3. KOTAK MAKAN

1.2K 92 5
                                    

Kita tak akan pernah tau apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang. Bisa jadi orang yang kini tengah berjuang akan berubah menjadi orang yang tak pedulian ketika perjuangannya tak pernah terbalaskan.

-Author-
Quote hanya pemanis yaaa

HAPPY READING!!

Pagi sekali, Nada sudah siap untuk berangkat ke sekolah. Ia bangun saat adzan subuh dan menunaikan solat subuh berjamaah dengan kedua orang tuanya. Setelah itu biasanya dia akan bersantai-santai terlebih dahulu baru bersiap ke sekolah. Terkadang, dulu dia sering telat walaupun bangun pagi. Ya karena dia itu terlalu santai hingga tak ingat waktu. Tetapi entah mengapa hari ini dia begitu bersemangat untuk pergi ke sekolah.

Nada turun dari kamarnya dan berlari menghampiri bundanya yang sedang memasak di dapur.

"Bunda," panggil Nada.

Nina--ibunda Nada--- menoleh, "tumben udah siap."

"Ya nggak papa dong, Bun. Sekolah baru kebiasaan baru, harus lebih baik dari hari kemarin," jawab Nada dengan semangat.

"Halah paling mau modus, apal udah Bunda mah," ledek Bunda Nada.

Nada terkekeh mendengar respon bundanya, "tau aja nih, Bunda."

"Nah kan."

"Eh Bun hari ini aku mau bawa bekal ya? Mau nasi goreng spesial," pinta Nada.

"Iya, emang buat siapa? Nggak kayak biasanya?" tanya Nina penuh selidik.

"Buat calon masa depan dong," sahut Nada.

"Iya nanti Bunda siapin, kamu temenin Ayah aja sana!"

"Asiapp"

Nada menghampiri ayahnya yang sedang minum teh sambil membaca koran di teras rumah.

"Ayah," panggil Nada.

"Hm, eh tumben udah siap," ujar Aby, ayah Nada.

"Udah dong, hari ini sibuk nggak yah?"

"Iya sibuk. Kenapa?"

"Nggak, nanya aja hehe. Semangat ya, Yah. Nada sayang Ayah," kata Nada kemudian memeluk tubuh sang Ayah.

"Ayah juga sayang Nada."

****

Pukul 06.45 WIB, Nada sudah sampai disekolahnya. Untungnya, Nada tak berada sendirian di kelasnya. Sudah ada Niki yang sedang duduk sambil memainkan ponselnya. Dengan segera ia meletakkan tasnya kemudian menghampiri Niki.

"Nik anterin gue kuy," ajak Nada

"Kemana? Mager ah gue," keluh Niki.

"Ke kelas Reynand."

"Ah males, lagi nggak mood ketemu Dafa."

"Ah bodoamat, ayok," ujar Nada lalu menarik lengan Niki. Sedangkan yang ditarik hanya bisa berdecak sebal.

Sesampainya di kelas sebelas IPS satu Nada segera mencari keberadaan Reynand. Sedangkan Niki hanya membuntuti dengan malas. Sampai akhirnya dia menemukan seseorang yang dia cari, Reynand. Dengan langkah penuh semangat Nada menghampiri Reynand.

"Hai," sapa Nada pada Reynand dan kawan-kawan.

Reynand, Nathan, Dafa dan juga juan yang tadinya sedang menyalin pr mendongak.

"Hai juga," sahut Nathan dan Juan serempak.

"Eh hai Nada, eh ada Niki. Udah dong jangan ngambek mulu jelek tau," ujar Dafa merayu Niki.

"Udah tau jelek dipacarin!" Tukas Niki.

"Apaan sih lo Nik, mau berantem dirumah.  Urusan rumah tangga lo bawa-bawa ke sekolah," ujar Nada.

"Bacot!" Balas Niki.

Nada menepuk jidatnya, ia hampir lupa apa tujuannya datang ke kelas Reynand.

"Nih buat lo," kata Nada sembari menyodorkan kotak makan yang berisi nasi goreng tadi.

Reynand mendongak, "gue nggak suka."

"Lo nggak suka nasi goreng?"

"Gue nggak suka sama yang ngasih, terlalu caper," ujar Reynand sarkastik.

"Yaudah nggak papa kok." Nada mengembangkan senyum termanisnya.

Kemudian ia melirik Niki yang masih perang dingin dengan Dafa.

"Nik," panggil Nada.

Niki menoleh, "Naon?"

Nada memberikan kotak makannya pada Niki, "Kasihin ke Rey."

"Lah? Kan tadi udah?"

"Dia nggak suka gue yang ngasih, coba deh lo."

Niki mendecak kesal lalu mengambil alih kotak makan Nada, "Nih makan Rey!"

Nada tersenyum, "Harus dimakan, kalo nggak nasinya marah loh."

"Gue nggak mau," ujar Reynand datar.

"Heh harus mau dong!" sahut Nada, ngegas.

Kemudian Nada membuka kotak makannya dan nengambil nasi gorengnya dan hendak menyuapi Reynand.

Namun sebelum itu tangannya ditahan oleh tangan kekar milik Reynand.

"Kok lo maksa sih!" Reynand menatap tajam Nada yang tengah tersenyum sembari memegang sendok berisikan nasi tadi.

"Reynand yang baik yang ganteng, makan yahh," bujuk Nada tetapi penuh penekanan.

"GUE NGGAK M----,"

Hap! Nasi itu dengan cepat meluncur ke mulut Reynand, membuat Nada tersenyum senang bahkan teman-temannya terlihat sedang menahan tawanya. Sedangkan yang menjadi korban hanya bisa menahan emosinya yang sudah memuncak. Wajahnya memerah dan tangannya mengepal.

"Puffttttttt, BWAHAHAHAHAHHAA," Nathan sudah tak kuat menahan tawanya hingga mengundang gelak tawa yang lainnya.

"MATI LO SEMUAAAAA!" Jerit Reynand yang sudah tak tahan, ia bangkit lalu menggebrak meja membuat semua terdiam pucat.

Ketika semuanya terdiam, Nada berjalan pelan keluar dari kelas Reynand. Takut kena semburan juga. Namun saat sudah berada diambang pintu, kekuatan larinya ia tambah karena mendengar teriakan maut dari Reynand.

"NADA KAMPRET, SINI LO!"

I'M BACK! SETELAH LAMA HIAT DARI SI OREN WKWK.

INI YANG VERSI REVISI YAA, KALAU YANG KEMARIN ITU TERLALU BERAT ALURNYA MENURUT AKU. JADI AKU UBAH YANG LEBIH RINGAN DAN SEDIKIT AKU KASIH HUMOR2 RECEH WKWK.

JANGAN LUPA VOTE, KOMEN DAN SHARE CERITAKU YA. KRITIK SARANNYA JUGA BOLEH.

FOLLOW:
IG : @nikmah920

NANTI AKU FOLLBACK. SEKIAN DAN TERIMAKASIH. LOVE YOU ALL❤❤❤

TBC

REYNADA (Completed✅)Where stories live. Discover now