30. SPESIAL

2.2K 66 26
                                    

Sebelumnya minta maaf banget karna gak jadi up sabtu kemaren. Aku lagi banyak tugas sekolah jadi gak sempet up. Sekali lagi maafin ya.

Coba yang maafin cung?

Happy reading & enjoy!!


Ternyata memang benar. Rasa sakit yang selama ini ada, aku sendiri penyebabnya. ––Nada Farisya.

Pukul 19.00 WIB Nada sedang bersiap-siap untuk datang ke acara pertunangan Reynand dan Vania. Ia tidak datang sendiri tetapi dengan kedua orangtuanya. Kalian tidak lupa kan kalau ayah Nada berteman dengan papanya Reynand?

Nada menatap pantulan dirinya di cermin. Terlihat sangat cantik dengan dress berwarna peach. Juga rambutnya yang dicepol rapih. Apalagi ditambah makeup natural yang membuatnya terlihat anggun.

"Ini lagi jamannya, ya, datang ke hajatan mantan?" tanya Nada pada diri sendiri.

Saat Nada sedang merapikan riasannya, tiba-tiba ponselnya berdering. Disana terpampang nama Niki. Dengan segera Nada menjawabnya.

"Halo, kenapa?"

"Lo udah berangkat?"

"Belum, masih siap-siap. Kenapa sih buru-buru amat? Acara mulai setengah jam lagi kan?"

"Iya, tapi mending lo nggak usah kesana deh. Lo cepet ke rumah sakit sini."

"Hah? Maksudnya gimana sih? Siapa yang sakit?"

"Vania kritis Nad. Sejam yang lalu di bawa ke RS. Cepetan lo kesini. Reynand butuh lo, dia bener-bener kacau."

"Oke-oke gue otw sekarang."

Nada buru-buru mengambil sling bag miliknya. Lalu berlari ke bawah untuk memberitahu ayah dan bundanya. Di ruang tamu kedua orang tua Nada tengah berbincang. Dengan segera Nada menghampiri.

"Yah, Bun, ayo kita ke rumah sakit," ucap Nada panik.

"Eh kenapa? Nggak jadi ke rumah Reynand?" tanya Abi heran.

Nada menggeleng cepat. " Nggak Yah. Vania kritis sejam yang lalu udah di bawa ke RS."

"Bentar, ini kamu nggak lagi ngeprank kan sayang?"

"Bundaaaaa, apaansih prang preng prang preng. Ini masalah nyawa orang loh bun."

"Iya udah ayo berangkat."

Mereka pun berjalan ke garasi. Sebelumnya Bu Nina meminta Nada untuk mengunci pintu. Karena memang di rumah Nada tidak ada satpam ataupun asisten rumah tangga.

Saat hendak menutup pintu Nada melihat lampu di ruang tamunya terus berkedip. Perasaan Nada jadi tambah tidak karuan. Ia pun terus berdoa supaya Vania bisa diselamatkan dan Reynand, semoga dia baik-baik saja.

Mobil yang ditumpangi keluarga Nada sudah melenggang membelah jalanan ibukota. Saat ini tengah hujan deras dan untuk kesekian kalinya Nada berani menatap ke depan. Rasa takutnya tidak sebesar kekhawatirannya pada Reynand dan Vania.

"Yah bisa agak cepet lagi nggak?"

"Nggak bisa sayang. Deres banget hujannya. Bahaya."

Nada mengangguk pasrah. Yang bisa ia lakukan sekarang adalah hanya berdoa. Perlu kalian tahu, ketika turun hujan adalah waktu paling mustajab doa terkabul. Dan Nada tidak akan melewatkan kesempatan itu.

REYNADA (Completed✅)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora