[13] 7 Days

295 40 9
                                    

"Just tell me comfortably. Whenever you call me, I can just run to you."

NCT Dream, 7 Days

****

Himpunan awan hitam masih betah menggantung di langit yang tengah hujan. Setelah mengintip sejenak, kugeser kembali kain gorden agar kembali tertutup.

Untung saja rumah ini besar, terasa hangat berdiam diri di dalamnya. Sambil melangkah menuju dapur, kulirik Chanyeol yang sedang menekan remote televisi tanpa henti.

"Kok diganti? Aku mau nonton loh," tegurku.

Benar, kami sedang berada di rumah Chanyeol. Kekasihku itu demam hingga aku berinisiatif menjenguk sekaligus merawatnya. Kondisinya kacau ketika aku datang karena dia hanya uring-uringan diatas kasur. Setelah kubilang ingin memasak sup, posisi tidurnya pindah ke sofa. Sesekali aku menghampiri sambil menonton drama Hotel Del Lisa-nya sementara menunggu masakanku matang.

"Nggak seru. Geli," rengutnya.

Aku terkekeh. Wajar dia tak suka. Menonton drama yang diperankannya bersama wanita lain dengan pacarnya pasti membuatnya risih.

Aku duduk disampingnya. Mengusap surai yang kemarin berwarna blonde sekarang warnanya sudah kembali menjadi legam. Sebagai informasi, hari ini tepat seminggu kami berpacaran. Hingga saat ini pun aku tak menyangka sosok dihadapanku ini adalah pacarku.

He's officially mine.

Tujuh hari mungkin terdengar singkat, tapi sangat berharga bagi kami berdua, terutama untukku. Bayangkan, tanpa dia sadari, setiap hari aku berada di sekitarnya. Saat dia syuting talkshow di salah satu stasiun televisi, fanmeeting, bahkan makan siang dengan manajernya, aku selalu ada disana. Walaupun sebagai penguntit.

"Udah kayak istri, hehe...."

"IDIH." Aku menjauhkan wajahku darinya.

"WAH, AKU CEMBURU."

Kami berdua tersentak. Menoleh ke arah yang sama.

Kim Sejin, dengan wajah datarnya, hadir di ambang pintu yang entah kapan terbuka. Chanyeol mendongak, berusaha bangkit, menatap manajernya.

"Kayaknya aku nggak dibutuhin lagi ya." Manajer Kim terkekeh.

"Maaf. Aku lupa kabarin." Chanyeol kembali bergelut dengan selimutnya.

"It's okay. Lagian udah ada pacarnya," kata Manajer Kim sambil melirikku. "Ini yang namanya Son Seungwan?"

"Eh, iya. Selamat siang," sapaku.

"Hujan deras begini udah kayak bukan siang hari lagi." Pria itu menyingkap salah satu sisi gorden, menatap langit-langit yang sedang menumpahkan rintiknya. Lalu kembali berbalik, "Chanyeol cerita banyak, tuh. Hahaha... Adiknya Naeun ya?"

Aku mengangguk canggung. Ini pertama kalinya aku bicara langsung dengan Manajer Kim Sejin. Dia orang yang supel dan pandai mencairkan suasana. Tak jarang dia mengoceh, membuatku tertawa.

"Sejak kapan datang? Sendiri?" Tanya Chanyeol.

"Sendiri lah. Masa' sama istri. Lagian kalian keasyikan berdua, nggak nyadar aku udah masuk dari tadi," jelasnya membuatku dan Chanyeol menunduk malu.

"Ngomong-ngomong, baunya sedap," komentarnya sambil berjalan ke dapur.

"OH, IYA!" seketika aku teringat pada masakanku, "bentar, ya."

DARK SCANDALS [WenYeol]Where stories live. Discover now