Huang Xue Na - 4

10.2K 640 24
                                    


Tahun 956 SM di sebuah kediaman besar yang ada di ibukota ZhaoChu kerajaan ZhaoYu dibawa pemerintahan Dinasti Zhao, tetapnya di kediaman mendiang jendral besar Huang Li Juan atau yang lebih di kenal dengan jendral besar Juan saat ini nampak sangat sepi dari luar gerbang kayu setinggi 2 meter tersebut.

Sayangnya pemandangan dari luar sama sekali tidak nampak sama dengan apa yang terjadi dari dalam kediaman.

Saat ini para penghuni kediaman dengan bangunan-bangunan besar nan mewah itu tengah berkumpul di aula leluhur keluarga Huang. Mereka semua nampak menunduk takut saat jendral besar Huang Li Shen yang merupakan putra Di (putra pertama dari istri sah) mendiang jendral Juan mengamuk dan mencerca mereka dengan luapan amarah.

"BERANI-BERANINYA ORANG RENDAHAN SEPERTI KALIAN MEMBUNUH PUTRIKU!" Teriak jendral Shen murka.

"Kakak pertama, anda salah paham" bela Huang Di Lu putra kedua Shu (anak pertama dari selir/istri kedua) mendiang jendral Juan.

"SALAH PAHAM?" Beo jendral Shen menekan setiap kata yang ia ucapkan sehingga semua orang yang mendengarnya mengigil ketakutan.

"KESALAH PAHAMAN APA YANG SAMPAI MEMBUAT PUTRIKU MENINGGAL, COBA KATAKAN?" teriak jendral Shen berang.

"Paman Lu, berhentilah menyangkal! Semua ini adalah kesalahan Huang Ru Mei, adik ketiga Ru Mei yang menyelakai mei mei hingga seperti ini!" Kata Huang Qiu Lay yang merupakan putra kedua jendral Shen

"Kau jangan menuduh yang tidak-tidak, adik kedua!" Kata Huang Li Bao yang merupakan anak pertama dari Huang Di Lu

"MENUDUH?" beo Lay tidak terima

"KAKAK KEDUA JANGAN PIKIR AKU TIDAK MELIHAT PERBUATAN ADIK KETIGA! AKU MELIHATNYA DENGAN MATA KEPALAKU SENDIRI BAGAIMANA IA MENDORONG MEI MEI KU HINGGA JATUH KE KOLAM, DISANA BUKAN HANYA ADA AKU YANG MELIHATNYA TAPI ADA KAKAK KEDUA, NYONYA KEDUA CHEN RUI QI, PELAYAN PRIBADI ADIK KETIGA, PELAYAN DAN JUGA PENGAWAL PRIBADI MEI MEI YANG KALIAN TAHAN UNTUK MENOLONG MEI MEI-KU!" Kata Lay mengebu

"AKU MELIHAT SEMUANYA, BAHKAN KAKAK PERTAMA JUGA MELIHATNYA!" Tambah Lay

Wajah Huang Li Bao dan nyonya kedua Rui Qi seketika pucat pasih saat mendengar pengakuan Lay yang melihat aksi kejahatan mereka terhadap Huang Xue Na.

Nyonya kedua Rui Qi melirik jendral Shen sekilas sebelum buru-buru bersujud memohon maaf, ia bahkan membenturkan dahinya kelantai saat melihat kabut gelap menyelimuti jendral Shen.

"Kakak pertama, adik iparmu ini memohon maaf dan belas asihmu!"

"Mohon ampuni kami" pinta Rui Qi memohon iba.

Suaminya Huang Di Lu jelas terkejut, ia tidak tahu penyebab kematian putri bungsu kakak pertamanya adalah perbuatan istri dan anak-anaknya. Saat ia baru pulang dari kantor pemerintahan kebudayaan, ia di kejutkan dengan kabar meninggalnya Xue Na juga kabar kepulangan saudara pertamanya. Namun siapa sangka penyebab kematian ponakannya di sebabkan oleh keluarganya.

Di sisi lain, keluarga rumah ketiga kediaman Huang sangat menikmati tontonan yang sungguh menarik ini. Kemalangan yang menimpa rumah pertama dan kedua jelas membawa kesenangan untuk rumah ketiga.

"Aku tak menyangka, Rui Qi nekat mengali lubang kematian untuk diri dan keluarganya" gumam Huang Chao Cai putra ketiga shu mendiang jendral Juan pada istrinya Liu Sun Mei.

Liu Sun Mei tersenyum miring dan berkata sambil mengelus perut buncitnya "kakak Rui Qi, memang seceroboh itu"

* * * * *

Di saat semua orang yang ada di aula leluhur di landa ketegangan karna keheningan yang mencekam.

Huang Xin Fai yang merupakan anak pertama jendral Shen, hanya mampu memeluk tubuh Xue Na yang telah dingin dan terbujur kaku.

Dalam diamnnya ia terus merapalkan doa dan memohon pada Sang pencipta agar adiknya di beri kesempatan hidup dan membalas semua ketidak adilan yang selama ini ia rasakan tanpa sepengetahuan mereka.

Diluar, langit nampak bergemuru dan awan hitam pekat mulai menyelimuti langit yang cerah siang ini. Angin kencang berhembus hingga menciptakan badai kecil yang menyapu tanah dan dedaunan.

Semua penduduk ibukota ZhaoChu kerajaan ZhaoYu berbondong-bondong keluar dari kediaman mereka seraya menyaksikan kejadian yang menurut mereka tak lazim.

"Pertanda apa ini?!" Gumam seorang tetua yang pandai meramal.

.
.
.
.
.

^Huang Xue Na^

TBC

Written on Jun 16th, 2019

Huang Xue Na (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang