[5] Target

431 70 3
                                    

Son Seungwan's POV

Pukul sembilan pagi. Aku selesai sarapan. Dengan sedikit berjingrak mengambil tas yang tergantung di balik pintu kamar.

Ya. Hari ini, pertama kali aku menjalankan misi: mengintai Park Chanyeol. Sesuai jadwal yang kudapat, dia akan syuting di salah satu hotel di pusat kota untuk drama terbarunya, Hotel Del Lisa, bersama idol yang baru masuk ke dunia akting, Kim Dahyun.

Syuting dimulai tepat pukul 12 siang dan aku harus mengintai Park Chanyeol dari rumahnya.

Kini, aku telah siap dengan dress abu-abu selutut dengan balutan mantel putih. Sebagai staff Dispatch, aku tak boleh terlihat mencolok. Itulah mengapa kami tidak memiliki seragam. Hanya berpakaian seperti biasa. Tak lupa aku memakai kacamata dengan kamera tersembunyi. Sedangkan kamera yang asli kuletakkan di tas bersama dompet.

"Apa lagi ya? Oh, Handphone!"

Aku melirik kanan kiri. Meniti sekitar. Mataku jelalatan mencari benda persegi panjang tipis favoritku. Seketika aku teringat, meja kamar di samping tempat tidur.

"Nah, ini dia!" Aku menemukannya di atas meja, tepat di samping kalender.

Seketika aku memandang kalender.

02 September 2019.

Sudah dua tahun, ya, kak.

Sorot mataku berubah menjadi sedikit sendu. 2 minggu lagi, peringatan kematian kakakku, Son Naeun. Aku lupa akan itu. Sepertinya aku harus mengajukan cuti dadakan.

Son Naeun, kakakku yang lebih tua dua tahun dariku, ditemukan gantung diri di apartemen lama kami. Pertama kali ditemukan oleh tetangga yang sekilas melintas di depan apartemennya, melihat samar-samar bayangan seseorang yang gantung diri. Lantas ia memanggil semua orang dan melaporkannya ke polisi.

Menurut tim investigasi, ia depresi karena tekanan dari rekan kerja alias seniornya. Dia terus menerus dimarahi sejak pertama kali bekerja. Tapi dia tidak menyebutkan nama seniornya, sehingga kasus ditutup dengan keputusan final: gantung diri karena depresi.

Ah, tidak terasa. Padahal salah satu tujuanku menjadi reporter adalah agar pekerjaan kami sepasang.

Dengan rasa ingin tahuku yang besar, aku ingin menjadi reporter yang mengumpulkan banyak informasi.

Sedangkan Naeun, dia cantik, percaya diri dan sering menjadi pusat perhatian, sangat pandai dalam berbicara. Dia seorang penyiar berita. Dengan begitu, kami berharap dapat menjadi rekan di tim yang sama, di stasiun televisi yang sama.

Tapi harapan itu telah pupus dan kini aku berusaha seorang diri.

Seandainya saat itu aku tidak pulang ke Incheon. Aku mengambil cuti kuliah saat itu. Entahlah, aku lelah kuliah dan memutuskan berlibur di rumah orangtuaku. Padahal kami satu atap alias tinggal di tempat yang sama. Tapi semuanya terjadi begitu saja saat aku pergi.

Maafkan aku, kak.

Tepat dua hari aku di Incheon, Mama mendapat telepon dari polisi. Saat itu pagi hari. Kami bergegas pergi ke Seoul tanpa aba-aba lagi. Dan saat kami tiba, tepat beberapa petugas sedang menjemput 'jasad' tak berdaya itu.

Dua minggu kemudian, aku memutuskan pindah di apartemen yang lebih dekat dengan kampus, tepatnya di Gangnam.

Sial, air mataku jatuh. Kacamata yang kupakai jadi berembun. Aku mengusapnya dengan ujung mantel yang kupakai. Aku harus bergegas sebelum kehilangan jejak Park Chanyeol.

DARK SCANDALS [WenYeol]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin