Huang Xue Na - 7

8.3K 582 27
                                    

Selamat sore menjelang malam say 😊
I'm comeback yah 😄
Maaf nih yah updatenya lama 🙏, aku nggak bisa kasih alasan lain selain alasan pekerjaan aku yang buwanyak 😪 dan sekarang di daerahku lagi musim nikah, kebanyakan yang pesta keluarga, nggak enak dong yah kalau kita nggak datang bantu-bantu padahal keluarga dekat 😅.

Dan yah, hari ini aku cuman bisa update 2 part. Mohon maaf yah kalau cuma bisa kasih 2 part, lagi sibuk 😂 dan tolong di maklumi.

Dan lagi, kita kenal udah berapa lama sih? Kok masih suka neror 😂. Tolong di kurangi yah say 😊 aku pasti update kok, dan untuk jadwal up cerita ini aku usahakan bisa up setiap hari 😄 tapi part yang di update nggak lebih dari 3 part, kalaupun lebih, anggap aja aku khilaf 😂😂.

.
.
.

Jendral Shen memilih memanggil seorang tabib untuk memeriksa keadaan Xue Na, sedangkan untuk pemberian hukuman pada adik ipar dan ponakannya sementara ia tunda.

Saat ini di kediaman pertama keluarga Huang, Xue Yui yang saat ini telah berubah menjadi Xue Na menatap pantulan wajahnya di sebuah cermin besar setinggi dirinya. Di sana Xue Yui melihat dirinya berbalut baju hanfu yang terbuat dari sutra terbaik dan nampak pas di badannya. Xue Yui menatap pantulan dirinya, ia tak lupa berputar untuk mengamati dirinya sendiri.

Tidak ada yang aneh, semuanya masih sama dengan dirinya sebelum terseret disini. Hanya bajunya saja yang berubah serta gaya rambutnya yang di kepang rapi dengan beberapa jempitan yang menghiasinya.

"Tidak ada yang berbeda!" Ucap Xue Yui setelah mengamati pantulan dirinya

"Aku masih tetap cantik, walaupun nampak masih pucat" tambahnya memuji diri.

Namun perasaan senang yang ia rasakan hanya sementara, kini perasaannya telah terganti dengan perasaan gelisah. Xue Yui tak mau tahu, dan tak ingin tahu apa yang terjadi sehingga ia bisa berada disini.

Yang Xue Yui ingat ia sedang berada di ruangan Arsip tempatnya berkerja untuk menyimpan kelengkapan berkas nasabahnya. Siapa sangka? Kesialan dan kemalangan menimpanya hingga akhirnya membawanya kesini.

Xue Yui jelas masih memikirkan dua kalimat yang terus terngiang-ngiang di kepalanya, sebelum kesadarannya terengut ia masih bisa mendengarnya dengan jelas sebuah suara misterius yang tidak asing di telinga Xue Yui.

"Ketika kau tertarik ke masalalu, maka ada hal yang belum terselesaikan!" Gumam Xue Yui mengulang kalimat yang sempat ia dengar.

"Apa maksudnya?" Kata Xue Yui bingung.

Seketika Xue Yui terkejut, matanya membulat dan mulut menganga lebar. Dengan cepat Xue Yui mendekap mulutnya dan bergumam "apakah ini dimasalalu?"

"Tapi mengapa aku bisa disini?"

"Sadarlah Xue Yui, bukannya kau telah meyakinkan dirimu untuk tidak tahu dan tidak ingin tahu?" Kata Xue Yui menyadarkan dirinya dan menepuk pipinya keras.

"Tapi jika aku tidak mencari tahu bagaimana aku bisa kembali?" Gumam Xue Yui.

"Argghhhttt!" Geram Xue Yui

"Aku tidak penasaran! Aku tidak akan penasaran! Peduli setan dengan masa lalu dan urusan yang belum terselesaikan. Aku tidak peduli, dan tidak mau peduli. Itu bukan urusanku!" Kata Xue Yui meyakinkan dirinya.

"Yah ini bukan urusanku!"

"Aku hanya perlu mencari cara dan jalan, bagaimana aku pulang"

* * * * *

Di sisi lain, tepatnya di aula leluhur kediaman utama Huang. Huang Di Lu dan keluarga kediaman kedua masih betah berada di sana, walaupun para penghuni kediaman Huang lainnya telah pergi sedari satu jam yang lalu.

Saat ini Huang Di Lu menatap Rui Qi, istrinya dengan tatapan membunuh. Bagaimana tidak, perlakuan Rui Qi sudah melampaui batas dan nyaris menyeretnya dan membuat karir yang selama ini ia daki akan runtuh dan jatuh.

"APA YANG SELAMA INI KAU AJARKAN PADA PUTRA DAN PUTRIMU, RUI QI? MENGAPA KALIAN MELAKUKAN TINDAKAN CEROBOH YANG NYARIS MEMBUAT KALIAN MATI, JIKA SAJA XUE NA TIDAK KEMBALI SADARKAN DIRI! AKU TAK YAKIN, KAKAK PERTAMA AKAN MEMBIARKAN KALIAN TETAP HIDUP" Cerca Huang Di Lu.

"APA YANG TUAN KATAKAN? LI BAO DAN RU MEI JUGA ANAK TUAN!" Geram Rui Qi mengingatkan Di Lu bahwa putra dan putrinya bukan hanya anaknya, tapi anak Huang Di Lu juga.

"ANAK? MEREKA BUKAN ANAKKU! AKU TIDAK PERNAH MENGAJARKAN MEREKA MENYULUT API, MENAMBAH MINYAK DAN MEMBAKAR DIRI MEREKA SENDIRI SEPERTI YANG KAU AJARKAN!" Balas Huang Di Lu

Pada dasarnya, sikap Huang Di Lu memang seperti ini. Ia hanya akan menganggap kedua anaknya, ketika keduanya membawa prestasi yang membanggakan. Namun apabila kedua anaknya membawa malu serta aib, Huang Di Lu tidak akan menganggap kedua anaknya dan semua kemarahan dan kekesalannya selalu ia lemparkan pada istrinya, Chen Rui Qi.

Pada dasarnya, seorang istri bukan hanya melayani suami, tapi juga mendidik anak-anak mereka serta mengelolah keuangan dengan baik. Sedangkan seorang suami hanya bertugas menafkahi dan memenuhi kebutuhan keluarganya dengan bekerja. Peraturan yang entah dari mana asal dan usulnya tersebut sudah ada sejak dulu, bahkan peraturan tersebut seakan sudah menjadi hukum alam di mana wanita selalu berada di bawah pria.

"HAMBA TIDAK PERNAH MENGAJARKAN HAL ITU KEPADA MEI'ER!" Bantah Rui Qi

"JIKA KAU TAK MENGAJARKANNYA, MENGAPA IA BISA MENCELAKAI XUE NA HINGGA NYARIS MATI!" Bentak Di Lu.

"DAN MENGAPA KALIAN HANYA MELIHAT TANPA NIAT MEMBANTU XUE NA, DAN MEMARAHI SERTA MEMBERI HUKUMAN RU MEI!" Jeda Huang Di Lu "AKU TIDAK TAHU, HAL APA SAJA YANG PERNAH KALIAN PERBUAT PADA XUE NA. TAPI JIKA KAKAK PERTAMA MENYELIDIKI SEMUA PERLAKUAN BURUK KALIAN SELAMA INI, AKU TEGASKAN KEPADA KALIAN BERTIGA UNTUK TIDAK PERNAH MENYERETKU DALAM MASALAH YANG KALIAN BUAT!" Tambahnya dengan nada mengancam.

"Ayahanda, anda tidak bisa seperti itu!" Kata Ru Mei

"AYAHANDA! KAMI ADALAH TANGGUNG JAWA ANDA, MENGAPA ANDA TEGA DAN KEJAM SEPERTI INI KEPADA KAMI?" Tanya Huang Li Bao tidak terima.

"KALIAN MEMANG TANGGUNG JAWABKU, TAPI MASALAH YANG KALIAN BUAT SENDIRI ADALAH TANGGUNG JAWAB KALIAN!"

.
.
.
.
.

^ Huang Xue Na ^

TBC

Written on Jun 22th, 2019

Huang Xue Na (END)Where stories live. Discover now