KONFLIK & TEROR 3

656 44 0
                                    

Minggu pagi, Arum masih lelah dan lelap di bawah selimutnya. Dia terbangun karena suara gaduh Andi yang sedang membereskan pakaian ke dalam kopernya. Arum terbangung, mengulet lalu mengucek - ucek matanya.

"Kak Andi mau kemana? Ada tugas keluar kota ya? Sini Arum bangun"

Arum pun segera turun dari tempat tidurnya.

"loe beresin aja baju punya loe sendiri"

"Arum ikut pergi juga?"

"iya"

"kemana?"

"yang pasti teman yang lebih aman untuk loe"

"kita pindah karena Arum?"

Andi menghela nafasnya lalu mendekat pada Arum.

"gimana lagi? Loe pasti takut banget kan sama kejadian akhir - akhir ini. Disini udah gak aman, lebih baik kita pindah ke tempat baru", ujar Andi dengan lembut.

Tumben - tumbenan laki - laki ini penuh kasih sayang, biasanya dia akan marah dan keras hati.

"kita pindah rumah?"

"pindah ke apartemen gue yang satunya. Kebeteluan kemarin masa kontrak sewanya sudah habis, jadi itu kosong"

Arum mengangguk dan ikut membereskan pakaiannya. Satu persatu pakaiannya masuk ke dalam koper bersamaan dengan milik suaminya. Di seumur hidupnya baru kali ini Arum hidup dalam penuh pemburuan. Padahal dia orang biasa, namun dia seperti orang penting yang punya banyak musuh. Hidupnya jadi di penuhi rasa takut dan cemas karena kelakuan orang primitif dan sakit jiwanya.

Ting... Ting...

Arum menoleh, dia hendak ke pintu untuk menyambut tamu. Namun Andi sudah bergerak duluan mendahuluinya.

Ceklek...

Tidak ada siapapun di depan pintu, yang ada hanya sebuah kantong berwarna merah. Andi mengambilnya dan membawanya ke dalam.

"ini pasti ulah lagi!", seru Andi
Arum ikut melihat apa yang di bawanya. Andi membuka kantong itu lalu mengambil sesuatu.

"apa itu Kak?"

"kertas tapi yang di bungkus oleh kertas ini apa ya?"

"itu maksudnya surat bukan ya?"

"entah"

Andi mencari ujung dari kertas itu lalu perlahan membukanya. Ternyata kertas itu membungkus sebuah batu biasa. Andi membaca surat itu.

ANDI ITU MILIKKU

Mata mereka terbelalak membaca isi dari surat itu. Andi meremasnya dengan penuh kemarahan.

"jadi ini semua, gue alasannya"

Andi bergegas mengambil kuncinya dan mengenakan sweaternya. Arum bertanya - tanya hendak pergi kemana suaminya setelah dapat surat itu, apa dia tahu siapa yang mengirimnya?.

"mau kemana Kak?"

"ke seseorang"

"siapa?"

"yang patut di curigai"

"Kak jangan asal menuduh"

"diam! Tunggu di rumah! Kunci pintu! Jangan pergi kemana pun sebelum aku pulang! Ngerti!", bentak Andi dengan penuh emosi.

"iya", jawab Arum sambil menunduk.

***

Andi masuk ke rumah sakit dimana tempat Arum bekerja. Dia datang ke meja receptionist.

IDR 35.000.000 (SELESAI)Where stories live. Discover now