#Part 42 Satria Meninggal!

43 2 0
                                    

Happy reading!!!

Sudah satu bulan lamanya. Satria masih setia dalam tidurnya. Ia masih enggan untuk membuka matanya. Satu bulan sudah Karin selalu menjaga Satria. Mata Karin sembab. Tak ada hari tanpa menangis.

Dunia Karin terasa runtuh ketika Satria mengalami kecelakaan satu bulan yg lalu.

Sungguh! Karin sangat merindukan Satria. Satria yg selalu bisa membuat hari-hari menjadi berwarna. Satria yg selalu membuat hari-harinya ceria. Satria yg telah merubah dirinya kembali menjadi Karin yg dulu lagi.

Pagi ini, Karin, Arga, Adinta, Cyntiya, Bima, Bella, dan Dion masih setia menunggu Satria membuka matanya.  Mereka sejak kemarin juga masih setia berada didepan UGD.

Seoarang pria yg mengenakan jas putih keluar dari ruangan Satria.

"Dok? Gimana keadaan Satria?"tanya Karin. Matanya kali ini benar-benar sangat sembab. Bayangkan saja sudah sebulan ini Karin selalu menangis setiap harinya.

"Satria masih belum memberikan respon. Tolong selalu ajak dia mengobrol. Beri dia semangat untuk membuka matanya."

"Dok? Saya boleh masuk?"tanya Karin

"Boleh. Silakan. Kamu pasti pacarnya ya?"goda dokter mencairkan swasana. Karin tersenyum dan mengangguk ramah. Senyum yg pasti dipaksakan.

"Sialakan kamu masuk. Satria sangat membutuhkan dukungan. Ajak dia mengobrol. Setau saya, orang yg sedang koma masih bisa mendengar yg kita ucapkan. Kamu semangati dia untuk membuka matanya. Hanya itu yg bisa saya sampaikan sekarang. Saya permisi dulu"setelah itu dokter langsung melenggang pergi.

Karin langsung masuk kedalam ruangan Satria. Terlihat disana kekasihnya yg selalu terlihat ceria kini hanya bisa terbaring lemah dengan alat yg terpasang ditubuhnya.

Karin berdiri disamping ranjang Satria. Karin langsung memeluk Satria dan menangis didada bidang Satria.

"Gue kangen sama lo Sat"lirih Karin dengan badan bergetar hebat.

"Gue kangen sama lo. Gue mohon buka mata lo."

"Emang lo gak kangen sama gue ya?"lirih Karin dengan beralih mengusap rambut Satria.

"Gue tau lo kuat ngelewati ini semua. Gue mohon buka mata lo Sat. Lo janji sama gue, lo gak akan ninggalin gue. Lo janji sama bunda kalo lo bakal nikahin gue. Bangun Sat bangun"racau Satria dengan badan yg bergetar hebat.

Alat berbentuk kotak pendeteksi jantung berbunyi dan memperlihatkan garis lurus.

Karin dengan panik berlari kedepan ruang UGD. Ia panik mengundang dokter. Ia benar-benar tidak mau kehilangan Satria.

Dokter memasuki UGD dan langsung memeriksa Satria.

Semua orang menunggu di depan UGD dengan perasaan yg sangat resah.

Tak lama dokter keluar dari ruang UGD dengan wajah yg sangat sulit diartikan.

"Dok? Satria gak papa kan dok? Satria gak papa kan?"dokter hanya menggeleng mendengar berbagai pertanyaan Karin.

"Kami mohon maaf. Pihak rumah sakit sudah berusaha semaksimal mungkin. Tapi? Tuhan berkehendak lain. Satria?-"

"Satria kenapa dok?"ucap Adinta. Sekarang semua orang sudah menangis sejadi-jadinya.

"Satria?- tidak bisa kami selamatkan"

Bagai disambar petir disiang bolong. Hati Karin benar-benar hancur. Dunianya sekarang benar-benar runtuh. Orang yg bisa mengubahnya kembali sekarang malah meninggalkannya.

"Dok? Saya boleh liat anak saya?"tanya Arga. Ia sekarang pun sudah meneteskan air matanya. Ia sudah tak bisa melindungi kesedihannya lagi.

"Boleh. Silakan"

"Mamah ikut pah"kemudian mereka berdua memasuki ruangan.

Disana terlihat seseorang yg tengah berbaring menghadap kearah tembok.

Setelah dirasa ada orang yg memasuki ruangan. Ia berbalik dan tersenyum.

"Satria?!"pekik Adinta dengan membekap mulutnya. Dan Arga? Dia tersenyum. Ia tau apa yg sedang putranya lakukan.







Jedorrrrrrr!!!!!!!
Sampai sini dulu yey part kali ini:v

Huhu😭😭😭 Autor sedih.

Ini sebenernya Satria meninggal ato enggak sih?! Bikin kesel dah autor!

Hehe😂 Piss ya✌️ kalo mau tau tinggal ikuti terus perkembangan ceritanya yap:v.

Jangan lupa vote and coment yey:v

Lope you semuaaaa:v

Next...

MY LIFE ✔Where stories live. Discover now