#Part 32 Kehangatan!🙃

33 3 0
                                    

Happy reading!!!

Setelah dari kafe, Satria tidak langsung mengantarkan Karin pulang.

Satria membawa gadisnya ke rumahnya.

Awalnya Karin tak mau. Namun Satria berusaha menyakinkan Karin bahwa tidak akan terjadi apa-apa jika gadisnya bertemu dengan kedua ortunya. Dan alhasil Karin pun hanya mengangguk.

Satria dan Karin membelah jalanan ibu kota dengan kecepatan rata-rata.

Setelah 15 menit menempuh perjalanan, akhirnya mereka berdua sampai di pekarangan rumah Satria.

Di teras sudah terlihat kedua orang paruh baya yg dipastikan itu adalah ortu Satria.

Karin sungguh sangat gugup. Ia takut jika kedua ortu Satria tidak bisa menerimannya.

Satria melangkahkan kakinya ke teras dan Karin hanya mengikuti langkah Satria.

"Assalamulaikum Papah, Mamah! Anak kalian yg paling ganteng udah pulang"ucap Satria dengan semangat kemudian menyalami tangan kedua orang tuanya yg diikuti oleh Karin.

"Bisa aja anak papah"sahut papah Satria-Arga Aditama

"Kamu kan anak tunggal sayang. Ya iyalah kamu paling ganteng"jawab Mamah Satria-Adinta Marina seadanya

"Eits! engga dong Mah. Dirumah ini tetep Papah yg paling ganteng"ucap Arga tak terima.

Dibelakang tubuh Satria, Karin hanya terkekeh mendengarkan semua pembicaraan mereka. Sungguh! Keluarga Satria benar-benar keluarga yg sangat harmonis.

"Sat?"Satria yg sedang membuka sepatunya mendongakan kepalanya dan menjawabnya dengan deheman.

"Anak papah ternyata udah berani bawa cewe ke rumah. Siapa tuh? Masa didiemin aja. Kenalin dong kenpapah sama mamah"ledek Arga

"Oh iya pah lupa. Hehe"jawab Satria dengan cengiran.

"Pah, Mah. Kenalin nih. Ini Karina Camberlin. Calon menantu papah sama mamah."

Bluss!!

Karin benar-benar sangat malu. Pipinya mulai memanas saat Satria mengucapkan kalo dirinya adalah calon menantu kedua orang tuanya.

"Bisa aja kamu Sat. Masih sekolah. Sekolah dulu yg bener. Tapi? Selera anak papah oke juga ya"goda Arga.

"Harus okeh dong pah. Kan mau jadi ibu dari anak-anaknya Satria"ucap Satria mulai ngelantur.

"Apaan sih Sat"gumam Karin dengan menyenggol lengan Satria.

"Nak Karin pake malu-malu segala. Gak usah malu kalo disini. Anggap aja rumah sendiri. Kan kata Satria kamu calonnya dia."goda Arga.

Karin tersenyum canggung.
"I- iya om."

"Gak usah gugup gitu kali ngomongnya. Kan mereka juga bakalan jadi orang tua kamu sayang"sungguh kali ini pipi Karin sudah sangat memerah mungkin. Satria benar-benar tidak malu untuk bermesraan di depan kedua ortunya.

"Enak ya mesra-mesraan di depan papah sama mamah. Mah ayo dong kita jangan mau kalah sama mereka. Kita juga harus bisa lebih mesra dari mereka dong"Karin dibuat menganga dengan jawaban papah Satria.

"Papah apaan sih. Masa gak mau ngalah sama yg muda. Kita udah tua. Gak pantes kalo mau mesra-mesraan kaya mereka. Inget umur pah"sahut Adinta.

"Au nih papah. Ngalah dong sama anaknya"Arga hanya menghembuskan nafasnya kasar.

"Oh ya. Nak Karin. Kamu kenal dimana sama Satria?"

"Di-"belum sempat Karin meneruskan pembicaraannya, Satria sudah menyelah untuk mebjawab

MY LIFE ✔Where stories live. Discover now