34 Bully

36 5 2
                                    

"Hei, kenapa kau diam saja?" tanya Jifanka, dan sontak membuat Araika sadar dari lamunannya

"Apa mau kalian?" tanya Araika dengan nada bicara yang masih santai, dan terkesan dingin. Sungguh dia sedang tidak mau cari gara gara kali ini

"Sok banget sih" ujar Cantika

"Masih sombong ya ternyata" ucap Felincia dengan senyum liciknya

"Ambilkan aku air yang kita siapkan tadi!" pinta Rahma dan segera diambilkan oleh Cantika

"Ini" ucap Cantika seraya mengasih ember yang penuh dengan air

"Ingin apa mereka dengan air kotor itu" batin Araika sambil melihat ke ember yang dipegang oleh Rahma

"DASAR GADIS SOMBONG!" ucap Rahma, dan tanpa peringatan menyiram air itu ke arah Araika dan mendorong gadis itu hingga jatuh tersungkur di tanah

"Hahaha lucu banget dia, udah kaya tikus kecebur got" tawa Cantika dan diikuti oleh tawaan yang lainnya

"Apa apaan mereka ini" batin Araika, sungguh dia sudah tidak tahan diperlakukan seperti ini

"Apa yang pernah aku lakukan pada kalian hah?" tanya Araika dengan suara yang meninggi

"MASIH BERTANYA HAH?" ucap Jifanka sambil menjambak rambut Araika ke atas dan membuat sang empu meringis kesakitan

"Kau dan ke3 temanmu, telah mengambil hati 4 cwok populer disekolah ini, yang seharusnya saat ini mereka menjadi kekasih kami ber4" jelas Jifanka sambil menatap Araika dengan tatapan kejam

"Hei sudah, gantian dong. Aku kan mau menyiksa cwek ini juga" ucap Cantika, dan Jifanka pun melepaskan jambakannya dari rambut Araika dengan kasar dan mendorongnya hingga tersungkur tak berdaya di atas tanah

"Hei, miris sekali kau terduduk di sana. Tataplah mataku seperti kau yang tadi" ujar Cantika mendekatkan dirinya ke arah Araika dan memaksa Araika untuk menatap ke arah matanya

"Tatap mataku bodoh!" ucap Cantika lantang dan karena kaget Araika langsung menatap ke arah Cantika dengan mata yang merah sembab, dan air mata yang tertahan di sudut kelopak matanya

Plaaak

"Berani sekali kau melototiku dengan mata busukmu itu" ucap Cantika ketika menampar Araika dan membuat Araika menunduk ke arah tanah

"Hahaha kasar sekali kau Cantika" ujar Rahma sambil terkekeh

"Ini belum apa apa, saat aku melihat Ravael jalan dengan temannya" ucap Cantika dengan mata penuh dendam

"Ayolah, kasih aku waktu buat bersenang senang juga dong" ujar Felincia dengan senyum liciknya

"Baiklah, sekarang dia ku serahkan padamu" jawab Cantika dan mendorong tubuh Araika dan membuat gadis itu lagi lagi tersungkur

"Hei, GADIS BODOH" ujar Felincia dan menendang tubuh mungil Araika hingga jatuh

"Aaaakkkhhh, sakit. Apa yang aku harus lakukan sekarang? Siapa saja tolong aku" batin Araika sambil memejemkan matanya

"Hahaha, dasar lemah. Baru saja ditendang udah gak berdaya" ucap Felincia dengan tawanya yang terkesan jahat dan diikuti ke3 temannya yang lain

"Siapa saja kumohon tolong aku" batinnya, sungguh dia sudah tidak kuat lagi. Rasanya dia seperti disiksa

"Kemana kesombonganmu yang tadi hah?" tanya Rahma dengan nada mengejek

"Kesombongannya sudah mati sama dengan harga dirinya saat ini yang sudah kita habisi" ucap Jifanka dengan penuh kemenangan memancar dari matanya

"Berarti dia kalau di jual murah sekali ini hahaha" lanjut Felincia dengan tawanya

"Sungguh hancur sekali penampilanmu sekarang tuan putri" ujar Cantika

Saat ini baju dan rok Araika sudah basah serta sobek dimana mana, rambut yang acak acakan, mata yang sembab, lecet dimana mana, kaki yang sekarang sudah tidak berdaya untuk berdiri dan menopang tubuhnya yang mungil

***bersambung***

Araika di bully guys :'(
Apakah akan ada yang menolong dirinya?

Tunggu Chapter selanjutnya ya, Oiya kalian, jangan pernah bully seseorang ya. Karna hal itu sama sekali tidak ada gunanya. Sekian dari author

See you next time
Have fun:)

Best Friends [TAMAT]Where stories live. Discover now