4. Benci

251 67 39
                                    

Setiap manusia berhak merasakan kebahagiaan di dalam hidupnya

***

Author

Malam hari sekitar jam 19.30, Melanie sibuk membujuk kakaknya-Anton untuk pergi membeli martabak. Tidak tau kenapa saat ini Melanie sangat ingin memakan martabak rasa coklat keju favoritnya.

"Abang, temenin aku beli martabak yaa," ujar Melanie sambil memeluk lengan Anton.

"Ih apaan sih dek, ganggu aja. Ogah, abang lagi sibuk belajar nih. Husshh," balas Anton sambil mengibas-ngibaskan tangan mengusir adiknya yang manja itu.

"Cih...sok belajar, tuh yang dibawah buku abang bukannya hp ya? Ketahuan abang lagi chattingan. Sama cewek ya pasti?" tutur Melanie seraya menunjuk ke arah buku Anton.

"Iya dong, gini-gini abang Most Wanted di sekolah lho," ujar Anton membanggakan dirinya.

"Please temenin aku ya beli martabak. Kalo abang ga temenin, aku bilang mama nih abang pernah bolos di sekolah," ancam Melanie sambil tersenyum meremehkan.

Seketika itu, Anton langsung berdiri dan menatap adiknya dengan cemas.

"Kok kamu tau abang pernah bolos?" tanya Anton dengan raut wajah penasaran yang sangat kentara.

"Hahaha waktu abang bolos itu, aku lihat lho. Saat itu aku pulang cepat dan pas di jalan ga sengaja lihat abang boncengan sama cewek. Ayo ngaku! Pasti itu pacarnya abang ya?" balas Melanie sambil menaik turunkan alisnya.

Sedetik kemudian Anton langsung mengambil kunci mobil dan memakai jaketnya. Melanie yang terkejut dan bingung dengan sikap Anton hanya mengerutkan dahinya.

"Eh, bengong aja kamu dek. Mau beli martabak ga? Buruan sebelum abang berubah pikiran," ancam Anton.

"Oke bang, aku siap-siap dulu," ucap Melanie seraya berlari ke kamarnya.

Anton yang melihat itu, hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum melihat tingkah adiknya itu.

Setibanya di tempat martabak...

"Huaaa abang, Ela ga sabar makan martabak nih," teriak Melanie kegirangan karena melihat penjual martabak tak jauh dari tempatnya berdiri.

"Yaelah, kamu aja belum beli malah bilang ga sabar mau makan. Dasar," dengus Anton menatap adiknya itu.

Melanie hanya menyengir sambil menggaruk tengkuknya.

Setelah mereka selesai membeli martabak, tiba-tiba saja ada sebuah mobil sport putih berhenti tepat di depan mereka. Melanie yang masih sibuk dengan kantung martabaknya, tidak sadar akan kedatangan seseorang yang berdiri tepat di hadapannya.

"Eh, lo cewek apaan sih? Keluar malam-malam bareng cowok lagi. Dasar ganjen!" tuduh orang tersebut sambil menatap Melanie dengan intens.

Melanie yang tersadar akan suara barusan pun langsung mendongakkan kepalanya, seketika itu ia terkejut bukan main saat melihat siapa orang yang berdiri di hadapannya. Siapa lagi kalau bukan seorang Milano.

Tubuh Melanie seakan kaku layaknya sebuah patung. Matanya membulat menandakan keterkejutannya. Milan yang menatap ekspresi Melanie yang dianggapnya lucu tersebut, mencoba manahan tawa.

Melanie & Milano (On Going)Where stories live. Discover now