Gone - 24

3.4K 393 45
                                    

Semalam Taehyung kembali tak bisa tidur. Seberapa keras pun ia mencoba memejamkan mata, ia tetap tak bisa terlelap. Hingga pemuda itu hanya duduk bersandar pada dinding, menghabiskan malam dengan melamun.

Ingatan tentang Yoongi yang menyingkirkannya secara halus terus-menerus berputar di kepalanya. Dan ingatan tentang Jungkook yang selalu melontarkan ketidaksukaan padanya turut memenuhi kepalanya.

Taehyung mengusap wajahnya kasar. Tatapannya tertuju pada meja di depannya, dimana kunci apartemen beserta kartu dan tabungan yang Yoongi berikan tergeletak begitu saja di atas meja. 

Semalam setelah Yoongi meninggalkannya, Taehyung juga segera pergi dari apartemen itu. Kembali ke kamar sewanya yang sempit dan pengap. Dia tak ingin tinggal di apartemen itu. Percuma jika dia harus tinggal sendiri karena yang ia butuhkan adalah kehangatan sebuah keluarga.

Ponsel Taehyung tiba-tiba bergetar, ada sebuah pesan masuk dari Lee Dongwook yang memintanya datang ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan lagi. Namun Taehyung abaikan. Hanya ia baca tanpa berniat membalasnya.

Taehyung beranjak untuk membasuh wajah. Selanjutnya dia memakai jaket dan meraih ponselnya. Dia akan pergi ke rumah sakit untuk menemui Yoongi dan Jungkook. Tak peduli jika Yoongi memintanya menjauh atau bahkan mengusirnya.

.

.

.

Taehyung menghela napas sejenak sebelum memutar kenop pintu ruang rawat Jungkook. Di tangannya sudah ada kantong plastik berisi beberapa buah yang baru ia beli.

Setelah meyakinkan diri, dia mulai membuka pintu dan masuk dengan wajah ceria. Tak lupa senyum lebar ia sunggingkan. Membuat dua orang yang berada di dalam menatapnya heran. Karena Taehyung yang baru saja masuk terlihat seperti bukan Taehyung yang selama ini mereka kenal.

"Anyeong, Yoongi – hyung... Seungho - ya," sapa Taehyung tanpa ragu bahkan ketika menggunakan panggilan itu pada kakak dan adiknya.

Yoongi dan Jungkook terlihat cukup terkejut dengan sapaan Taehyung. Tiba-tiba pemuda itu datang dengan wajah ceria dan memanggil mereka dengan panggilan itu. Yoongi terkejut karena Taehyung memanggilnya dengan sebutan Hyung tanpa ragu. Sedangkan Jungkook terkejut karena dipanggil dengan nama aslinya, yang bahkan tak pernah dilakukan oleh Yoongi. Itu terdengar sangat aneh bagi mereka berdua.

Taehyung mengabaikan keterkejutan mereka dan melanjutkan langkahnya mendekati ranjang Jungkook, berdiri di salah satu sisi ranjangnya sedangkan Yoongi berada di sisi yang lain.

"Kalian sudah makan?" tanyanya meletakkan kantong plastik yang ia bawa di atas nakas.

"Aku ingin membawa makanan, tapi kupikir kalian pasti sudah makan. Jadi aku hanya membawa buah," lanjut Taehyung tanpa melepas senyuman di wajahnya.

Yoongi dan Jungkook masih diam, tak menanggapi ucapan Taehyung. Mereka masih tak mengerti mengapa hari ini Taehyung terlihat sangat berbeda dari biasanya. Seolah hubungan mereka selama ini sangat dekat dan baik-baik saja. Seolah-olah tak pernah terjadi apapun di antara mereka.

"Seungho – ya, bagaimana kondisimu? Kudengar beberapa hari lagi kau sudah bisa pulang dan dirawat di rumah. Pasti kau sangat senang, 'kan?" ujar Taehyung lagi, mengajak bicara Jungkook, yang pasti enggan menyahut.

"Hyung, kemarin ada beberapa pasien yang mencarimu di klinik. Sepertinya kau sangat dibutuhkan. Mereka pasti sangat senang karena dokter hebat sepertimu mau membuka klinik secara suka rela disana," lanjutnya lagi diakhiri kekehan kecil, tak peduli dengan pengabaian yang ia dapatkan.

Gone ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang