Part 39

5.4K 557 154
                                    

Update spesial edisi ultah DeChan🥳🥳

Tadi habis disuprised di toko, hiks dikerjain untung belum nangis.

Jadi ingat teman-teman di Wattpad. DeChan mau berbagi kebagiaan kasih kado update🤗

Wow... tambah tua😭😭😭 untung wajah menolak tua🤭

Update bareng Into a Dangerous CEO juga ya boleh mampir bestie🥰

Boleh tidak no silent readers di part spesial ini❓️

Mau kenalan sama DeChan? Yuks kepoin IG: @dessychandra3103

MENEMUKAN TYPO? KOMEN DI INLINE, YA😉😉😉

Happy reading😊

***

Kimberly duduk di ayunan, mengelus perutnya yang membuncit. Dua kali lebih besar dari bayangannya. Bukan masalah, itu artinya janinnya tumbuh bahagia di dalam sana. Tatapannya yang sayu menerawang jauh. Sejujurnya dia ingin memberitahu Jason tentang kehamilannya demi melindungi masa depan anaknya, tetapi di sisi lain dia telah memutuskan untuk tidak menemui pria itu lagi—kalau perlu selamanya.

"Chagiya, tidakkah kau ingin memberitahunya?"

Kimberly menggeleng. "Bukannya Harabeoji melarangku?"

"Itu dulu sekarang tidak lagi. Kau dan anakmu nanti membutuhkannya, meskipun aku masih sedikit tidak rela."

"Kenapa?"

Jung Soo Man mengangkat bahu lalu melirik ke belakang. "Kurasa dia sudah cukup membuktikannya kepadaku."

Kimberly melihat ke belakang punggung kakeknya. Napasnya tercekat melihat sosok yang sangat dirindukan... Jason. Alarm berbunyi di kepalanya, panik melihat Jason yang melangkah semakin dekat dengan mereka.

"Ssst, tenanglah. Dia datang ke sini untuk berbicara dan sudah berjanji tidak akan menyakitimu. Aku akan ke kamarku dan kalian akan berbicara. Selesaikan semuanya," Jung Soo Man mengelus rambut cucunya. Dia tersenyum lembut menyadari kegelisahan cucunya. Dia menatap Jason, pria tampan yang sudah menghamili cucu tunggalnya. Pria berjiwa kuat, batinnya puas.

Angin menerbangkan rambut Jason, dia menyugar rambut dan tersenyum kecut. "Kau hamil."

Kimberly berusaha berdiri, tetapi perutnya memprotes. "Ya, dan menurutmu itu karena siapa?"

"Tidak tahu."

Kimberly mengepalkan tangan. Matanya terasa panas. "Tidak tahu? Jawaban macam apa itu?"

Jason mengacak rambutnya. "Dengar, Kimberly, aku tidak tahu harus mengatakan apa. Segalanya di luar kendali. Kau dan aku sama-sama tidak menginginkannya."

"Kita harus ke dokter sebelum naik pesawat."

"Pesawat? Apa maksudmu dengan dokter? Aku tidak akan ke mana-mana. Kau dengar itu? Aku yakin Harabeoji tidak akan membiarkanmu membawaku keluar dari sini."

"Dua hari lagi aku akan pulang ke New York dan jika tes DNA yang kita lakukan membuktikan kau hamil anakku maka kau akan ikut bersamaku."

"Kaupikir kau siapa? Kenapa harus melakukan tes?"

"Aku Jason Anderson. Pria yang mengambil keperawananmu dan kemungkinan menghamilimu."

Kimberly tertawa kasar. Air mata mengancam keluar dari matanya. "Hidupku di sini dan janin ini milikku."

"Tidak lagi. Kalau bayi itu memang benar-benar milikku, hidupmu ada bersamaku."

***

Jason berdiri kaku, bersedekap sambil mengamati gambar buram di layar USG. Malamnya, dia berhasil memaksa Kimberly melakukan USG. Segalanya harus selesai secepatnya. Dia tidak punya banyak waktu.

Kimberly kehilangan fokus. Dia begitu emosional—bahagia melihat janinnya dan kehadiran Jason. Well, dia sudah lama mengharapkan kehadiran Jason—berharap pria itu mendampinginya saat melakukan USG. Sekarang itu semua terjadi, hanya saja mereka berdua tahu ada alasan lain di balik itu.

Seharusnya dia di sini bersama pria baik yang mencintainya, bukannya bersama pria brengsek yang tidak mau mengakui anaknya sendiri.

"Kehamilannya sudah memasuki 17 minggu 1 hari."

"Apakah itu sudah akurat," tanya Jason tajam?

Dokter kandungan yang dibawa khusus oleh Jason mengangguk lalu menjelaskan usia kehamilan dihitung dari hari terakhir menstruasi. Hitungannya cocok—berarti hari pembuahan terjadi tepat di malam mereka bercinta di rumah cokelat.

"Jadi, kita bisa mengambil sample cairan amnion dan melakukan tes DNA secepatnya?"

Kimberly merasakan keinginan kuat untuk menangis. Dia merasa malu dan sangat tidak dihargai. Jason tetap saja tidak percaya jika dialah ayah dari janin yang dikandungnya. Kimberly merasa seperti jalang—tidur dengan banyak pria dan berusaha menjebak Jason dengan kehamilan."

"Kalau kau lupa, Jason, kita sudah tidur bersama lebih dari sekali dan kau tidak pernah memakai pengaman."

Wajah Jason memucat, dia baru menyadarinya sekarang. Kenapa dia tidak menggunakannya? Itu karena dia tidak pernah bercinta dengan wanita. Pipi Jason memerah, dia melepas keperjakaannya dengan Kimberly.

Kimberly turun dari tempat tidur, Jason mendekat dan membantunya. Memegang lengannya dan melingkarkan sebelah lengan yang kuat di pinggulnya.

"Kau bisa menunjukkan kamar untukku?"

"Kau akan menginap?" Kimberly mengepalkan tangan, menahan histeria dalam diri yang perlahan naik ke permukaan.

"Sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Aku menunggu hasil tes DNA." Jason mengamati tajam saat dokter memasukkan sample ke tasnya, untuk dibawa langsung ke laboratorium. Diam-diam dia sudah menyewa orang untuk mengawasi. Tidak ingin Kimberly atau kakeknya memalsukan hasil tes.

"Aku yakin pelayan sudah menyiapkannya."

"Mr. Jung bilang aku harus bertanya langsung padamu, jika kau keberatan tak apa. Mungkin lebih baik jika aku tidur di kamarmu."

Kimberly memeloti Jason. Selain brengsek, Jason juga mesum rupanya. Tentu saja, jika tidak kau tidak akan mungkin hamil, ejek hati kecilnya.

"Bagaimana jika hasil tes membuktikan kalau kau memang menghamiliku?"

Jason terdiam sejenak, lalu meraih dagu Kimberly. Mereka saling bertatapan. "Sejujurnya aku tidak tahu. Satu hal yang pasti aku akan bertanggung jawab."

Terlalu terkejut sampai Kimberly tanpa sadar membuka mulutnya. Jawaban Jason sungguh di luar dugaan. Pria itu serius... Kimbery mengamati ekspresi Jason dan membatin.

Kimberly membuka mulut, Jason memajukan tubuhnya. Apakah ini awal yang baru? Kimberly terkejut mendapati puncuk harapan mekar dalam dirinya.

***

<TBC>

FreyaAvrielly

Ternyata Jason cukup brengsek sekaligus cukup bertanggung jawab🙉

I know dia akan terbang ke Korsel demi Kimberly

Setelah DeChan amati tidak Edward/Jason mereka brengsek dengan cara mereka sendiri.

Jadi untuk itu DeChan putuskan tunggu Nicholas atau Maximilian besar dan fall in love with them🥰😍

Semoga anak-anak mereka lebih beres daripada ortunya yesss🤭

Dengan penuh aura ketuaan salam hangat, jaga kesehatan, dan jangan lupa vomen seikhlasnya.

31 Maret 2022

My Innocent Secretary [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang