45. Malam yang Panjang

29.4K 2.5K 1.3K
                                    

Sepetinya, kalian sudah bosan dengan prahara rumah tangga bapak Alexander 😂😂

ABSEN JUSEYO 📝


"Kupikir, Oliver memang pantas untuk mendapatkan hadiahnya

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

"Kupikir, Oliver memang pantas untuk mendapatkan hadiahnya."

Sehun menatap Lisa dalam diam, dengan mata yang berkedip lambat saat gadis yang dipangkunya tersenyum dan mengusap lembut tengkuknya.

"Aku siap memberikan Oliver seorang adik," kata Lisa dengan rona merah di kedua pipinya. Dia merasa sangat malu setelah mengatakannya pada Sehun. Rasanya seperti bertelanjang di depan orang banyak.

Bibir Sehun berkedut kecil. Dia antara percaya dan tidak percaya dengan apa yang baru saja gadis kecilnya katakan.

"Kau ... siap?" tanya Sehun meyakinkan. Sorot matanya terlihat kosong karena terlalu terkejut dan lingkaran tangannya di pinggang Lisa mengencang seketika.

Lisa mengangguk malu.

Sehun tertawa dalam ketidakpercayaan. Apakah dia sedang bermimpi saat ini? "Kau siap? Kau dan aku ... memberikan Oliver adik?"

Astaga, apa Lisa harus menggunakan pengeras suara untuk mengatakan 'iya' pada Sehun? Kenapa laki-laki itu terus bertanya setelah Lisa bersusah payah untuk jujur saat ini?

Menyebalkan.

"Aish, lupakan saja apa yang aku katakan tadi," tukas Lisa kesal. Gadis itu beranjak dari pangkuan Sehun setelah kehilangan minatnya pada sang suami.

Apa Sehun tidak tahu kalau Lisa memerlukan waktu semalam suntuk untuk memikirkan hal ini dan saat Lisa sudah yakin dengan keputusannya, Sehun malah bersikap bodoh dengan terus bertanya, membuat Lisa kesal setengah mampus.

Namun, belum sempat Lisa beranjak dari pangkuan Sehun, sebelah tangannya lebih dulu disentak dan bibirnya langsung bertemu dengan bibir Sehun yang memang berniat untuk melahap bibirnya sampai habis.

Ciuman Sehun membuat Lisa menurunkan rasa kesalnya pada laki-laki itu. Dia membalas dengan sama kasarnya ketika laki-laki itu berusaha untuk menerobos ke dalam mulutnya.

Sehun sendiri tersenyum dalam ciumannya ketika Lisa menekan punggungnya untuk lebih memperdalam ciuman mereka. Tangannya dengan lihai bergerak untuk membuka pengait bra gadis kecilnya.

Bibir Sehun berpindah, yang semula mencecap bibir Lisa sekarang turun ke leher jenjang gadis itu. Kini, Sehun telah menambah daerah kekuasannya, yang awalnya hanya bisa mencecap bagian bibir, sekarang Sehun bisa mencecap setiap inci tubuh gadis kecilnya setelah mendapat lampu hijau.

Sebenarnya, Lisa berniat untuk menunda memberikan Sehun lampu hijau karena kejadian tadi siang, tapi hatinya berkata lain. Tubuh gadis itu jelas sangat mendambakan sentuhan suaminya setelah mereka berjalan sampai sejauh ini dan karena keinginan tubuhnya, Lisa memutuskan untuk tidak membahas apa pun tentang kejadian tadi siang.

Let's [Not] Fall In Love Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin