Arumi Sekar

1.8K 67 4
                                    

"Mbak, mama mau bicara"

"apa ma?"

"kamu ada uang gak?"

"buat belanja? Ada kok"

"kalau 30 juta ada?"

What? Seketika kaki lemas ketika mendengarnya. 30 juta uang darimana?

"banyak banget ma! Untuk apa?"

"kamu tahu rumah almarhum bu Dwi kan?"

"iya. Terus kenapa?"

"iya rumah itu dijual. Terus anaknya menawarkan kita tukeran rumah, jadi kita hanya bayar 30 juta saja"

30 juta saja? Itu banyak sekali. Seketika otakku berpikir keras darimana aku dapat uang segitu?, kemarin saja tabungan baru ku pakai untuk balik nama sertifikat rumah yang aku tinggali ini, lalu untuk beli motor adikku juga dan sekarang lagi? 30 juta!.

"tapi darimana ma? Itu banyak banget"

"ya coba aja kamu cari pinjaman atau gadai motor adikmu yang baru itu"

Baru di beli, lalu di gadai ya untuk apa di beli?. Lagipula 30 juta itu bukan jumlah yang sedikit, siapa yang mau merelakan uangnya di pinjam sebesar 30 juta.

"baru di beli masa di gadai sih ma?"

"ya mau gimana lagi"

"udah lah ma gak usah. Lagipula rumah ini kan nyaman baru aja di balik nama kemarin masa sekarang harus ganti baru. Memang buku"

"rumah ini sempit, rumah bu Dwi kan agak besar. Murah loh! Tadinya kita bayar 40 juta, tapi karena mereka masih punya hutang sama kamu 10 juta jadi kita tinggal bayar 30 juta"

"aku malas ah kalau hutang segitu banyak. Mama kan tahu aku ini gak suka berhutang"

"ya apa salahnya sih? Toh nanti di bayarkan, lagipula kan kita kasih jaminan"

"ya bayarnya gimana? Gajiku saja cuma 4,3 juta ma. Buat arisan 1,5 juta, kasih mama 1 juta, belum lagi bayar asuransi 500 ribu. Sisa cuma 1,3 juta, kalau hutang 30 juta paling tidak di cicilnya 3 juta"

"ya ambil saja yang jangkan cicilannya panjang, yang bisa di bayar 500 ribuan"

"ya mau berapa lama lunas nya ma? Arisan aja baru kelar tahun besok. Belum lagi setiap kenaikkan kelas adik harus beli buku lah, sepatu lah, tas lah apalah"

"atau kamu tarik saja arisan itu duluan, bukannya kamu narik 30 juta"

"Mama! Apa - apaan sih! Itu kan buat biaya masuk kuliah adik nanti. Aku nabung itu 2 tahun loh ma! Sengaja aku ambil terakhir supaya gak ke pakai untuk yang lain"

"ya kan adik kamu masih 2 tahun lagi lulusnya!"

"Ma lulusnya 2 tahun lagi, tapi apa bisa nabung berpuluh juta dalam waktu singkat? Enggak ma. Udah lah ma disini saja. Lebih baik sederhana ma, daripada kita hidup dengan hutang berpuluh - puluh juta"

"ah kamu mah memang susah di ajak hidup maju. Di ajak punya rumah yang lebih besar saja kebanyakkan mikir"

Aku menghela nafasku dan terdiam. Ku pandangi air putih yang belum ku teguk sejak aku masuk ke dalam rumah tadi.

"gimana Mbak? Jadi intinya kamu setuju atau enggak?"

Percuma bilang tidak setuju. Kalau Mama sudah bilang, artinya aku harus setuju. Kalau pun aku nekad bilang tidak setuju, aku hanya di cuekkin selama aku belum dapatkan uang itu.

"ya sudah aku tinggal cari uang kan?"

Aku memegang gelasku lalu ku teguk air itu. Rasanya air itu tersendat di tengah tenggorokan ketika ku ingat kata 30 juta. Ku ikat rambutku, lalu aku masuk ke dalam kamar.

IDR 35.000.000 (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang