Huang Xue Na - 6

8.2K 599 18
                                    


Denyut nadi yang sempat hilang kini telah kembali, aliran darah dan nafas yang sempat terhenti kini telah mengalir dan berhembus kembali.

Dalam pelukan jendral Fai, gadis yang nafasnya telah terhenti itu kini mulai menunjukan tanda-tanda kehidupan. Jiwanya yang telah pergi kini telah terganti dengan rengkarnasinya dari masa depan.

Sebelum gadis itu sadar, Xue Yui yang kini menempati tubuh tersebut sempat mendengar sederet kalimat yang kembali terngiang-ngiang dalam benaknya.

'Semua yang terjadi di masa depan, akan selalu berhubungan dengan masalalu'

'Suara itu!' Batin Xue Yui

Suara yang sama sebelum datang cahaya terang membakar dan mencabik-cabik jiwanya.

'Mengapa terdengar sangat femiliar?'

Kesadaran Xue Yui mulai terkumpul hingga ia mulai melenguhkan sebuah rintihan kecil yang menarik kesadaran jendral Fai sepenuhnya.

"Ugh!"

Jendral Fai kini menunduk dan mengamati saudari bungsunya, ia nyaris berteriak saking terkejutnya saat menyadari adik bungsunya kembali bernafas.

"Mei mei"

"Mei mei kau masih hidup?" Kata jendral Fai mengguncang tubuh mungil gadis itu pelan.

"A-apa yang terjadi?" Tanya Xue Yui parau.

"Xue Na, Xue Na kau masih hidup?" Tanya jendral Shen menghampiri putrinya dengan perasaan membuncah hebat.

"Terimakasih, terimakasih Sang maha pencipta, mei mei ku kembali" kata Lay penuh syukur.

Semua yang ada di dalam aula leluhur nampak terkejut, pasalnya Xue Na telah meninggal sejak satu jam yang lalu. Namun sekarang mereka mendapati Xue Na kembali hidup, Sang pencipta sungguh sangat menyayangi nona muda Xue Na hingga memberinya kesempatan kembali hidup dan bernafas.

"Xue Na'er katakan apakah ada yang sakit?" Tanya jendral Shen memeluk putrinya sayang.

"Xue Na? Siapa Xue Na?" Tanya Xue Yui yang membuat semua orang terkejut.

"Apa maksudmu? Kamu adalah Xue Na yang kami maksud mei mei" jawab Lay

Xue Yui mengerut keningnya dalam, ia jelas bingung menghadapi situasi yang ia alami sekarang. Saat matanya menjelajah sekitarnya, ia terkejut saat mengetahui pakaian orang sekitarnya nampak seperti pakaian orang - orang kerajaan zaman dulu. Ia semakin terkejut saat mendapati dirinya pun berpakaian sama.

Terkejut?

Bingung?

Dan, takut?

Semua perasaan itu bersatu padu dan menjadi satu kesatuan rasa yang saat ini ia rasakan.

Jujur saja, Xue Yui tidak pernah berpikir, apalagi berani membayangkan akan mengalami hal yang di luar nalar dan akal sehatnya.

Han Xue Yui tak tahu. Dan tak ingin tahu!

Apa yang baru saja terjadi?

Bagaimana bisa ia berada di tempat yang hanya pernah ia nonton di Tv?

Lalu, mengapa ia bisa ada disini?

Sebab, ketika ia tahu semuanya, Xue Yui takut, takut dengan apa yang akan ia hadapi, takut dengan kenyataan yang akan ia lalui, dan ia sangat takut setelah sadar dengan apa yang ia hadapi dan lalui, semuanya berubah dan tidak akan sama lagi.

Selama ini ia tak percaya dengan perkataan sahabatnya yang selalu menyibukan diri dengan segala naskah novel sejarah, novel mengenai perjalanan seseorang kemasalalu, novel historical fiction atau novel-novel kerajaan yang selalu ia baca selama menjadi editor di sebuah perusahaan penerbitan.

Selama ini ia hanya menganggap perkataan sahabatnya sebagai sebuah candaan, hal yang selama ini membuatnya mengeleng dan berkata bahwa sahabatnya sedang stress sehingga ia berilusi dan berhalusinasi tinggi.

Sejak dulu Xue Yui selalu percaya bahwa hal mustahil itu tidak akan pernah ada, namun hal yang sangat tidak ia percaya dan anggap mustahil itu kini harus ia alami.

Di saat seperti ini, apa yang harus ia lakukan?

.
.
.
.
.

^Huang Xue Na^

TBC

Written on Jun 16th, 2019

Huang Xue Na (END)Where stories live. Discover now