18. KALUNG

813 57 1
                                    

Gada quotes buat part ini mohon maap:)
Langsung read aja ya, enjoy!

***
Nada jatuh terduduk dengan tubuhnya yang bersandar pada pintu rooftop. Ia tidak tahu mengapa kedua sahabatnya itu tega meninggalkannya sendirian di sini bahkan pintunya dikunci dari luar. Tidak ada yang bisa Nada lakukan saat ini selain menahan diri untuk tidak pingsan. Nada benci petir dan ruangan gelap. Jika menghadapi kedua hal yang amat dibencinya itu, Nada akan merasa dadanya sesak. Bahkan air matanya pun tak berhenti turun.

Nada memeluk kedua kakinya erat dengan bahu masih bergetar. Ia berdoa pada Tuhan untuk terus melindunginya. Ingatan Nada berputar pada kejadian beberapa tahun silam. Kejadian di mana dia harus menyaksikan kematian dari orang yang amat disayanginya. Setelah kejadian itu Nada sempat mengalami depresi dan trauma berat. Hingga akhirnya keluarga Nada memutuskan untuk pindah ke kota impian Nada yaitu Korea. Namun, di sana pun Nada masih dibayang-bayangi rasa bersalah.

Tangan Nada bergerak mencari tas selempang miliknya. Ia ingin sekali menelpon Reynand. Namun sayang, tasnya tertinggal di meja. Tangis Nada pun pecah seketika.

"Hiks ... tolongin gue," lirih Nada.

Saat hendak menelungkupkan kepalanya, tiba-tiba lampu menyala dari berbagai sisi. Lampu tumblr pun juga ikut menyala di tembok pembatas. Kemudian disusul dengan suara petikan gitar akustik yang mengalun indah. Nada mendongak dengan mata yang sembab.

"Reynand?" Nada menyipitkan matanya untuk memperjelas pandangannya. Ia pun bangkit menghampiri Reynand.

Di sana Reynand terlihat sedang duduk di kursi dengan memangku gitarnya. Ia tersenyum pada Nada dan menepuk kursi di sampingnya menyuruh gadis itu duduk. Nada pun menurut, ia mengusap bekas air mata yang ada di pipi gadis itu.

Reynand yang melihat Nada terus menunduk memberanikan diri untuk mendekat ke arahnya. Ia menarik kepala Nada ke bahunya untuk bersandar.

"Ayo nangis dulu, keluarin apa yang selama ini kamu pendam sendirian," ucap Reynand dengan menatap lekat-lekat.

Mendengar itu, tangis Nada kembali pecah untuk kedua kalinya. Ia sudah tidak kuat menahan rasa sesak yang menjalar di seluruh tubuhnya. Rasanya ingin sekali Nada bercerita pada Reynand, tentang bagaimana dia hidup dengan dihantui rasa takut dan bersalah. Tetapi kenapa bibirnya terus saja bungkam?

Setelah dirasa Nada sudah cukup tenang, Reynand memberikan sebotol air mineral miliknya. Nada pun menerimanya.

"Maaf ya, ingusnya nempel di jas kamu," ucap Nada merasa bersalah. Reynand melirik bahunya sebentar lalu dengan segera melepaskan jas tersebut.

"Kenapa dilepas? Kamu marah? Jijik ya?" tanya Nada bertubi-tubi.

Reynand tidak menjawab, dia hanya menyampirkan jas tersebut pada Nada.

"Enggak. Buat dipake kamu, malam ini dingin banget." Benar. Cuaca malam ini sangat dingin dengan angin yang cukup kencang. Sedangkan Nada mengenakan dress tanpa lengan, hal itu membuat Reynand takut jika nanti Nada kedinginan.

Nada tersenyum diam-diam. Dia tidak menyangka, hal seperti ini biasanya hanya bisa Nada lihat di sebuah film romantis. Hatinya sangat berbunga sekarang.

"Ayo nyanyi bareng," ajak Nada.

Reynand mengambil kembali gitarnya yang semula ia letakkan di samping kursi. "Aku nggak bisa nyanyi, kalo ngiringin ayo aja."

Nada mengangguk. Kemudian mereka berdua pun hanyut dalam suasana lagu yang dibawakan yaitu lagu perfect two milik Madilyn Paige. Nada menggerakan kepalanya sesekali mengikuti alunan musiknya. Kedua mata mereka saling beradu menyiratkan sesuatu.

REYNADA (Completed✅)Where stories live. Discover now