperti tomat" jelas Raka seraya mencubit pipi Araika gemas, dan membuat kedua manikata mereka bertemu

"Sial, kenapa dia ikut menatapku. Sungguh kalau bertatapan dengan mu seperti ini, kau jadi semakin cantik" batin Raka seraya memalingkan wajahnya, dan membuat Araika mengerutkan dahinya karna perlakuan Raka

"Udah udah, aku mau pulang dulu. Kalau ada apa apa, telfon aku aja oke" ujar Raka seraya pergi dan menaiki motornya

"Oke, hati hati ya" teriak Araika dan dibalas anggukan oleh Raka

"Untung aku pakai penutup wajah, kalau tidak. Pasti dia akan melihat wajahku yang memerah karna bertatapan dengan nya" batin Raka seraya bernafas lega

Seperginya Raka, Araika meraba pipinya yang tadi dicubit Raka. Dan mulai membayangkan manik biru teduh milik pria itu

"Duh aku kenapa sih, kayaknya aku kemakan gombalan receh Raka nih" batin Araika seraya terkekeh

***bersambung***

See you next time guys
Have fun:)

Best Friends [TAMAT]Where stories live. Discover now