Part 9| You are mine!

2.5K 102 28
                                    

🐼🐼🐼

Hola...halloo. Berhubung author lagi seneng dan moodnya lagi baik jadi author kasih bonus 1 part buat yang udah setia membaca ceritaku ini. Jangan bosan- bosan ya bacanya. Dan doakan juga semoga author moodnya baik terus supaya terus dapat bonus part😋😋
Ok deh, selamat membaca. God bless!😘😘

***

Bastian masuk ke kamarnya dengan raut wajah kesal.

"Akkhhh...!"😬😬 teriaknya sambil melemparkan jasnya keatas tempat tidurnya yang berukuran king size. Dia memang telah keluar dari rumah sakit dua minggu yang lalu dan luka pada tulang rusuknya juga telah sembuh. Seminggu yang lalu Bastian sudah mulai bekerja kembali sebagai CEO di perusahaan papa mertuanya. Namun sejak permintaan maafnya ditolak mentah- mentah oleh Karen, Bastian jadi uring- uringan sehingga semua yang dikerjakannya nggak ada yang benar. Di benaknya hanya ada Karen, Karen dan Karen. Apalagi hari Minggu pagi kemarin dia melihat Karen diantar seorang cowok ke rumahnya, hal itu semakin membuatnya cemas bercampur geram. Dia berpikir kalau Karen belum bisa berpaling dari dirinya.

"Pantesan aja si Karen nyuekin gue, rupanya dia udah punya pacar baru".
Bastian bermonolog sambil mengacak- acak rambutnya.

"Nggak mungkin secepat itu Karen ngelupain gue. Karen itu cinta mati sama gue! Gue nggak akan nyerah gitu aja, gue yakin banget kalau Karen masih cinta sama gue, gue yakin itu. Mungkin cowok tadi hanya buat nunjukin ke orang- orang kalau si Karen udah nggak jomblo lagi. Lihat aja, gue pasti bisa buat elo balik lagi sama gue.

"You are still mine Karen!" katanya sambil mengepalkan tinjunya. Tiba- tiba pintu kamarpun terbuka menampilkan wajah isterinya. Udah seminggu ini memang isterinya lagi betah dirumah. Cuti shopping! Capek kali ya kerjanya tiap hari ngelilingi mall terus 😌. Kalau biasanya sih Jenifer selalu happy- happy bersama mama atau teman- temannya. Tapi entah kenapa Bastian tak menyukainya saat ini. Biasanya dia berharap agar Jennifer ada di rumah dan memperhatikannya sebagai seorang istri.  Tapi saat ini beda. Dia lebih suka sendirian saat ini. Lagi tak mau diganggu. Tapi berhubung rumah ini masih milik papa mertuanya Bastian nggak bisa mengusir isterinya. Bisa-bisa dia dipecat jadi menantu nanti.

"Sayang kamu sudah pulang ya, kok aku nggak dengar sih. Dan...itu mukanya kenapa ditekuk mulu sih! Ada masalah di kantor?" tanya Jenifer sambil memeluk suaminya.

"Tumben, biasanya dicuekin," batin Bastian😜.

"Iya nih, aku lagi pusing sayang, jangan ganggu dulu ya" ujar Bastian sambil menjauhkan tubuh isterinya lalu berjalan keluar kamar menuju ke halaman belakang rumah yang banyak ditanami bunga- bungaan oleh mama mertuanya. Ditambah lagi gemericik suara air yang mengalir dari air terjun buatan yang ada di kolam hias yang berisi beraneka jenis ikan yang ada dipojokan taman.

" hmm...segar! Ujarnya sambil menutup mata dan menarik nafas dalam- dalam dan menghembuskannya kasar membuang semua rasa kesal yang bergelayut dihatinya saat ini 😰. Bastian mengingat sesuatu. Ya, dia ingat pada seseorang yang bisa membantunya untuk menjalankan rencananya. Kemudian dia mengeluarkan ponselnya dari saku celana dan mulai menghubungi seseorang.

"Halo...john gue butuh bantuan lo!"

"............"

"Gue mau elo mengikuti seseorang. Ntar gue kirim datanya dan fotonya, ok! Gue mau elo melaporkan ke gue setiap hari dia pergi kemana dan bersama siapa. Ingat ya, gue mau laporan setiap hari!"

"Ok!"

Bastian menutup ponselnya dan berjalan kekamarnya yang ada dilantai dua.  Perasaannya sudah lebih tenang sekarang. Dia akan memata-matai Karen untuk mencari tau siapa pria yang dilihatnya bersama gadis itu kemarin. Tanpa sepengetahuannya Jennifer sang isteri mendengar semua perbincangannya tadi. Ya...semua! Jenifer menggigit ujung kukunya berpikir siapakah yang dimaksud oleh suaminya dengan 'seseorang' tadi?🤔

Untouched Heart (Complete)Where stories live. Discover now