Midnight

256 35 41
                                    





My heartbeat fast if I got some typo:'v


















"Jieqiong-ah, bertahanlah!!!" Sayup-sayup telingannya mendengar seseorang berteriak kepadanya.

Suara sirine dan beberapa pekikan heboh disekitarnya membuat kepala gadis itu terasa nyeri. Berat, kelopak matanya terasa berat untuk dibuka, dia penasaran dengan kondisi sekitar dan ini kenapa rasanya dia tengah berbaring diatas tanah— ah, ini bukan tanah, ini seperti aspal jalanan.

"Jie, sadarlah, aku mohon sadarlah." Tubuhnya diangkat lalu diletakan diatas bangsal. Sebuah tangan hangat menggenggam tangannya yang terasa lemah, tubuhnya benar-benar lemah sekarang.

"Aku mohon, maafkan aku, maafkan aku."

Semakin lama kepalanya semakin berat dan amat sakit. Sebelum ia benar-benar kehilangan kesadarannya, dia mengangkat tangannya menggapai udara— bermaksud menyentuh wajah orang yang terus saja memanggil namanya.

"Aku disini, disini." Seseorang meraih tangannya, membawa tangan lemah Jieqiong menuju wajah itu.

Jemari lentik gadis itu menyentuh pipi berisi seseorang yang basah dengan air mata. Tersenyum lemah, memfokuskan matanya kepada wajah yang menangis diatasnya. Meski buram Jieqiong tersenyum pada orang itu, mengelus lembut pipi hangat itu.

"Jangan menangis, aku baik-baik saja." Setelah menyelesaikan kalimatnya, kesadaran gadis itu benar-benar hilang dan semuanya pun menggelap.
















Keringat dingin mengalir disekitar pelipis dan dahinya. Mengerjap beberapa kali sebelum menyeka keringat pada wajahnya menggunakan punggung tangan.

Mimpi itu, entah sudah berapa kali mimpi menyeramkan itu menghampirinya. Akhir-akhir ini dia selalu mendapatkan mimpi buruk itu.

Menghela napas kasar, matanya melirik sekilas jam digital diatas nakas.

{1}Crescendo  ••Chaekyul••[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang