14. Sedative (republished)

872 31 4
                                    

Happy Reading😘
Seperti biasa, typo bergentayangan👻

👈"Lo emang jago bangat buat mood gua berubah-ubah, lo tau nggak, tadi perasaan gua tuh kesal banget dan setelah gua lihat lo, pikiran gua makin kacau. Dan yang jelas, sekarang gua butuh obat penenang." ujar Jonathan.

Liana diam, tak mengerti maksud perkataan Jonathan, darimana mereka bisa mendapatkan obat penenang? bahkan daerah ini sangat sepi dan tak mungkin ada apotik disini, pikir Liana.

"Gua butuh penenang, entah itu pelukan lo atau bibir lo." ujar Jonathan lagi menghapus kebingungan Liana.

Liana masih diam di tempat saat Jonathan melepas savety belt-nya dan mulai mendekat kearah nya.

Liana menahan napas nya saat Jonathan benar-benar sudah sangat dekat, bahkan Liana bisa merasakan deru nafas Jonathan yang mulai memberat.

Dengan tak sabaran, Jonathan langsung melumat bibir atas dan bawah Liana dengan bergantian. Tak tanggung-tanggung, Jonathan melepaskan savety belt yang dipakai Liana dan menarik Liana agar duduk dipangkuan nya.

"Ahkkk!."

Liana tersentak kaget saat Jonathan dengan seluruh kekuatan nya mengangkat nya dan mendudukkan nya dipangkuan pria itu. Liana berusaha menarik diri dengan sekuat tenaga, namun Jonathan yang faktanya adalah pria yang kekuatannya melebihi diri nya sehingga dia tidak mampu untuk berbuat lebih.

Jonathan semakin gencar melumat bibir Liana, menahan Liana agar tetap berada diposisinya dan bahkan semakin menarik Liana sehingga tubuh mereka menempel tanpa adanya jarak barang sesenti.

Liana mulai resah saat tangan nakal Jonathan mulai menggerayangi kemana-mana. Satu tangan menahan tengkuk Liana dan satu tangan lagi berusaha menyingkap kaos yang dikenakan Liana.

"Hmm-,,hmmmm" desah Liana tertahan saat Jonathan mengelus pundak Liana dari dalam kaos, Jonathan melepaskan lumatan nya dari bibir Liana dan berpindah keleher gadis itu.

Liana menahan nafas saat Jonathan menghisap leher nya  tepatnya dekat dengan telinga belakang Liana dengan kuat kemudian berpindah tempat lagi dengan ciuman-ciuman kecil disekitar leher Liana.

"Jo,, lepasin ihh." ucap Liana parau menahan sesuatu didirinya.

Jonathan diam, menghentikan segala aktivitas nya dan menarik kepala nya dari leher Liana. Jonathan menatap Liana dengan lembut dan membuat Liana terdiam, bingung dengan ekspresi yang ditunjukkan Jonathan.

Jonathan menyentuh wajah Liana dengan lembut dan jempol nya mengusap bibir basah gadis itu yang sudah membengkak akibat ulah nya dan kemudian berpindah mengelus pipi gadis itu naik-turun. Merasakan kenyamanan saat Jonathan melakukan hal kecil itu, Liana tersenyum tipis sabil memejamkan mata nya dan membuat Jonathan ketularan hingga dia ikutan tersenyum

"Itu pertama kalinya lo sebut nama gua dan gua suka saat lo manggil nama gua. Suara lo lembut saat manggil nama gua, telinga dan hati gua tenang dengarnya." ujar Jonathan, sedangkan Liana bingung harus menaggapinya seperti apa sehingga dia hanya tersenyum kikuk.

"Bukan cuma ciuman lo yang jadi sedative buat gua, tapi suara lo saat manggil nama gua juga kayaknya bakal jadi sedative buat gua." sambung Jonathan lagi.

"Jo-,," panggil Liana dengan ragu-ragu dan Jonathan menatap Liana.

"Turunin aku, aku berat tau." ujar Liana pada kahirnya sambil menahan malu entah karena apa.

Jonatham terkekeh pelan, tapi bukannya menurukan Liana, Jonathan malah memeluk Liana dengan erat dan menenggelamkan kepalanya diceruk leher gadis itu. Liana menegang, semua hal yang dilakukan Jonathan padanya adalah hal baru baginya dan intinya, Jonathan adalah cowok pertama yang melakukan hal-hal yang menurutnya gila dan diluar norma itu padanya.

My Naughty Senior (Hiatus untuk sementara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang