VIII. Pathetic

704 65 2
                                    

Terdapat unsur dewasa, yang masih kecil dan merasa polos, tolong di skip!😊
.
.
.
.
## Mobil Namjoon ##

Namjoon semakin mendekat pada Jin, dan Jin hanya bisa berhimpit dengan jok mobil. Namjoon terus mendekat, dan.... Tangan Namjoon menyentuh bibir Jin dengan jari telunjuknya.

"Aku suka ini, bibirmu itu candu, aku ingin selalu menciumnya" ucap Namjoon dengan yakin, dia mengusap bibir plum bervolume itu dengan lembut.

"Tapi aku juga suka dengan caramu yang kasar dan selalu menolakku, itu membuatku ingin membuatmu jadi milikku seutuhnya" lanjutnya dengan yakin, dan Jin malah menutup matanya. Pipinya merona, dan ia yakin saat ini Namjoon juga dapat mendengar detak jantungnya yang tak karuan.

"Ming....Minggir...." ucap Jin lirih. Ia mencoba mendorong tubuh Namjoon dengan segala cara, namun dengan tetap menutup matanya.

"Hei..kenapa kau menutup mata?" tanya Namjoon, ia menarik dagu Jin lalu mengecup bibirnya singkat. Jin membuka matanya, terkejut dengan perlakuan Namjoon yang lembut sedari tadi.

'Kan gue meleleh jadinya Namjoon!' gumam Jin dalam hati.

Namjoon melepas tautannya, dan beralih menatap namja yang ada di hadapannya. Matanya bahkan tak berkedip, pipinya merona merah, dan bibirnya berair, tentu saja berkat saliva Namjoon.
Jin berkedip sebentar, dan benar saja ia memarahi Namjoon yang masih tepat ada di hadapannya.

"Kau!! Inilah yang aku tak suka darimu, kau melakukannya tanpa persetujuanku!" bentak Jin pada namja di hadapannya, dengan suara parau. Dia sendiri masih belum menstabilkan jantungnya yang bahkan sudah tak beraturan lagi iramanya.

*ingatkan Jin untuk pergi ke dokter jantung!*

"Tapi pipimu bersemu, berarti kau menyukainya kan?" goda Namjoon, Jin langsung memukul dada pria di hadapannya dengan gemas. Namjoon hanya meringis saat pukulan itu makin keras.

Namjoon menangkap tangan nakal calon istrinya itu dan menahannya diatas kepala.

"Ughh...sakit! Lepas nggak! Atau kubunuh kau!" bentak Jin berusaha melepaskan tangannya yang ditahan sangat kuat.

"Maaf, tapi perlawananmu membuatku berhasrat, salahkan dirimu saja yang selalu melawan" ucapan Namjoon membuat Jin semakin ingin melepaskan diri.

Namjoon kembali menempelkan bibirnya pada bibir Jin. Dan belum mendapatkan respon. Ia menggigit bibir bawah Jin, membuat Jin membuka mulutnya, dan memberikan akses masuk pada Namjoon, untuk menjelajah isi mulut Jin.

"Nghhhhh....Mmmhmhhhhhhh" lenguh Jin saat lidah itu menjelajah isi dalam mulutnya.

Tangan Namjoonpun kini tak tinggal diam, ia mengusap perut Jin yang rata, membuat lenguhan itu semakin panjang. Jika ditanya apa Jin terangsang saat itu? Maka jawabannya adalah iya.

Berhenti pada perut itu, Namjoon beralih pada jok mobil, ia menurunkannya hingga dalam posisi yang pas. Setelah dirasanya pas, ia kembali beralih pada celana yang dipakai Jin. Ia membuka resleting, dan menarik celana itu lepas.

Tangan Namjoon bermain pada milik Jin, membuat Jin mendesah beberapa kali. Kali ini ia terbuai dengan permainan dari Namjoon.

"Ahhh...Namjoon-shi nghhhh" desahan itu mencelos keluar, membuat Namjoon semakin ingin untuk bermain lebih jauh.
Namjoon kembali memainkan milik Jin dan berakhir dengan Namjoon menatap milik Jin, dan beralih menatap Jin sebentar kemudian memulai aksinya.

Memasukkan milik Jin ke dalam mulut, menaik turunkan kepala, dan memainkan twins ball milik Seokjin. Mata Seokjin terpejam, bibirnya bahkan mendesah sempurna.
"Nghhh...Don'thh playing with that, Mmmhhhh Namjooon-shi ughhhh" desah Jin saat Namjoon memainkan miliknya dengan sangat lihai.

Sweet and Clumsi'es Boyfriend [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang