Stupid Alien

417 55 8
                                    









Gadis itu telihat sangat gugup. Dia terlihat beberapa kali mengetukan telunjuk pada lututnya. Matanya memandang sekeliling dengan resah.

Sofa empuk diruangan itu tak berhasil membuat tenang sama sekali. Apa lagi interior ruangan itu yang terkesan suram karena temanya monokrom dan lebih dominan warna hitam ketimbang putih.

Dia meruntuki dirinya sendiri karena datang terlalu cepat, dan bodohnya juga dia tak membaca pesan dari pihak HDR bahwa sang CEO tengah mengadakan rapat dan kemungkinan beliau akan selesai setelah jam makan siang. Dan mereka menyuruhnya untuk menunggu diruang sang CEO.

Gadis itu mendesah pelan, maniknya menatap jam dinding.

'Ah... dua puluh menit lagi jam makan siang.'

Dia kembali memperhatikan setiap sudut ruangan ini. Dan ada satu hal yang membuat menarik perhatiannya.

Matanya tertuju pada vas bunga berukuran sedang yang berada di dekat computer. Bukan, bukan vas nya yang menarik perhatiannya.

Dia tertarik dengan bunga tulip yang berada di dalam vas itu, dia tertarik karena bunga itu terlihat telah layu dan sudah sangat kering. Dia rasa bunga itu sudah sangat lama berada di dalam vas itu.

Gadis itu benar-benar penasaran bagaimana CEO nya ini. Dan dia juga berfikir bahwa CEO nya adalah orang yang aneh.

Ditengah keheningan dia mendengar langkah kaki yang terburu mendekat. Langkah itu terdengar terburu.

Gadis berhidung mancung itu segera bangkit dari duduknya, merapihkan pakaiannya. Ia fikir mungkin itu adalah sang CEO.

Tak lama pintu kaca muram itu terbuka secara kasar, seseorang masuk kedalam ruangan dengan wajah yang terlihat kesal.

Mata gadis mancung itu terbelalak lebar dan mulut yang sedikit menganga. Dia benar-benar tak menyangka dengan apa yang dilihatnya.

Sementara orang yang baru saja masuk kedalam ruangan terus saja berjalan menuju mejanya dengan beberapa kata umpatan keluar dari mulutnya— dia belum menyadari ada orang lain didalam ruangannya.

"Huh, dasar pria tua bangka yang banyak bicara." dumelnya, dia mendaratkan bokongnya diatas kursi putar miliknya. Tangannya langsung menekan tombol on pada CPU komputernya.

Dia masih belum menyadari kehadiran seorang gadis yang berada tak jauh dari meja kerjanya.

"Ah, tenggorokanku terasa ker—" dia menggantukan kalimatnya saat matanya mengankap seorang gadis yang berdiri tak jauh dari meja kerjanya dengan mata yang membulat sempurna.

Gadis itu berusaha menahan tawa karena ekspresi terkejut sang CEO terkesan lucu, namun seperkian detik kemudian wajahnya berubah menjadi datar dan dingin. Dan itu membuat gadis berhidung mancung itu gugup seketika.

"Ehem, ada kepentingan apa kau disini?" ahh... deep voice itu benar-benar membuatnya semakin gugup.

"Sa...saya hanya ingin menjalankan wawanca—" belum sempat gadis itu menyelesaikan kalimatnya, si wajah datar itu menyela kalimatnya.

"Baiklah, kau diterima menjadi sekertarisku. Kau mulai bekerja besok saja, tapi sekarang kau harus menemaniku makan siang."

Gadis itu terdiam masih mencerna apa yang baru saja terjadi.

"Aku tunggu kau di lobby." dia pergi begitu saja meninggalkan gadis berhidung mancung itu.

Gadis itu mengedipkan matanya beberapa kali, mulutnya sedikit terbuka. Dia benar-benar tak mengerti dengan yang baru saja terjadi beberapa menit yang lalu.

Semudah itu kah dia mendapatkan pekerjaan ini? Tanpa ada wawancara sama sekali? Atau setidaknya CEO itu bertanya siapa namanya.












Disepanjang langkahnya dia meruntuki kebodohan yang telah ia lakukan beberapa menit yang lalu.

Dia terus aja mengumpat pada dirinya, tak peduli dengan beberapa orang yang memeberi hormat atau menyapanya saat berpapasan.

Dia terlalu sibuk meruntuki kebodohan yang kelewatan itu.

"Ah... aku benar-benar bodoh." gumamnya seraya memukul pelan kepalanya. Untung saja di lobby tak banyak orang yang berlalu lalang.

"Kau memang bodoh Jung Chaeyeon." Chaeyeon mendengar suara yang tak asing di pendengarannya.

Sedikit mendongkangkan kepalanya, dia berhasil menemukan seorang gadis yang sedikit lebih tinggi darinya berdiri beberapa langkah dihadapan Chaeyeon.

"Eoh, Nayounggie? Apa yang kau lakukan disini?" gadis jangkung itu terkekeh melihat wajah innocence milik Chaeyeon.

"Hey, apa kau lupa aku masih bekerja disini." decaknya

"Bukan begitu. Maksud ku bukankah kau sedang pergi ke Pulau Jeju untuk mengurus kantor cabang?"

"Aah... kau benar, seharusnya aku berangkat kemari. Tapi ada beberapa berkas yang masih belum ku selesaikan. Ya, jadi aku harus membereskan berkas itu dan sepertinya aku akan berangkat malam ini atau mungkin besok." Chaeyeon mengangguk mengerti mendengar penjelasan gadis Im itu.

"Emm... by the way kau mau kemana? Kau terlihat terburu?" tanya Nayoung penasaran.

Aaa... benar juga, gadis Chinese itu belum terlihat.

Melihat Chaeyeon celingukan kesana kemari membuat gadis jangkung itu mengrenyit bingung. Dia juga mengikuti arah pandang gadis Jung yang terlihat seperti mencari seseorang.

"Hey, kau mencari siapa Jung Chaeyeon?" tergur Nayeong, namun si kulit pucat itu menghiraukannya dan terlihat terus saja mencari seseorang.

Sampai pada akhirnya seorang gadis Chinese menghampiri mereka dan berhenti disamping Chaeyeon.

"Maaf membuat anda menunggu dep—"

"Hey, Jieqiong? Apa ini benar kau Zhou Jieqiong?" Nayoung menyela kalimat gadis Chinese itu. Dia tak percaya bisa melihat gadis China itu disini.

Zhou Jieqiong— gadis berhidung mancung yang berdiri disamping Chaeyeon mengetukan alisnya. Heran, kenapa orang itu bisa mengetahui namanya.

"Nayoung eonni, sepertinya aku harus segera pergi dengan dia. Sampai jumpa lagi Nayounggie." Chaeyeon menarik lengan Jieqiong— membawa gadis itu pergi dari lobby. Membiarkan gadis Im itu bingung dengan tingkah Chaeyeon.

"Apa itu benar Jieqiong? Tapi kenapa dia tak mengenaliku sama sekali? Dan si alien terlihat sangat aneh." dia menatap punggung keduanya yang semakin menjauh dari pangannya.

"Ah, biarkan saja lah. Kepala ku pusing saat ini." Nayoung pun melangkahkan kaki jenjangnya meninggalkan lobby.

.
.
.

TBC

Adakah yang masih melek?

{1}Crescendo  ••Chaekyul••[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang